Mobil Tanpa Sopir Makin Menjamur, Tapi Pengendara Belum Siap

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
15 October 2018 20:10
Jumlah kendaraan tanpa sopir yang berlalu lalang di jalan raya AS diperkirakan bisa mencapai ratusan ribu unit.
Foto: REUTERS/Toru Hanai
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Negara Bagian Pennsylvania, Amerika Serikat (AS), minggu ini memberikan izin kepada Aurora, sebuah perusahaan perangkat lunak otonom (tanpa sopir), untuk mulai menguji prototipenya di jalan negara.

Langkah itu menambah daftar negara yang mendapat izin uji coba mobil tanpa sopir di depan publik. Mulai dari Alabama sampai Washington dan, tentu saja, California.

Jumlah kendaraan tanpa sopir yang berlalu lalang di jalan raya AS diperkirakan bisa mencapai ratusan ribu unit. Sekarang, Departemen Transportasi AS sedang memperbarui panduan untuk mendorong perusahaan seperti Aurora mempercepat pengembangan mobil tersebut.

"Negara kita berada di ambang salah satu inovasi paling menarik dalam transportasi," kata Menteri Transportasi AS Elaine Chao bulan lalu, berbicara dari Mcity, pusat uji coba mobil tanpa sopir yang dioperasikan oleh University of Michigan.

Seminggu sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat, meloloskan Undang-Undang SELF DRIVE. Beleid itu diyakini dapat memacu sebanyak 100 ribu unit mobil tanpa sopir pada 2021 atau 2022, tergantung bagaimana Senat menanggapi versi undang-undang tersebut.

Pada saat itu, beberapa produsen mobil, termasuk Tesla, Nissan, dan General Motors, serta Waymo, sudah berharap bisa menjual mobil tanpa sopir atau setidaknya menggunakannya dalam layanan berbagi perjalanan komersial.

Layanan tersebut perlu menemukan orang yang bersedia ikut serta dalam perjalanan. Namun, nampaknya hal itu akan lebih sulit daripada yang mungkin diperkirakan di mana ada potensi pengeluaran untuk teknologi otonom akan mencapai US$100 miliar selama dekade mendatang.



Waymo telah menjalankan program percontohan di daerah Phoenix dan awal tahun ini mendapat persetujuan dari negara untuk mengubahnya menjadi layanan komersial.

Perusahaan telah mengontrak Jaguar dan Fiat Chrysler untuk membeli sebanyak 60.000 kendaraan selama beberapa tahun mendatang, dengan tujuan memperluas layanan ke sejumlah kota lain yang belum teridentifikasi di AS.

General Motors berencana untuk membuat versi tanpa sopir dari Chevrolet Bolt EV ke dalam pengujian armada pada 2019. Bagi mereka yang lebih menyukai sesuatu yang sedikit lebih eksotis, pembuat mobil Perancis Renault telah merilis konsep kendaraan tanpa pengemudi, yang dijuluki EZ-Ultimo, di Paris Motor Show minggu lalu.

Sebuah studi yang dirilis pada awal tahun oleh Boston Consulting Group memperkirakan pada akhir dekade berikutnya, 20%-25% mil perjalanan orang Amerika dengan mobil akan dilakukan mobil tanpa sopir yang dioperasikan layanan berbagi-tumpangan, seperti Waymo, Uber, Lyft, dan Maven milik GM.

Namun, dalam skala yang lebih luas, tampaknya masyarakat AS Amerika masih belum banyak membeli maupun menikmati manfaat dari mobil tanpa sopir. Bahkan, menurut sebuah studi yang dilakukan perusahaan riset JD Power and Associates dan National Asosiasi Perusahaan Asuransi Mutual, atau NAMIC, ada sekitar 4 dari 10 orang AS yang menolak mengendarai mobil tanpa sopir.

Studi ini menemukan 15% dari publik AS "tidak percaya akan ada kendaraan otonom di pasar, dan 42% mengatakan mereka tidak akan pernah mengendarai kendaraan yang sepenuhnya otomatis," kata Robert Lajdziak, peneliti dan analis senior JD Power.


(miq/miq) Next Article Tahun Depan, Tesla Luncurkan Taksi Online Tanpa Sopir

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular