INTERNASIONAL

Perang Dagang & Rencana Ambisius Elon Musk-Tesla di China

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
01 February 2019 16:13
Bangun Gigafactory di Shanghai:
Foto: REUTERS/Mike Blake

"Pembelian tanah adalah hasil sewa 50 tahun dengan pemerintah China. Jadi, itu bukan capex, tapi sewa operasi, dan menjadi arus kas dari operasi. Namun, capex yang akan kami investasikan adalah peralatan milik kami, dan sepenuhnya milik kami. Sehingga akan muncul sebagai capex. Rencana, seperti yang telah kami sebutkan dalam surat itu, dana untuk belanja modal ini berasal dari pinjaman dari bank-bank lokal China," kata Deepak Ahuja.

"Ya. Maksud Saya dengan capex US$500 juta untuk mencapai produk mobil rata-rata 3.000 kendaraan di Shanghai. Seperti yang dikatakan Deepak, menghubungkan pembiayaan utang yang sangat kompetitif di China dengan suku bunga yang sangat menarik, kami berharap tidak menguras modal perusahaan," kata Elon Musk.

Keunggulan Tesla di Tiongkok:

"Jika berada di industri otomotif, Anda memahami betapa pentingnya hal ini, tetapi mungkin tidak terlalu jelas bagi semua orang. Tesla memiliki fasilitas manufaktur pertama di China yang melebihi perusahaan otomotif mana pun. Jadi, ini sangat besar, kami sangat menghargai pemerintah China yang mengizinkan kami melakukan ini. Saya pikir ini adalah tanda dari mereka yang ingin membuka pasar. Ini hal yang sangat penting," kata Elon Musk.

Pembuatan baterai Mobil Listrik di Shanghai:

"Kami akan membuat modul dan paket. Jadi, ini benar-benar hanya produksi pasokan sel. Pada dasarnya Anda dapat menggunakan kepadatan energi tinggi, 2.170 kimia. Kami berharap ini menjadi kombinasi sel yang diproduksi di Gigafactory kami di Nevada, sel yang diproduksi di Jepang dan sel yang diproduksi secara lokal di China. Kami merasa yakin dengan pasokan yang cukup untuk mencapai 3.000 unit dalam seminggu," kata Elon Musk.

NEXT >>>>>

(roy/roy)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular