Startup
Grab Hingga Tokopedia, Ini Startup Bernilai Terbesar di ASEAN
Roy Franedya, CNBC Indonesia
12 December 2018 14:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Bagi banyak investor asing, startup (perusahaan rintisan) di kawasan Asia Tenggara terutama Indonesia sedang menarik-menariknya. Bisnis startup di kawasan ini berkembang cukup tinggi memanfaatkan booming demografi usia produktif.
Wajar bila banyak investor asing yang berlomba-lomba menyuntikkan dana ke startup. Terbaru adalah Tokopedia. E-commerce ini baru saja mengumumkan suntikan dana sebesar US$1,1 miliar atau setara Rp 15,95 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.500).
Suntikan dana segar ini dipimpin oleh perusahaan raksasa investasi SoftBank Vision Fund dan raksasa teknologi asal China, Alibaba Group. Selama sembilan tahun beroperasi Tokopedia sudah menarik dana investor asing mencapai US$3,4 miliar atau setara Rp 49,3 triliun.
Mengutip Techcrunch, saat ini Tokopedia merupakan startup bervaluasi terbesar ketiga di Asia Tenggara. Peringkat pertama diduduki Grab dengan valuasi US$11 miliar. Selanjutnya, Go-Jek dengan valuasi US$9 miliar dan Tokopedia bervaluasi US$7 miliar.
Tingginya minat investor pada startup di Asia Tenggara juga terkonfirmasi dari hasil riset Bain & Company. Riset tersebut menyatakan sejak 2012 hingga 2017 sudah banyak dana asing yang masuk ke Asia Tenggara. Bahkan saat ini jumlahnya sudah naik dua kali lipat karena mereka tertarik akan fundamental makroekonomi yang kuat di kawasan ini dan peluang investasi yang masih terbuka lebar.
Riset tersebut juga menyatakan jumlah perusahaan di Indonesia yang mendapat pendanaan putaran pertama pada tahun 2017 meningkat lebih dari 300 persen dari tahun 2012. Bersama-sama, Indonesia dan Vietnam menghasilkan 20 persen dari nilai kesepakatan modal swasta di kawasan itu selama lima tahun terakhir, dan persentase itu mungkin tumbuh, kata Bain.
Untuk saat ini, "investasi di Asia Tenggara sedang berlangsung, tetapi tantangan baru, terutama meningkatkan persaingan dan meningkatnya valuasi, yang berada pada level tertinggi dalam satu dekade, akan mengharuskan investor untuk berhati-hati," kata Boulton seperti dikutip dari Straits Times.
(roy/dob) Next Article Terungkap, Alasan Gojek Kerek Tarif & Pangkas Insentif Driver
Wajar bila banyak investor asing yang berlomba-lomba menyuntikkan dana ke startup. Terbaru adalah Tokopedia. E-commerce ini baru saja mengumumkan suntikan dana sebesar US$1,1 miliar atau setara Rp 15,95 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.500).
Tingginya minat investor pada startup di Asia Tenggara juga terkonfirmasi dari hasil riset Bain & Company. Riset tersebut menyatakan sejak 2012 hingga 2017 sudah banyak dana asing yang masuk ke Asia Tenggara. Bahkan saat ini jumlahnya sudah naik dua kali lipat karena mereka tertarik akan fundamental makroekonomi yang kuat di kawasan ini dan peluang investasi yang masih terbuka lebar.
Riset tersebut juga menyatakan jumlah perusahaan di Indonesia yang mendapat pendanaan putaran pertama pada tahun 2017 meningkat lebih dari 300 persen dari tahun 2012. Bersama-sama, Indonesia dan Vietnam menghasilkan 20 persen dari nilai kesepakatan modal swasta di kawasan itu selama lima tahun terakhir, dan persentase itu mungkin tumbuh, kata Bain.
Untuk saat ini, "investasi di Asia Tenggara sedang berlangsung, tetapi tantangan baru, terutama meningkatkan persaingan dan meningkatnya valuasi, yang berada pada level tertinggi dalam satu dekade, akan mengharuskan investor untuk berhati-hati," kata Boulton seperti dikutip dari Straits Times.
(roy/dob) Next Article Terungkap, Alasan Gojek Kerek Tarif & Pangkas Insentif Driver
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular