
Perkembangan Teknologi
JD & Walmart Suntikkan Rp 7,2 T ke Startup Pengiriman Barang
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
09 August 2018 14:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan pengiriman barang kebutuhan sehari-hari (grocery) di China, Dada-JD Daojia pada hari Kamis (9/8/2018) mengatakan telah memperoleh pendanaan sebesar US$500 juta (Rp 7,2 triliun) dari perusahaan ritel asal Amerika Serikat (AS) yaitu Walmart dan JD.com.
Dada-JD Daojia dibentuk dari penggabungan usaha JD Daojia yang merupakan bisnis online-to-offline JD.com dan Dada Nexus, sebuah platform pengiriman crowd-sourcing besar di China yang beroperasi di lebih dari 400 kota besar.
JD Daojia mengirimkan barang-barang dari supermarket lokal dan mitra-mitra lainnya lewat aplikasi ponsel pintar (smartphone) berbasis lokasi. Aplikasi itu memiliki sekitar 20 juta pengguna aktif bulanan.
"Bekerjasama dengan mitra yang kuat dan berinvestasi di kemampuan digital, kami akan menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih mudah dan nyaman untuk pelanggan," kata Wern-Yuen Tan selaku Direktur dan CEO Walmart China dalam sebuah pernyataan.
Walmart pertama kali menjalin kemitraan dengan Dada-JD Daojia di tahun 2016, menurut perusahaan China itu.
Di awal tahun ini, peritel AS membuka supermarket kecil berteknologi tinggi pertama di China, di mana para pelanggan menggunakan smartphone untuk membayar barang-barang yang tersedia di toko virtual Walmart di platform JD Daojia.
JD.com, yang berkompetisi secara agresif dengan Alibaba yang merupakan pemain e-commerce terbesar di China, juga telah memperoleh dukungan dari pihak-pihak penting di bidang teknologi global maupun lokal, seperti Google dan Tencent.
Pada bulan Juni, Google mengatakan pihaknya akan berinvestasi sekitar $550 juta secara tunai ke JD.com sebagai bagian dari investasi strategis.
Untuk bagiannya, JD.com berkata pihaknya berencana membuat produk-produk pilihan untuk dijual di berbagai tempat seperti AS dan Eropa lewati Google Shopping.
(roy) Next Article Anak Usaha JD.com Ini Raup Dana Rp 28 T, Valuasi Naik Tinggi
Dada-JD Daojia dibentuk dari penggabungan usaha JD Daojia yang merupakan bisnis online-to-offline JD.com dan Dada Nexus, sebuah platform pengiriman crowd-sourcing besar di China yang beroperasi di lebih dari 400 kota besar.
Walmart pertama kali menjalin kemitraan dengan Dada-JD Daojia di tahun 2016, menurut perusahaan China itu.
Di awal tahun ini, peritel AS membuka supermarket kecil berteknologi tinggi pertama di China, di mana para pelanggan menggunakan smartphone untuk membayar barang-barang yang tersedia di toko virtual Walmart di platform JD Daojia.
JD.com, yang berkompetisi secara agresif dengan Alibaba yang merupakan pemain e-commerce terbesar di China, juga telah memperoleh dukungan dari pihak-pihak penting di bidang teknologi global maupun lokal, seperti Google dan Tencent.
Pada bulan Juni, Google mengatakan pihaknya akan berinvestasi sekitar $550 juta secara tunai ke JD.com sebagai bagian dari investasi strategis.
Untuk bagiannya, JD.com berkata pihaknya berencana membuat produk-produk pilihan untuk dijual di berbagai tempat seperti AS dan Eropa lewati Google Shopping.
Sebagai catatan, Google Shopping adalah sebuah layanan yang memungkinkan pengguna mencari produk-produk di situs e-commerce dan membandingkan harga di antara para penjualnya. Kemitraan itu akan membuka jalan JD.com untuk berjualan ke kkonsumen di luar China, khususnya ketika tensi perdagangan antara Beijing dan Washington tinggi.
JD.com juga ditopang oleh perusahaan teknologi asal China Tencent, yang juga mengoperasikan platform pengiriman pesan terbesar di negara itu yaitu WeChat. Alhasil, JD.com dapat menjual langsung ke pelanggan lewat aplikasi WeChat.
JD.com juga ditopang oleh perusahaan teknologi asal China Tencent, yang juga mengoperasikan platform pengiriman pesan terbesar di negara itu yaitu WeChat. Alhasil, JD.com dapat menjual langsung ke pelanggan lewat aplikasi WeChat.
(roy) Next Article Anak Usaha JD.com Ini Raup Dana Rp 28 T, Valuasi Naik Tinggi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular