
Hotel Marriott-Alibaba Kolaborasi, Check in Cuma Pindai Wajah
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
11 July 2018 19:46

Shanghai, CNBC Indonesia - Para tamu asal China yang menginap di jaringan Hotel Marriott International, rantai hotel terbesar di dunia, bisa segera melakukan check-in dengan pemindaian fitur wajah yang cepat.
Marriott akan bekerjasama secara joint venture (usaha gabungan) dengan raksasa e-commerce China Alibaba Group untuk menguji fitus check-in facial recognition (pengenalan wajah) di dua hotel China bulan ini, kata perusahaan pada hari Rabu (11/7/2018), dilansir dari Reuters. Kolaborasi dua perusahaan ini berambisi teknologi ini nantinya bisa digunakan secara global.
China mempelopori penggunaan facial recognition untuk segala hal, mulai dari bantu mengendalikan acara langsung yang besar sampai memesan makanan siap saji. Namun, Negeri Tirai Bambu juga memperkuat sistem pengawasan domestik yang meningkatkan kekhawatiran para aktivis hak asasi manusia terkait pelanggaran privasi.
Usaha gabungan itu berkata teknologi baru ini akan membantu tamu melompati antrian dan memangkas proses check-in menjadi kurang dari semenit, dibandingkan proses yang memakan waktu setidaknya tiga menit di meja resepsionis.
Para tamu China harus memindai kartu identitas mereka, berfoto diri dan memasukkan rincian kontak ke mesin otomatis, kata perusahaan. Alat itu kemudian akan mengeluarkan kartu kunci setelah memverifikasi identitas dan informasi pemesanan.
Proyek ini akan tersedia di dua hotel Marriott di Hangzhou dan Sanya yang terletak di provinsi pulau tropis Hainan.
Marriott mengalami masalah di China awal tahun ini ketika otoritas lokal menutup situs China-nya selama sepekan sebagai hukuman untuk mencantumkan kawasan yang diklaim China, seperti Tibet dan Taiwan sebagai negara yang terpisah di kuesioner pelanggan.
Pada bulan September tahun lalu, KFC Yum China meluncurkan sistem facial recognition bernama "Smile to Pay" di sebuah toko di sebelah timur kota Hangzhou untuk menarik konsumen muda penggemar teknologi.
(hps) Next Article Saham Alibaba Sempat Anjlok, Lah Ini Dia Biang Keroknya
Marriott akan bekerjasama secara joint venture (usaha gabungan) dengan raksasa e-commerce China Alibaba Group untuk menguji fitus check-in facial recognition (pengenalan wajah) di dua hotel China bulan ini, kata perusahaan pada hari Rabu (11/7/2018), dilansir dari Reuters. Kolaborasi dua perusahaan ini berambisi teknologi ini nantinya bisa digunakan secara global.
China mempelopori penggunaan facial recognition untuk segala hal, mulai dari bantu mengendalikan acara langsung yang besar sampai memesan makanan siap saji. Namun, Negeri Tirai Bambu juga memperkuat sistem pengawasan domestik yang meningkatkan kekhawatiran para aktivis hak asasi manusia terkait pelanggaran privasi.
Para tamu China harus memindai kartu identitas mereka, berfoto diri dan memasukkan rincian kontak ke mesin otomatis, kata perusahaan. Alat itu kemudian akan mengeluarkan kartu kunci setelah memverifikasi identitas dan informasi pemesanan.
Proyek ini akan tersedia di dua hotel Marriott di Hangzhou dan Sanya yang terletak di provinsi pulau tropis Hainan.
Marriott mengalami masalah di China awal tahun ini ketika otoritas lokal menutup situs China-nya selama sepekan sebagai hukuman untuk mencantumkan kawasan yang diklaim China, seperti Tibet dan Taiwan sebagai negara yang terpisah di kuesioner pelanggan.
Pada bulan September tahun lalu, KFC Yum China meluncurkan sistem facial recognition bernama "Smile to Pay" di sebuah toko di sebelah timur kota Hangzhou untuk menarik konsumen muda penggemar teknologi.
(hps) Next Article Saham Alibaba Sempat Anjlok, Lah Ini Dia Biang Keroknya
Most Popular