
Incar Jawara Dunia, Inilah Strategi RI dalam Ekonomi Digital
Wangi Sinintya & Exist In Exist, CNBC Indonesia
07 November 2018 18:21

Nusa Dua, Bali, CNBC Indonesia - Pemerintah meyakini Indonesia akan menjadi negara dengan ekonomi digital terbesar di dunia pada 2022 setelah China, India, dan Jepang. Keyakinan tersebut didasarkan pada proyeksi pendapatan ekonomi digital di Indonesia akan menyentuh US$ 130 miliar pada 2022, atau sekitar 12% dari produk domestik bruto (PDB).
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara akan memaparkan ada 2 faktor yang menjadikan proyeksi tersebut akan tercapai, yakni pertama adalah pemikiran kreatif dan kedua adalah digitalisasi.
Menurutnya faktor pertama akan didorong oleh bonus demografi Indonesia yang didominasi oleh angkatan muda atau milenial. Angkatan yang berusia di antara 18-34 tahun ini adalah pencipta, pengguna, dan penyebar platform digital. Mereka memegang peran penting dalam pengembangan ekonomi kreatif dan digital.
"Pencipta unicorn Indonesia seperti Gojek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak adalah pemuda. 43,7 juta pemain game online, pengguna dan pembeli aplikasi game, di Indonesia juga kaum muda," tuturnya.
Dia menambahkan ledakan populasi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi pada 'bonus demografis' pada tahun 2030. Populasi pemuda tambahan akan menjadi kekuatan pendorong ekonomi digital karena hingga 180 juta pemuda usia produktif akan memasuki angkatan kerja pada tahun 2030.
"Selanjutnya, pertumbuhan pemuda usia kerja pada 2030 akan berkontribusi pada munculnya kelas menengah baru. Kelas menengah baru atau kelas konsumsi Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 90 juta mulai hari ini, menjadi 135 hingga 170 juta pada 2030, kemungkinan menjadikan Indonesia sebagai ekonomi terbesar kelima di dunia dalam hal Purchasing Power Parity," tuturnya.
Adapun untuk faktor kedua, tutur Rudiantara, adalah digitalisasi yang didukung oleh internet dan penetrasi broadband. Untuk faktor ini, pemerintah sedang menyelesaikan proyek Palapa Ring yang akan menghubungkan Aceh sampai Papua pada pertengahan 2019.
"Palapa Ring merupakan dasar internet pita lebar kecepatan tinggi yang penting bagi pengembangan ekonomi kreatif dan digital di Indonesia," ujarnya.
Dia menambahkan, digitalisasi juga dilakukan dengan mendorong usaha kecil dan menengah untuk Go Online dengan target 8 juta UKM pada 2020. "Kami sudah mencapai 82% dari target ini," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Pemerintah: RI Jadi Jawara Ekonomi Digital Dunia di 2022
Menurutnya faktor pertama akan didorong oleh bonus demografi Indonesia yang didominasi oleh angkatan muda atau milenial. Angkatan yang berusia di antara 18-34 tahun ini adalah pencipta, pengguna, dan penyebar platform digital. Mereka memegang peran penting dalam pengembangan ekonomi kreatif dan digital.
Dia menambahkan ledakan populasi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi pada 'bonus demografis' pada tahun 2030. Populasi pemuda tambahan akan menjadi kekuatan pendorong ekonomi digital karena hingga 180 juta pemuda usia produktif akan memasuki angkatan kerja pada tahun 2030.
"Selanjutnya, pertumbuhan pemuda usia kerja pada 2030 akan berkontribusi pada munculnya kelas menengah baru. Kelas menengah baru atau kelas konsumsi Indonesia diperkirakan akan meningkat sebesar 90 juta mulai hari ini, menjadi 135 hingga 170 juta pada 2030, kemungkinan menjadikan Indonesia sebagai ekonomi terbesar kelima di dunia dalam hal Purchasing Power Parity," tuturnya.
Adapun untuk faktor kedua, tutur Rudiantara, adalah digitalisasi yang didukung oleh internet dan penetrasi broadband. Untuk faktor ini, pemerintah sedang menyelesaikan proyek Palapa Ring yang akan menghubungkan Aceh sampai Papua pada pertengahan 2019.
"Palapa Ring merupakan dasar internet pita lebar kecepatan tinggi yang penting bagi pengembangan ekonomi kreatif dan digital di Indonesia," ujarnya.
Dia menambahkan, digitalisasi juga dilakukan dengan mendorong usaha kecil dan menengah untuk Go Online dengan target 8 juta UKM pada 2020. "Kami sudah mencapai 82% dari target ini," ujarnya.
[Gambas:Video CNBC]
(dob/dob) Next Article Pemerintah: RI Jadi Jawara Ekonomi Digital Dunia di 2022
Most Popular