Perkembangan Teknologi

Google Gunakan Kecerdasan Buatan Untuk Membantu Orang Buta

Tito Bosnia, CNBC Indonesia
29 May 2018 12:42
Saat ini Google sedang menguji coba aplikasi bernama Lookout melalui kamera ponsel yang nantinya bisa membantu tunanetra.
Foto: CNBC
Jakarta, CNBC Indonesia - Google berencana untuk mengubah ponsel android yang biasa digunakan menjadi kekuatan baru dalam membantu orang buta dengan menggunakan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Saat ini Google sedang menguji coba sebuah aplikasi baru bernama Lookout yang menggunakan AI serta pengenalan gambar melalui kamera ponsel. Google mengumumkan aplikasi tersebut dalam konferensi tahunan I/O developer yang baru dilakukan minggu ini. Aplikasi yang dapat membantu orang buta tersebut baru akan dirilis pada akhir tahun ini, dilansir dari CNN Tech.

Nantinya, aplikasi tersebut membantu orang buta dengan mendeteksi berbagai benda, orang-orang disekitar dirinya, hingga membaca tulisan didekatnya ketika sedang memasuki sebuah lobi gedung atau pun ketika menuju ke luar ruangan.

Hal tersebut dilakukan dengan mengarahkan berbagai lokasi di dekat orang tersebut dengan menggunakan kamera ponsel android dan tidak memerlukan koneksi internet sama sekali.

Google mengatakan aplikasi tersebut dirancang dengan memberikan informasi yang tidak terlalu berlebihan, dengan hanya menggambarkan barang ataupun benda yang penting-penting saja. Pengguna hanya tinggal mengetuk kamera dengan tangan ingin menghentikan sementara aplikasi tersebut.

Google juga mngatakan aplikasi tersebut menggunakan teknologi yang serupa dengan teknologi untuk Google Lens sebagai alat pencarian visual.

"Yang dibutuhkan orang buta adalah akses informasi. Banyak sekali promosi yang mengatakan bagaimana cara orang buta agar bisa melihat, namun sebenarnya hal tersebut tentang bagaimana cara mengambil informasi yang visual dan menerjemahkannya menjadi infromasi yang non visual," ujar Erin Lauridsen, Director of Acces Technology LightHouse di San Fransisco.

Namun, Google bukanlah perusahaan pertama yang menggunakan AI dan ponsel pintar untuk membantu orang buta. Microsoft juga pernah memiliki aplikasi serupa yang disebut Seeing AI.

Aplikasi tersebut dapat membaca tulisan tangan, mendeskripsikan warna dan mengenali denominasi mata uang. Tidak seperti Google Lookout, Seeing AI memiliki komponen pengenalan wajah. Caranya dengan mengarahkan ponsel pintar ke seseorang dan Seeing AI akan menggambarkan serta mengatakan jarak orang tersebut.

Namun, Google juga menyataka bahwa Lookout kedepannya dapat melakukan hal serupa yang dilakukan oleh Seeing AI tersebut.

Melihat AI dapat membaca teks tercetak atau tulisan tangan, mendeskripsikan warna dan mengenali denominasi mata uang. Tidak seperti Google Lookout, Seeing AI memiliki komponen pengenalan wajah.

Teknologi lain untuk membantu orang buta juga pernah dibuat oleh siswa sekolah berusia 18 tahun ketika sedang melakukan program musim panasnya di MIT dengan membuat aplikasi VocalEyes untuk menggambarkan emosi atau usia seseorang.

"Saya pikir AI menjadi tren yang sedang umum saat ini, dan sangat masuk akal untuk membantu orang-orang yang buta, namun saya pikir masih banyak hal yang perlu di gali kedepannya," tambah Lauridsen.



(roy) Next Article Kisah Will.i.am yang Dukung Pengembangan Kecerdasan Buatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular