Mau Bekerja dengan Jack Ma? Ini Kriteria Idamannya
Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
19 October 2018 15:22
Jakarta, CNBC Indonesia- Butuh orang yang tepat di kursi yang tepat, itulah prinsip yang dipegang oleh Jack Ma, Pendiri Alibaba, dalam menyeleksi pegawai atau jajaran direksinya.
Menurut Jack Ma merekrut karyawan baru membutuhkan waktu. Saat pertemuan IMF dan World Bank di Bali pekan lalu, Jack Ma mengatakan bahwa ada kesalahan dalam perekrutan yang dia buat di awal-awal berdirinya Alibaba.
[Gambas:Video CNBC]
"Ketika saya mengumpulkan dana pertama saya yakni US$ 5 juta (Rp 76 miliar) saya menyewa banyak wakil presiden dari perusahaan multinasional. Salah satu Wakil Direktur Pemasaran datang kepada saya, dia memberi saya sebuah proposal, tentang rencana pemasaran bisnis tahun depan kami," kata Jack Ma seperti yang dilansir CNBC Make It, Jumat (19/10/2018)
Siapa sangka ternyata, rencana itu dirancang untuk menghabiskan biaya U$ 12 juta (Rp 182 miliar) melebihi anggaran belanja yang dapat dibeli perusahaan saat itu. Tetapi karyawan itu mengakui bahwa dia tidak pernah melakukan rencana bisnis di bawah US$ 10 juta (Rp 152 miliar).
"Jadi saya berkata, baiklah, itu bukan salahnya, itu salah saya," kata Ma. Dia pun menyadari bahwa keputusannya untuk mempekerjakan orang-orang itu sama dengan memasang mesin Boeing 747 ke dalam traktor.
Lantas kandidat seperti apa yang dibutuhkan Jack Ma, berikut paparannya.
Bukan Orang yang Terbaik atau Ahli
Alibaba telah tumbuh menjadi perusahaan raksasa e-commerce dengan lebih dari 80.000 karyawan di seluruh dunia dan merupakan salah satu perusahaan paling menarik di China, menurut peringkat oleh perusahaan konsultan Universum.
Mendasari kesuksesan tersebut Jack Ma pun telah menetapkan salah satu aturan pertama dalam perekrutan karyawan seperti menghindari orang-orang terbaik dan pakar dibidangnya.
"Saya benci mempekerjakan orang yang datang sebagai ahli karena tidak ada ahli masa depan, mereka selalu ahli untuk kemarin. Tidak ada orang terbaik. Orang-orang terbaik selalu ada di perusahaan Anda, Anda melatih mereka untuk menjadi yang terbaik. Dan itu dimulai dengan mengajak orang yang siap belajar dan tidak takut melakukan kesalahan, kata dia.
EQ dan IQ
Kelas teratas bukanlah persyaratan yang dicari Jack Ma. Bahkan, Ma dikenal karena menghindari pemain terbaik.
Dalam buku Alibaba: The House That Jack Ma built, sang penulis Duncan Clark mengatakan Jack Ma lebih suka mempekerjakan orang-orang yang bukan pemain top di sekolah mereka, menurut kutipan yang dibawa oleh Tech in Asia.
Jack Ma menjelaskan bahwa elit perguruan tinggi akan mudah frustrasi ketika mereka menghadapi kesulitan di dunia nyata, menurut Clark. Meski begitu, kandidat masih harus memiliki beberapa kecerdasan untuk menavigasi lingkungan bisnis yang selalu berubah, kata Jack Ma minggu lalu.
Jack Ma mengatakan dia cenderung lebih menyukai orang-orang dengan kecerdasan emosional yang baik karena dia menemukan bahwa mereka membuat pemimpin dan pemain tim yang lebih baik. Tetapi tanpa kecerdasan, mereka juga tidak akan pergi jauh.
"Anda harus memiliki EQ (untuk) bekerja dengan orang lain, Anda harus memiliki IQ sehingga Anda tahu apa yang Anda lakukan," katanya.
Orang yang optimistis
Jack Ma banyak menekankan untuk bersikap optimis, suatu sifat yang menurutnya membantunya membangun Alibaba menjadi raksasa teknologi seperti sekarang ini.
Menjadi optimis dapat membantu orang mengubah situasi yang menantang menjadi situasi yang menguntungkan.
"Sebagai pengusaha, jika Anda tidak optimis, Anda dalam masalah. Jadi orang yang saya pilih, mereka harus optimistis," kata dia.
(gus/gus) Next Article Kisah Hidup Jack Ma, Bos Alibaba
Menurut Jack Ma merekrut karyawan baru membutuhkan waktu. Saat pertemuan IMF dan World Bank di Bali pekan lalu, Jack Ma mengatakan bahwa ada kesalahan dalam perekrutan yang dia buat di awal-awal berdirinya Alibaba.
[Gambas:Video CNBC]
"Ketika saya mengumpulkan dana pertama saya yakni US$ 5 juta (Rp 76 miliar) saya menyewa banyak wakil presiden dari perusahaan multinasional. Salah satu Wakil Direktur Pemasaran datang kepada saya, dia memberi saya sebuah proposal, tentang rencana pemasaran bisnis tahun depan kami," kata Jack Ma seperti yang dilansir CNBC Make It, Jumat (19/10/2018)
"Jadi saya berkata, baiklah, itu bukan salahnya, itu salah saya," kata Ma. Dia pun menyadari bahwa keputusannya untuk mempekerjakan orang-orang itu sama dengan memasang mesin Boeing 747 ke dalam traktor.
Lantas kandidat seperti apa yang dibutuhkan Jack Ma, berikut paparannya.
Bukan Orang yang Terbaik atau Ahli
Alibaba telah tumbuh menjadi perusahaan raksasa e-commerce dengan lebih dari 80.000 karyawan di seluruh dunia dan merupakan salah satu perusahaan paling menarik di China, menurut peringkat oleh perusahaan konsultan Universum.
Mendasari kesuksesan tersebut Jack Ma pun telah menetapkan salah satu aturan pertama dalam perekrutan karyawan seperti menghindari orang-orang terbaik dan pakar dibidangnya.
"Saya benci mempekerjakan orang yang datang sebagai ahli karena tidak ada ahli masa depan, mereka selalu ahli untuk kemarin. Tidak ada orang terbaik. Orang-orang terbaik selalu ada di perusahaan Anda, Anda melatih mereka untuk menjadi yang terbaik. Dan itu dimulai dengan mengajak orang yang siap belajar dan tidak takut melakukan kesalahan, kata dia.
 Foto: Infografis/Kisah Sukses Jack Ma/Edward Ricardo |
EQ dan IQ
Kelas teratas bukanlah persyaratan yang dicari Jack Ma. Bahkan, Ma dikenal karena menghindari pemain terbaik.
Dalam buku Alibaba: The House That Jack Ma built, sang penulis Duncan Clark mengatakan Jack Ma lebih suka mempekerjakan orang-orang yang bukan pemain top di sekolah mereka, menurut kutipan yang dibawa oleh Tech in Asia.
Jack Ma menjelaskan bahwa elit perguruan tinggi akan mudah frustrasi ketika mereka menghadapi kesulitan di dunia nyata, menurut Clark. Meski begitu, kandidat masih harus memiliki beberapa kecerdasan untuk menavigasi lingkungan bisnis yang selalu berubah, kata Jack Ma minggu lalu.
Jack Ma mengatakan dia cenderung lebih menyukai orang-orang dengan kecerdasan emosional yang baik karena dia menemukan bahwa mereka membuat pemimpin dan pemain tim yang lebih baik. Tetapi tanpa kecerdasan, mereka juga tidak akan pergi jauh.
"Anda harus memiliki EQ (untuk) bekerja dengan orang lain, Anda harus memiliki IQ sehingga Anda tahu apa yang Anda lakukan," katanya.
Orang yang optimistis
Jack Ma banyak menekankan untuk bersikap optimis, suatu sifat yang menurutnya membantunya membangun Alibaba menjadi raksasa teknologi seperti sekarang ini.
Menjadi optimis dapat membantu orang mengubah situasi yang menantang menjadi situasi yang menguntungkan.
"Sebagai pengusaha, jika Anda tidak optimis, Anda dalam masalah. Jadi orang yang saya pilih, mereka harus optimistis," kata dia.
(gus/gus) Next Article Kisah Hidup Jack Ma, Bos Alibaba
Most Popular