
Startup
Induk Tik Tok Incar Valuasi Rp 1.080 T dan Berencana IPO
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
09 August 2018 15:35

HONG KONG, CNBC Indonesia - Pembuatan aplikasi TikTok, Bytedance Technology Co mengincar dana sebesar US$3 miliar atau setara Rp 43 triliun (asumsi US$1 = Rp 14.400) dalam putaran pengumpulan dana terbaru untuk membuat valuasinya akan naik menjadi US$75 miliar (Rp 1.080 triliun).
Penggalangan dana ini dilakukan setelah perusahaan yang berdiri enam tahun lalu ini mempertimbangkan melantai melepas saham melalui initial public offering (IPO) di bursa Hong Kong tahun depan dan manajemen sudah membicarakan rencana ini kepada bank investasi, ujar sumber Reuters, Kamis (9/8/2018).
Bytedance yang didirikan oleh Zhang Yiming pada tahun 2012, bertumbuh dengan sangat pesat dengan aplikasi pemutar video singkat, TikTok, yang berhasil menjadi aplikasi dengan unduhan terbanyak di dunia pada kuartal I-2018. Bytedance juga memiliki perusahaan media terkenal di China, Jinri Toutiao.
Sekarang Bytedance menargetkan valuasi mencapai US$ 70 miliar hingga US$ 75 miliar pada penggalangan dana terakhir, kata salah satu orang.
Bila berhasil, Bytedance akan menjadi "unicorn" terbesar kedua di dunia - bervaluasi lebih dari US$1 miliar - menjadi pesaing bagi perusahaan berbagi tumpangan, Uber Technologies dengan valuasi US$68 miliar. Ant Financial yang terefialiasi dengan Alibaba Group bervaluasi US$150 miliar setelah putaran pendanaan Juni.
Bytedance mengincar venture capital besar seperti Sequoia Capital yang juga telah berinvestasi di Facebook, KKR, General Atlantic dan Hillhouse Capital Group, kata sumber tersebut. Tidak seperti perusahaan rintisan China lainnya, Bytedance memilih untuk independen dari dua kekuatan teknologi besar China, Tencent Holdings dan Alibaba Group.
Alibaba juga telah bertemu dengan Bytedance pada awal tahun ini untuk membicarakan potensi akuisisi atau investasi, tetapi tawaran itu ditolak oleh Induk Tiktok, menurut dua orang yang mengetahui sumber tersebut.
Bytedance, Tencent dan Alibaba kompak untuk tak berkomentar.
Wall Street Journal melaporkan valuasi Bytedance mencapai US$10 miliar di akhir ronde pendanaan tahun 2016. Sekitar satu tahun yang lalu, valuasi bertambah US$ 2 miliar sehingga valuasi naik lebih dari US$ 20 miliar.
Produk pertama yang diluncurkan Bytedance adalah aggregator berita Jinri Toutiao, atau "Berita penting hari ini" dalam bahasa Indonesia, yang menggunakan algoritma dan kecerdasan buatan (AI) untuk memilih berita, buku online, buku, dan konten yang sesuai untuk pembacanya, produk tersebut mendapatkan keuntungan mayoritas dari penjualan iklan.
Sejak akhir tahun lalu, perusahaan tersebut telah memperluas bisnis ke sektor hiburan dengan meluncurkan beberapa aplikasi video streaming pendek dan akuisisi US$ 1 miliar dari platform lipsync populer Musical.ly, yang telah ditutup dan dilebur dengan TikTok minggu lalu.
(roy) Next Article Taksi Online China Ini Lepas Unit Sewa Mobil, Incar Rp 21 T
Penggalangan dana ini dilakukan setelah perusahaan yang berdiri enam tahun lalu ini mempertimbangkan melantai melepas saham melalui initial public offering (IPO) di bursa Hong Kong tahun depan dan manajemen sudah membicarakan rencana ini kepada bank investasi, ujar sumber Reuters, Kamis (9/8/2018).
Bila berhasil, Bytedance akan menjadi "unicorn" terbesar kedua di dunia - bervaluasi lebih dari US$1 miliar - menjadi pesaing bagi perusahaan berbagi tumpangan, Uber Technologies dengan valuasi US$68 miliar. Ant Financial yang terefialiasi dengan Alibaba Group bervaluasi US$150 miliar setelah putaran pendanaan Juni.
Bytedance mengincar venture capital besar seperti Sequoia Capital yang juga telah berinvestasi di Facebook, KKR, General Atlantic dan Hillhouse Capital Group, kata sumber tersebut. Tidak seperti perusahaan rintisan China lainnya, Bytedance memilih untuk independen dari dua kekuatan teknologi besar China, Tencent Holdings dan Alibaba Group.
Alibaba juga telah bertemu dengan Bytedance pada awal tahun ini untuk membicarakan potensi akuisisi atau investasi, tetapi tawaran itu ditolak oleh Induk Tiktok, menurut dua orang yang mengetahui sumber tersebut.
Bytedance, Tencent dan Alibaba kompak untuk tak berkomentar.
Wall Street Journal melaporkan valuasi Bytedance mencapai US$10 miliar di akhir ronde pendanaan tahun 2016. Sekitar satu tahun yang lalu, valuasi bertambah US$ 2 miliar sehingga valuasi naik lebih dari US$ 20 miliar.
Produk pertama yang diluncurkan Bytedance adalah aggregator berita Jinri Toutiao, atau "Berita penting hari ini" dalam bahasa Indonesia, yang menggunakan algoritma dan kecerdasan buatan (AI) untuk memilih berita, buku online, buku, dan konten yang sesuai untuk pembacanya, produk tersebut mendapatkan keuntungan mayoritas dari penjualan iklan.
Sejak akhir tahun lalu, perusahaan tersebut telah memperluas bisnis ke sektor hiburan dengan meluncurkan beberapa aplikasi video streaming pendek dan akuisisi US$ 1 miliar dari platform lipsync populer Musical.ly, yang telah ditutup dan dilebur dengan TikTok minggu lalu.
(roy) Next Article Taksi Online China Ini Lepas Unit Sewa Mobil, Incar Rp 21 T
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular