Startup
Akan IPO, Nilai Uber Ditaksir Tembus Rp 1.821 T
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
17 October 2018 12:59
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai perusahaan penyedia jasa transportasi online Uber Technologies diperkirakan mencapai US$120 miliar (Rp 1.821 triliun) ketika akhirnya melantai di bursa tahun depan. Angka tersebut didapat dari dokumen penawaran oleh bank-bank Amerika Serikat (AS) yang ingin memfasilitasi penawaran umum perdana saham (IPO) tersebut, Wall Street Journal melaporkan, Selasa (16/10/2018).
Penilaian yang diusulkan perusahaan itu sekitar US$50 miliar lebih tinggi daripada nilai perusahaan saat ini. Hal ini akan menjadi awal salah satu IPO terbesar yang pernah ada.
Reuters melaporkan di akhir September bahwa Goldman Sachs dan Morgan Stanley berada di posisi terdepan untuk mengamankan posisi teratas dalam pencatatan saham Uber.
Perusahaan saingan Uber yang berukuran lebih kecil, Lyft, juga berencana melakukan IPO tahun depan.
Dara Khosrowshahi, yang mengambil alih posisi CEO tahun lalu, mengatakan pada bulan September, bahwa Uber berada dalam jalur untuk IPO 2019. Ia menambahkan bahwa dirinya tidak khawatir jika Lyft lebih dulu go public karena yakin akan ada permintaan yang cukup bagi kedua perusahaan.
Kedua perusahaan telah mengorbankan laba mereka untuk menarik pengemudi dan memasuki pasar baru, meskipun mereka telah membuat kemajuan dalam beberapa tahun terakhir untuk memperkecil kerugian mereka.
Uber telah mencari jalan baru untuk pertumbuhannya, termasuk layanan pengiriman makanan, bahkan saat mereka berjuang dalam persaingan yang ketat dalam bisnis utamanya.
Menurut laporan Wall Street Journal, Goldman Sachs dan Morgan Stanley bulan lalu mengirimkan proposal penilaian kepada Uber.
Uber menolak untuk berkomentar.
(prm) Next Article Berencana IPO Mei 2019, Uber Incar Dana Rp 140 T
Penilaian yang diusulkan perusahaan itu sekitar US$50 miliar lebih tinggi daripada nilai perusahaan saat ini. Hal ini akan menjadi awal salah satu IPO terbesar yang pernah ada.
Reuters melaporkan di akhir September bahwa Goldman Sachs dan Morgan Stanley berada di posisi terdepan untuk mengamankan posisi teratas dalam pencatatan saham Uber.
Dara Khosrowshahi, yang mengambil alih posisi CEO tahun lalu, mengatakan pada bulan September, bahwa Uber berada dalam jalur untuk IPO 2019. Ia menambahkan bahwa dirinya tidak khawatir jika Lyft lebih dulu go public karena yakin akan ada permintaan yang cukup bagi kedua perusahaan.
 Foto: Infografis/Startup Bervaluasi Terbesar/Arie Pratama |
Uber telah mencari jalan baru untuk pertumbuhannya, termasuk layanan pengiriman makanan, bahkan saat mereka berjuang dalam persaingan yang ketat dalam bisnis utamanya.
Menurut laporan Wall Street Journal, Goldman Sachs dan Morgan Stanley bulan lalu mengirimkan proposal penilaian kepada Uber.
Uber menolak untuk berkomentar.
(prm) Next Article Berencana IPO Mei 2019, Uber Incar Dana Rp 140 T
Most Popular