
Berencana IPO Mei 2019, Uber Incar Dana Rp 140 T
Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
10 April 2019 12:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Uber Technologies Inc telah memutuskan untuk mengincar dana US$10 miliar atau setara Rp 140 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.000) melalui initial public offering (IPO). Hal ini diungkapkan sumber Reuters, Rabu (10/4/2019).
Bila berhasil mengumpulkan dana tersebut maka Uber akan menjadi salah satu perusahaan teknologi yang berhasil dapat dana besar dari IPO dan yang terbesar sejak raksasa e-commerce Alibaba Group Holding Ltd mencatatkan sahamnya di 2014.
Uber ingin valuasi perusahaan berada di kisaran US$90-100 miliar. Angka ini lebih kecil prediksi analis yang mengatakan valuasi Uber bisa mencapai US$120 miliar setelah IPO. Tetapi target valuasi Uber dianggap lebih realistis setelah melihat kinerja buruk rivalnya Lyft di bursa saham setelah IPO. Saat ini valuasi Uber mencapai US$76 miliar.
Sebagian besar saham yang akan dijual berasal dari Uber dan sebagian kecil lainnya milik investor Uber yang ingin merealisasikan keuntungan. Pendaftaran IPO ini akan dilakukan pada hari ini dan akan dilakukan roadshow ke investor selama sepekan hingga 29 April. Pencatatan sahamnya akan dilakukan Mei 2019, ujar sumber Reuters.
Sumber tersebut mengingatkan rencana itu masih dapat berubah tergantung kondisi pasar. Perwakilan Uber menolak berkomentar soal rencana tersebut.
Uber beroperasi di lebih dari 70 negara. Selain ride-hailing, bisnis Uber meliputi persewaan sepeda dan skuter, pengangkutan barang, pengiriman makanan, dan divisi mobil mandiri yang mahal.
Selama roadshow, chief executive officer (CEO) Uber, Dara Khosrowshahi, akan ditugaskan meyakinkan investor bahwa ia telah berhasil mengubah budaya perusahaan dan praktik bisnis setelah serangkaian skandal memalukan selama dua tahun terakhir.
Termasuk tuduhan pelecehan seksual, pelanggaran data besar-besaran yang disembunyikan dari regulator, penggunaan perangkat lunak terlarang untuk menghindari pihak berwenang dan tuduhan suap di luar negeri.
Tahun lalu, Uber memiliki pendapatan US$ 11,3 miliar dengan gross booking perjalanan capai US$ 50 miliar. Tetapi perusahaan rugi US$ 3,3 miliar. Kerugian in belum menghitung keuntungan dari penjualan unit bisnis luar negeri di Rusia dan Asia Tenggara.
Simak video Uber selangkah lagi berstatus hectocorn di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Kejar Profit, Uber Jual Bisnis Taksi Terbang
Bila berhasil mengumpulkan dana tersebut maka Uber akan menjadi salah satu perusahaan teknologi yang berhasil dapat dana besar dari IPO dan yang terbesar sejak raksasa e-commerce Alibaba Group Holding Ltd mencatatkan sahamnya di 2014.
Sumber tersebut mengingatkan rencana itu masih dapat berubah tergantung kondisi pasar. Perwakilan Uber menolak berkomentar soal rencana tersebut.
Uber beroperasi di lebih dari 70 negara. Selain ride-hailing, bisnis Uber meliputi persewaan sepeda dan skuter, pengangkutan barang, pengiriman makanan, dan divisi mobil mandiri yang mahal.
Selama roadshow, chief executive officer (CEO) Uber, Dara Khosrowshahi, akan ditugaskan meyakinkan investor bahwa ia telah berhasil mengubah budaya perusahaan dan praktik bisnis setelah serangkaian skandal memalukan selama dua tahun terakhir.
Termasuk tuduhan pelecehan seksual, pelanggaran data besar-besaran yang disembunyikan dari regulator, penggunaan perangkat lunak terlarang untuk menghindari pihak berwenang dan tuduhan suap di luar negeri.
Tahun lalu, Uber memiliki pendapatan US$ 11,3 miliar dengan gross booking perjalanan capai US$ 50 miliar. Tetapi perusahaan rugi US$ 3,3 miliar. Kerugian in belum menghitung keuntungan dari penjualan unit bisnis luar negeri di Rusia dan Asia Tenggara.
Simak video Uber selangkah lagi berstatus hectocorn di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article Kejar Profit, Uber Jual Bisnis Taksi Terbang
Most Popular