Cryptocurrency

'Wolf of Wall Street' Ini Sebut Bitcoin Perangkap Penipuan

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
28 August 2018 19:40
Bitcoin dianggap tidak memiliki nilai riil. Nilainya bisa menguap dalam seketika.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Mantan stock broker Jordan Belfort menghabiskan hampir dua tahun di penjara karena menipu investor. Baginya, Bitcoin adalah perangkap berikutnya yang bisa membuat beberapa investor ritel jatuh miskin.
 
"Saya adalah seorang penipu/scammer. Saya sudah mengerti sains, dan itu persis seperti apa yang terjadi dengan Bitcoin," katanya kepada CNBC dalam film dokumenter yang ditayangkan hari Senin. "Semuanya sangat bodoh, anak-anak ini telah membiarkan diri mereka dicuci otaknya."

Belfort mengelola perusahaan efek di Long Island bernama Stratton Oakmont, dan mengaku bersalah pada tahun 1999 karena menipu investor agar membeli saham, yang akhirnya menjadi tidak bernilai. Kisah mantan pialang itu diperankan oleh Leonardo DiCaprio dalam 'Wolf of Wall Street' karya Martin Scorsese.
 
Untuk memanipulasi pasar, Belfort menciptakan permintaan. "Saat itu" dia memiliki pasukan yang menelepon ke seluruh negeri dan dunia, membujuk orang-orang untuk membeli saham yang nantinya akan "dibuang" dan mendapat untung.
 
Di era internet, taktik manipulasi itu menjadi lebih mudah. Penggalangan dana cryptocurrency dikenal sebagai penawaran koin perdana (ICO), yang dalam banyak kasus ternyata hanya penipuan, dan telah menjadi target penyelidikan Securities and Exchange Commission. Google, Facebook, dan Twitter melarang iklan ICO di platform mereka.
 
"Benda ini akan menguap seperti fatamorgana," kata Belfort, dilansir dari CNBC International. "Ada banyak orang jujur yang akan dibantai."
 
Bitcoin sering digambarkan sebagai anonim karena orang tidak perlu memberikan informasi identitas apa pun untuk mengirim atau menerimanya. Sementara transaksi dicatat pada buku besar umum, mereka terdaftar di bawah kode alfanumerik yang dikenal sebagai 'kunci publik', yang tidak mengungkapkan identitas pedagang.
 
Belfort mengatakan bahwa struktur anonim itu memprihatinkan.
 
"Bukan Bitcoin itu yang menipu/scam, tetapi sifatnya memungkinkan penipuan terjadi," katanya dalam wawancara terpisah di Power Lunch CNBC, Senin (27/8/2018). "Ini adalah pasar gelap, Anda tidak bisa melihat apa yang terjadi di balik layar. Orang-orang menyelami itu dan menggunakannya untuk merugikan yang lain."
 
Dia memperkirakan Bitcoin bisa kehilangan seluruh nilainya tahun ini, dan ketika itu terjadi, itu akan menjadi "berita buruk yang didengar di seluruh dunia."
 
"Bank-bank sentral tidak menginginkannya, mereka telah menghabiskan waktu selama ini untuk menghentikan pencucian uang, mengapa sekarang mengizinkan sesuatu yang anonim, dan cocok untuk membuat pencucian uang menjadi diterima?" katanya. "Aku tidak percaya ada kesempatan itu di dunia dan mereka akan membiarkan itu terjadi."
 
Pendapat Belfort mendapat dukungan dari berbagai pihak. Para pemimpin perusahaan termasuk Jamie Dimon, Ray Dalio dan Bill Gates telah mempertanyakan validitas bitcoin, dan Warren Buffett secara frontal menyebutnya 'racun tikus', menjelang pertemuan pemegang saham Berkshire Hathaway pada bulan Mei.


    



(roy) Next Article Jangan Iri, Investor Bitcoin Cuan Rp 34 Juta Dalam Sebulan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular