
Mimpi Rudiantara: Bangun Sekolah dengan Microsoft & Google
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 October 2018 17:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Semua orang memiliki mimpi, tak terkecuali Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara. Ia bermimpi lima tahun lagi Indonesia bisa menjadi penyuplai tenaga kerja digital paling besar di kawasan.
"Mimpi saya, seluruh tenaga kerja digital lima tahun lagi semuanya berasal dari Indonesia," kata Rudiantara di depan ratusan milenial yang hadir dalam sebuah seminar, Jakarta, Minggu (28/10/2018).
Pemerintah, sambung dia, saat ini memiliki program khusus bagi milenial berupa fasilitas pendidikan digital untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Melalui fasilitas ini, diharapkan bakal menghasilkan 20.000 tenaga kerja di 2020.
Lantas, siapa saja yang bisa mengikuti program ini? Rudiantara mengatakan, program ini terbuka bagi pemuda-pemudi Indonesia baik untuk lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Diploma, maupun Sarjana.
"Tapi umurnya maksimal 29 tahun. Saya malah berencana membuat batas maksimal umurnya menjadi 27 tahun supaya muda terus," katanya.
Nantinya, para peserta akan mengikuti pendidikan khusus di sejumlah perguruan tinggi yang bekerja sama dengan pemerintah. Adapun kurikulum yang diberikan akan dibuat langsung oleh raksasa teknologi, seperti Microsoft maupun Google.
"Nanti akan ada uang saku juga. Itu yang paling penting," kelakar Rudiantara yang diikuti tawa para hadirin.
Rudiantara memperkirakan, ekonomi digital Indonesia pada 2020 mendatang bisa mencapai US$130 miliar atau sekitar 12% dari produk domestik bruto (PDB). Maka, persiapan sumber daya manusia menjadi prioritas.
"Milenial ini adalah masa depan Indonesia. Pada 2020, kami berusaha mencetak tenaga kerja digital 20.000. Mimpi saya 5 tahun lagi, kebutuhan digital talent semuanya dipasok dari Indonesia," katanya.
(prm) Next Article Dihelat di Jakarta, Ini Dia Kompetisi Game Terbesar di ASEAN
"Mimpi saya, seluruh tenaga kerja digital lima tahun lagi semuanya berasal dari Indonesia," kata Rudiantara di depan ratusan milenial yang hadir dalam sebuah seminar, Jakarta, Minggu (28/10/2018).
Pemerintah, sambung dia, saat ini memiliki program khusus bagi milenial berupa fasilitas pendidikan digital untuk menghadapi tantangan revolusi industri 4.0. Melalui fasilitas ini, diharapkan bakal menghasilkan 20.000 tenaga kerja di 2020.
"Tapi umurnya maksimal 29 tahun. Saya malah berencana membuat batas maksimal umurnya menjadi 27 tahun supaya muda terus," katanya.
Nantinya, para peserta akan mengikuti pendidikan khusus di sejumlah perguruan tinggi yang bekerja sama dengan pemerintah. Adapun kurikulum yang diberikan akan dibuat langsung oleh raksasa teknologi, seperti Microsoft maupun Google.
"Nanti akan ada uang saku juga. Itu yang paling penting," kelakar Rudiantara yang diikuti tawa para hadirin.
Rudiantara memperkirakan, ekonomi digital Indonesia pada 2020 mendatang bisa mencapai US$130 miliar atau sekitar 12% dari produk domestik bruto (PDB). Maka, persiapan sumber daya manusia menjadi prioritas.
"Milenial ini adalah masa depan Indonesia. Pada 2020, kami berusaha mencetak tenaga kerja digital 20.000. Mimpi saya 5 tahun lagi, kebutuhan digital talent semuanya dipasok dari Indonesia," katanya.
(prm) Next Article Dihelat di Jakarta, Ini Dia Kompetisi Game Terbesar di ASEAN
Most Popular