
Perkembangan Teknologi
OJK: Cloud Computing Bisa Efisiensikan Fintech dan Pengawasan
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
16 May 2018 12:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Cloud computing atau komputasi awan dinilai dapat memberikan beberapa keuntungan dalam mengelola penyimpanan data serta peluang baru dalam mengembangkan bisnis perusahaan khususnya yang basis digital.
Kepala Perizinan dan Pengawasan Fintech Direktorat Kelembagaan dan Produk Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Alvin Taulu menyatakan bahwa cloud computing berperan besar bagi pengawasan terhadap puluhan layanan Fintech Peer to Peer (P2P) Lending yang terdaftar di OJK.
"Saat ini ada 51 perusahaan P2P Lending, dimana mereka sudah melayani sekitar 2 juta orang yang meminjam (debitur) dengan nilai Rp 4,7 triliun dalam waktu setahun. Jadi ga mungkin semuanya dilakukan manual untuk memantau itu," ujar Alvin dalam seminar Cloud Computing di Hotel Westin, Rabu (16/5/2018).
Alvin menambahkan, cloud computing kedepannya juga dapat mendorong transparansi serta manajemen risiko dalam mengelola bisnis digital terutama fintech P2P lending ke depannya.
"Salah satu keuntungan cloud, dapat mendukung pertumbuhan ekonomi digital kedepannya karena bisa dikembangkan melalui e-signature hingga electronic know your customer (e-KYC)," tambah Alvin.
Selain itu, Salah satu keuntungan besar dari cloud computing bagi perkembangan bisnis ialah efisiensi dan cost saving (pengurangan biaya). Dimana kebutuhan karyawan dalam menjalankan bisnis yang besar bisa diminimalisir dengan adanya teknologi tersebut.
"Jadi Tiket.com itu ketika memperoleh pendapatan Rp 1 triliun dalam setahun, kami hanya mempunyai satu engineer infrastruktur. Jadi kami dengan satu orang bisa me-setup (membuat) salah satunya seperti mengelola penjualan tiket konser sebanyak 35.000 tiket," ujar Natali Adrianto, Co-Founder dan CTO Tiket.com dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, cloud computing di era digital saat ini memiliki keuntungan fleksibilitas dan kecepatan akses. Salah satu keuntungan tersebut ialah apabila terjadi kegagalan (failed) dalam penyimpanan data, cloud computing mengelola kegagalan tersebut dengan melakukan backup.
Namun, tentunya kebutuhan internet secara merata menjadi tantangan utama dalam perkembangan cloud computing. Hal tersebut dikarenakan luasnya wilayah Indonesia yang masih belum sepenuhnya ter-cover dengan jaringan internet.
"Tantangan utamanya pasti jaringan internet sebagai prasyarat. Karena ga mungkin untuk ekosistem saat ini seperti fintech P2P lending dan e-commerce menunggu di tengah perkembangan yang pesat saat ini," tambah Alvin.
(roy) Next Article Kenapa Visa Mau Habiskan Rp 74 T Buat Akuisisi Startup Ini?
Kepala Perizinan dan Pengawasan Fintech Direktorat Kelembagaan dan Produk Industri Keuangan Non Bank (IKNB) OJK Alvin Taulu menyatakan bahwa cloud computing berperan besar bagi pengawasan terhadap puluhan layanan Fintech Peer to Peer (P2P) Lending yang terdaftar di OJK.
"Saat ini ada 51 perusahaan P2P Lending, dimana mereka sudah melayani sekitar 2 juta orang yang meminjam (debitur) dengan nilai Rp 4,7 triliun dalam waktu setahun. Jadi ga mungkin semuanya dilakukan manual untuk memantau itu," ujar Alvin dalam seminar Cloud Computing di Hotel Westin, Rabu (16/5/2018).
Selain itu, Salah satu keuntungan besar dari cloud computing bagi perkembangan bisnis ialah efisiensi dan cost saving (pengurangan biaya). Dimana kebutuhan karyawan dalam menjalankan bisnis yang besar bisa diminimalisir dengan adanya teknologi tersebut.
"Jadi Tiket.com itu ketika memperoleh pendapatan Rp 1 triliun dalam setahun, kami hanya mempunyai satu engineer infrastruktur. Jadi kami dengan satu orang bisa me-setup (membuat) salah satunya seperti mengelola penjualan tiket konser sebanyak 35.000 tiket," ujar Natali Adrianto, Co-Founder dan CTO Tiket.com dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, cloud computing di era digital saat ini memiliki keuntungan fleksibilitas dan kecepatan akses. Salah satu keuntungan tersebut ialah apabila terjadi kegagalan (failed) dalam penyimpanan data, cloud computing mengelola kegagalan tersebut dengan melakukan backup.
Namun, tentunya kebutuhan internet secara merata menjadi tantangan utama dalam perkembangan cloud computing. Hal tersebut dikarenakan luasnya wilayah Indonesia yang masih belum sepenuhnya ter-cover dengan jaringan internet.
"Tantangan utamanya pasti jaringan internet sebagai prasyarat. Karena ga mungkin untuk ekosistem saat ini seperti fintech P2P lending dan e-commerce menunggu di tengah perkembangan yang pesat saat ini," tambah Alvin.
(roy) Next Article Kenapa Visa Mau Habiskan Rp 74 T Buat Akuisisi Startup Ini?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular