Jack Ma Undang 1.000 Pengusaha Afrika Tuntut Ilmu ke China

I Gusti Ayu Prima Wirayani, CNBC Indonesia
12 October 2018 18:29
Kunjungan pertamanya ke Afrika setahun lalu mengubah cara prasangka miliuner asal China, Jack Ma terhadap benua itu.
Foto: Jack Ma (REUTERS/Johannes P. Christo)
Nusa Dua, CNBC Indonesia - Kunjungan pertamanya ke Afrika setahun lalu mengubah cara prasangka miliuner asal China, Jack Ma terhadap benua itu. Awalnya ia mengira Afrika adalah kawasan miskin yang kacau.

"Saat saya ke sana, saya terkejut. Anak-anak mudanya ternyata sangat bersemangat dan orang Afrika tidak punya rasa takut," kata pendiri Alibaba itu saat berbincang dengan Presiden Bank Dunia (World Bank/WB) Jim Yong Kim dalam sesi Disrupting Development - How Digital Platforms and Innovation are Changing the Future of Developing Nations, di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/11/2018).

Diskusi itu diadakan di sela-sela Dana Moneter Internasional (IMF)-Bank Dunia (World Bank/ WB) Annual Meetings 2018 yang berlangsung 8-14 Oktober.

Jack Ma Undang 1.000 Pengusaha Afrika Tuntut Ilmu ke ChinaFoto: Jack Ma (REUTERS/Stringer )


"Banyak sekali peluang di Afrika. Memang infrastruktur, internet masih buruk. Namun, potensinya besar dan pemerintah ingin berubah," katanya. "Kami memutuskan untuk mengundang 1.000 pengusaha dalam lima tahun ke depan untuk hadiri pelatihan di China."

Dalam pelatihan itu, tutur Jack Ma, para peserta diajak mengunjungi berbagai pedesaan di China untuk melihat bagaimana kondisi masyarakat yang belum memiliki fasilitas apa-apa. Mereka diajak melihat cara membangun logistik dan sistem pembayaran dari nol.

"Beberapa hari kemudian mereka semangat ingin kembali lagi ke Afrika. Mereka ingin melakukan apa yang dilakukan di China. Mungkin nantinya akan ada banyak Alibaba, Alipay di Afrika," kata Jack Ma dengan penuh semangat.

Ia mengaku hal inilah yang membuatnya tetap bersemangat meskipun telah memutuskan untuk pensiun dari Alibaba. Mengajar dan terus belajar, ia akui, membuat hidupnya menjadi lebih bahagia daripada hanya memimpin raksasa teknologi itu.

"Pendidikan lebih penting daripada teknologi. Saya sudah tua, tapi ketika saya belajar, saya merasa muda lagi."


(dru) Next Article Luhut: Jangan Nyinyir, Mobil di Bali Itu Sewa Semua!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular