10 Tahun Bitcoin

'Uang' Fenomenal Se-Dunia yang Bikin Pusing Bank Sentral!

Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
03 November 2018 11:14
'Uang' Fenomenal Se-Dunia yang Bikin Pusing Bank Sentral!
Jakarta, CNBC Indonesia - Satoshi Nakamoto si 'misterius' ini merilis Bitcoin Whitepaper 10 tahun silam. Tepatnya pada 31 Oktober 2008.

Whitepaper ini berisi 9 halaman panjang berjudul : 'Bitcoin: A Peer-to-Peer Electronic Cash Sysyem.' Bitcoin merupakan cryptocurrency pertama di seluruh planet bumi.

Satoshi Nakamoto membuat makalah tersebut mendunia. Paper tersebut kemudian digunakan sebagai basis terciptanya Bitcoin yang ditransaksikan pertama kali pada 2009.

Pada awalnya, Bitcoin cuma bernilai pecahan sen yang tak berarti. Kurang dari US$ 0,01 harganya. Tetapi dalam satu dekade terakhir harga sekeping Bitcoin tersebut sudah meningkat 1 juta kali lipat.

'Uang' Fenomenal Se-Dunia yang Bikin Pusing Bank Sentral!Foto: REUTERS/David Gray


2008-2010 : Tahun-tahun Awal

Business Insider dalam artikelnya 'Bitcoin is 10 years old today' menceritakan Bitcoin pertama ditransaksikan secara private di mana tidak ada yang mengetahui siapa saja yang menggali (Bitcoin didapatkan dengan menambang) dan mentransaksikannya. Beberapa legenda Bitcoin percaya Satoshi sendiri dan Hal Finney yang bertransaksi pertama kali.

Banyak yang berspekulasi Hal Finney sendiri adalah si Satoshi Nakamoto itu. Sayangnya Hal Finney telah meninggal dunia pada 2014 lalu. Sebagai informasi Hal Finney merupakan Computer Scientist dan developer PGP Corporation.

Bitcoin mendapatkan atensi pertama kali pada Mei 2010. Ketika itu Laszlo Hanyecz membeli dua pizza Papa John dari salah satu penggila Bitcoin. Laszlo membayar dua buah pizza dengan 10.000 keping Bitcoin. (Jika dihargai sekarang mungkin sekitar Rp 945 miliar! [Asumsi 1 keping bitcoin berharga US$ 6.000-an/Harga saat ini].


2013 Hingga Kini

Perjalanan Bitcoin berlanjut cukup lambat pada awalnya. Tapi pada akhir 2013, terjadi hiperinflasi di mana mata uang kripto tersebut meroket dari US$ 100 per koin menjadi US$ 1.000 hanya dalam waktu 1 bulan.


Selama tiga tahun ke depan Bitcoin kembali jatuh dan tak pernah mencapai US$ 1.000 lagi. Peristiwa penting adalah runtuhnya Mt Gox, tempat penukaran pertama Bitcoin yang melaporkan kebangkrutan setelah hacker mencuri Bitcoin yang nilainya mencapai US$ 500 juta. Serta lebih dari US$ 30 juta berupa setoran tunai.

2017: Terjadi Bubble Bitcoin

Setelah tiga tahun relatif tenang, Bitcoin kembali bergejolak! Nilai cryptocurrency tersebut dari sekitar US$ 1.000 per koin menjadi hampir US$ 20.000 per koin dalam hitungan bulan.

2017 ini menjadi tenar bagi Bitcoin karena sorotan publik cukup besar pertama dari lembaga keuangan dan bank sentral dunia untuk terlibat dalam cryptocurrency. Bahkan dua bursa AS, CME dan Cboe, menciptakan platform bagi pelanggan untuk memperdagangkan bitcoin futures. Banyak bank besar juga mengumumkan proyek yang melibatkan crypto, yang membantu mendorong gelembung yang meluas dengan cepat dalam harga bitcoin.

