
Internasional
Meski 5G Diblokir, Pendapatan Huawei Bisa Tembus Rp1.880 T
Roy Franedya, CNBC Indonesia
27 December 2018 18:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Huawei Technologies diperkirakan akan mencatatkan pendapatan sebesar US$109 miliar atau setara Rp 1.580,5 triliun (asumsi US$1= Rp 14.500) pada 2018. Angka ini meningkat 21% dibandingkan tahun lalu.
Hal ini disampaikan Gua Ping, Deputi Chairman dan Rotating CEO Huawei. Pertumbuhan pendapatan menunjukkan pertumbuhan bisnis yang cepat dalam dua tahun terakhir meski bisnis terganjal karena faktor politik.
Dalam pidato tahunannya baru-baru ini kepada karyawan, Guo Ping juga mengatakan Huawei telah mendapatkan 26 kontrak 5G dan mengharapkan pengiriman smartphone Huawei untuk 2018 melampaui 200 juta unit, seperti dikutip dari CNBCÂ International, Kamis (27/12/2018).
Awal bulan ini manajemen mengumumkan pendapatan tahunan menyentuh US$100 miliar untuk pertama kalinya dan telah mendapat lebih dari 25 kontrak 5G komersial dan menjadikan vendor 5G terbesar di dunia.
Huawei adalah pembuat peralatan telekomunikasi terbesar di dunia dan penjual smartphone terbesar kedua. Negara itu mendapat tekanan internasional tahun ini setelah Amerika Serikat dan sekutunya termasuk Australia dan Selandia Baru mulai memblokir perangkatnya karena khawatir aksi memata-matai China. Huawei berulang kali menegaskan Beijing tidak memiliki pengaruh terhadapnya.
Chief financial officer (CFO) Huawei Sabrina Meng, yang juga merupakan putri pendiri Ren Zhengfei, ditangkap di Kanada namun kemudian dibebaskan dengan jaminan awal bulan ini ketika AS menuduh ia menipu bank untuk transaksi yang terkait dengan Iran.
Reuters melaporkan pada hari Kamis mengutip beberapa sumber bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan perintah eksekutif pada Januari tahun depan untuk melarang perusahaan-perusahaan AS menggunakan peralatan telekomunikasi yang dibuat oleh Huawei dan ZTE. Huawei dan ZTE menolak berkomentar.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Dalam Teknologi Internet 5G, Dapatkah Huawei Dipercayai?
Hal ini disampaikan Gua Ping, Deputi Chairman dan Rotating CEO Huawei. Pertumbuhan pendapatan menunjukkan pertumbuhan bisnis yang cepat dalam dua tahun terakhir meski bisnis terganjal karena faktor politik.
Dalam pidato tahunannya baru-baru ini kepada karyawan, Guo Ping juga mengatakan Huawei telah mendapatkan 26 kontrak 5G dan mengharapkan pengiriman smartphone Huawei untuk 2018 melampaui 200 juta unit, seperti dikutip dari CNBCÂ International, Kamis (27/12/2018).
Chief financial officer (CFO) Huawei Sabrina Meng, yang juga merupakan putri pendiri Ren Zhengfei, ditangkap di Kanada namun kemudian dibebaskan dengan jaminan awal bulan ini ketika AS menuduh ia menipu bank untuk transaksi yang terkait dengan Iran.
Reuters melaporkan pada hari Kamis mengutip beberapa sumber bahwa Gedung Putih sedang mempertimbangkan perintah eksekutif pada Januari tahun depan untuk melarang perusahaan-perusahaan AS menggunakan peralatan telekomunikasi yang dibuat oleh Huawei dan ZTE. Huawei dan ZTE menolak berkomentar.
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Dalam Teknologi Internet 5G, Dapatkah Huawei Dipercayai?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular