
Lindungi Pengemudi, Grab Siapkan Panic Button dan CCTV
Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
27 November 2018 15:18

Jakarta, CNBC Indonesia - Grab, aplikasi online to offline asal Asia Tenggara, sedang menyiapkan fitur tambahan untuk melindungi para pengemudi dari ancaman kriminal.
Pendiri Grab Tan Hooi Ling mengungkapkan pihaknya sangat prihatin dengan beberapa aksi kejahatan yang menimpa mitranya di Indonesia. Untuk itu Grab pun akan terus memperbaharui dan menambah fitur demi mengantisipasi hal-hal yang potensial mengancam keselamatan para mitra drivernya.
"Saya berpikir sangat penting soal keamanan dan kita memang akan meluncurkan beberapa fitur keamanan driver. Kita akan mengizinkan driver berbagi lokasi kepada beberapa teman sesama driver dan anggota keluarga yang spesifik sebelum dan sesudah mengantar penumpang," terang Tan ditemui di kantor pusat Grab, Singapura, pekan lalu seperti dikutip dari detikcom, Selasa (27/11/2018).
Tan menjelaskan, pihaknya juga akan segera memperkenalkan tombol darurat yang bisa dipakai pengemudi saat merasa terancam. Fitur keamanan lainnya yang dianggap paling mumpuni, yakni penerapan kamera, saat ini masih dalam tahap uji coba.
"Juga akan membuat sebuah tombol emergency bagi pengemudi yang bisa saling terhubung. Kemudian akan ada kamera keamanan yang akan membantu pengawasan dan transparansi, ini situasi yang tak kita inginkan. Dan dalam konteks ini kita melakukan verifikasi ketat, baik pada penumpang maupun pengemudi," ujar Tan.
Kamera keamanan di dalam mobil sendiri saat ini sudah terpasang di 1.000 mobil mitra yang ada di Jakarta dan Palembang. Kamera tersebut bisa memindai wajah penumpang. Namun bagaimana aplikasinya di lapangan, kata Tan, Grab baru akan merilisnya dalam waktu dekat.
"Akan ada peluncuran yang signifikan untuk membagikan seperti apa program keselamatan kami. Peningkatan tambahan dari yang sudah kami investasikan. Untuk semua inisiatif keamanan tadi, rencananya akan kami umumkan," kata Tan.
Pengemudi taksi online acap kali menjadi korban aksi kriminal. Tak jarang, beberapa mitra pengemudi harus meregang nyawa di sejumlah daerah. Terbaru, seorang supir Grab asal Palembang dihabisi nyawanya saat mengantar penumpang dengan tujuan Bandara SMB II Palembang.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Teknologi Grab Bantu Warga Tarakan Masuki Ekonomi Digital
Pendiri Grab Tan Hooi Ling mengungkapkan pihaknya sangat prihatin dengan beberapa aksi kejahatan yang menimpa mitranya di Indonesia. Untuk itu Grab pun akan terus memperbaharui dan menambah fitur demi mengantisipasi hal-hal yang potensial mengancam keselamatan para mitra drivernya.
"Juga akan membuat sebuah tombol emergency bagi pengemudi yang bisa saling terhubung. Kemudian akan ada kamera keamanan yang akan membantu pengawasan dan transparansi, ini situasi yang tak kita inginkan. Dan dalam konteks ini kita melakukan verifikasi ketat, baik pada penumpang maupun pengemudi," ujar Tan.
Kamera keamanan di dalam mobil sendiri saat ini sudah terpasang di 1.000 mobil mitra yang ada di Jakarta dan Palembang. Kamera tersebut bisa memindai wajah penumpang. Namun bagaimana aplikasinya di lapangan, kata Tan, Grab baru akan merilisnya dalam waktu dekat.
"Akan ada peluncuran yang signifikan untuk membagikan seperti apa program keselamatan kami. Peningkatan tambahan dari yang sudah kami investasikan. Untuk semua inisiatif keamanan tadi, rencananya akan kami umumkan," kata Tan.
Pengemudi taksi online acap kali menjadi korban aksi kriminal. Tak jarang, beberapa mitra pengemudi harus meregang nyawa di sejumlah daerah. Terbaru, seorang supir Grab asal Palembang dihabisi nyawanya saat mengantar penumpang dengan tujuan Bandara SMB II Palembang.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Teknologi Grab Bantu Warga Tarakan Masuki Ekonomi Digital
Most Popular