[Gambas:Video CNBC]

Gelembung itu mulai meledak tepat sebelum Natal - hanya beberapa minggu setelah masa depan diluncurkan - dan pada akhir Januari 2018, bitcoin telah jatuh dari sekitar US$ 20.000 per koin menjadi hanya US$ 10.000 per koin.

Penurunan itu didorong sebagian oleh meningkatnya kekhawatiran bahwa regulator berencana untuk menindak cryptocurrency.

Bitcoin terus menurun selama awal 2018, sebelum akhirnya stabil pada sekitar US$ 7.000 per koin. Ini tetap di kisaran US$ 6.000 hingga US$ 7.000 sejak Juni, dan volatilitas yang menandai pasar pada tahun 2017 dan awal 2018 menguap.

Pada peringatan 10 tahun, bitcoin diperdagangkan pada $ 6,305 per koin.

NEXT



Krisis yang terjadi, sebut saja Krisis Keuangan Asia di 1997-1998, Krisis Subprime Mortgage di Amerika Serikat ini membuat trauma banyak pihak.

Posisi bank sentral yang seharusnya dipercaya untuk menjaga stabilitas, luntur. Karena, pengaswasan terhadap bank yang selama ini dipercaya dan harusnya bisa dipercaya justru tak becus dalam fungsi intermediasinya. Terjadi gelembung kredit, hingga masalah lain seperti biaya-biaya yang secara seenaknya dipungut bank membuat Bitcoin dengan teknologinya kian didekati.
 
Ketidakpercayaan sang Satoshi Nakamoto pada sistem perbankan konvensional pun mendorongnya melahirkan Bitcoin itu pula. Bitcoin di antaranya bisa dikirim ke mana saja melalui teknologi Blockchain (CNBC Indonesia akan menuliskan soal Blockchain di artikel selanjutnya) tanpa melalui bank atau lembaga pengirim. Setiap transaksi Bitcoin juga dilakukan tanpa syarat dan tanpa batasan transfer.

Salah satu kelebihan Bitcoin adalah para penggunanya bisa memantau semua transaksi yang terjadi. Saat ini, ada dua cara mendapat Bitcoin. Pertama, membeli Bitcoin langsung dengan menukarkan mata uang resmi dengan Bitcoin. Kedua, adalah mendapatkan Bitcoin dengan cara memasang aplikasi yang disebut Bitcoin miner atau dikenal juga dengan Bitcoin mining.

Bank Sentral, termasuk BI pun Terusik

Fenomena mata uang virtual yang tiba-tiba hadir rupanya benar-benar mengusik otoritas bank sentral. Terbukti, Bank Indonesia mengakui kehadiran Bitcoin dan aset digital lain dapat mengganggu stabilitas sistem keuangan nasional.

Onny Widjanarko, Kepala Departemen Sistem Pembayaran BI mengungkapkan, Bitcoin menciptakan risiko stabilitas sistem keuangan jika terjadi ledakan gelembung (bubble burst), karena terdapat interaksi antara mata uang virtual dan ekonomi riil.

"Ada risiko volatilitas harga yang tinggi karena nilainya ditentukan pada ekspektasi penawaran dan permintaan di masa mendatang, spekulatif," ujarnya.

Selain itu, menurutnya terdapat pula risiko arbitrase peraturan karena transaksi dapat dilakukan dari negara lain dengan ketentuan yang lebih akomodatif.

"Kami memperingatkan pengguna untuk berhati-hati. Jangan jual beli karena risiko tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk stabilitas sistem keuangan," tegasnya.

Lebih rinci, dia menjelaskan, faktor yang paling berbahaya adalah proses penciptaan Bitcoin sebagai mata uang atau alat transaksi yang dianggap berlebihan, baik dari sisi nominal maupun nilai harga yang disepakati, terutama dalam gambaran krisis ekonomi.

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular