Liputan Khusus

Bangun Startup? Wajib Punya Tim dari 3 Jurusan Ini

Arina Yulistara, CNBC Indonesia
06 May 2018 10:51
Kunci kesuksesan dari startup di era masa kini adalah kolaborasi sehingga mempunyai partner atau rekan bisnis dan tim yang solid adalah sebuah keharusan.
Foto: Freepik
Jakarta, CNBC Indonesia - Anda berniat untuk mencoba bisnis startup? Jika ya, penting bagi Anda memilih tim yang tepat sebelum menjalani usaha. Yansen Kamto selaku Chief Executive Kibar Kreasi Indonesia mengatakan pemilihan anggota tim yang tepat sangat memengaruhi keberlangsungan startup atau perusahaan rintisan.

Dalam membuat startup berbasis teknologi, Yansen menyarankan agar Anda mempunyai tim yang sebagian orangnya merupakan lulusan dari jurusan teknologi komputer, manajemen bisnis, hingga marketing atau pemasaran.

[Gambas:Video CNBC]

"Kalau kita enggak bisa ngoding [coding], ya kerja sama. Kami di Kibar percaya untuk membuat startup minimal punya tiga orang tim, satu CEO yang bisa anak bisnis dan komunikasi, kedua CTO [chief technology officer]-nya anak teknologi yang bisa ngoding, dan CMO [chief marketing officer] itu dari sisi marketing. Cari juga tim kreatif dan desainnya," ujar Yansen saat berbincang dengan CNBC Indonesia di kantor Kibar, Jl. Raden Saleh, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (3/5/2018).

Membangun tim merupakan modal utama dalam mendirikan startup. Kunci kesuksesan dari startup di era masa kini adalah kolaborasi sehingga mempunyai partner atau rekan bisnis dan tim yang solid adalah sebuah keharusan.

Pendiri aplikasi Code for Indonesia sekaligus LayangLayang Mobile, Prasetyo Andy Wicaksono, setuju dengan pernyataan Yansen. Pria yang biasa dipanggil Paw itu menuturkan bahwa perlu menempatkan tim sesuai dengan keahliannya. Ketika tim yang dibentuk sudah sesuai keahlian masing-masing, akan lebih mudah membuat model bisnis startup.

Kalau sekadar uang tapi tidak mau kerja, tidak mau mikir, tidak mau bekerja dengan orang lain, tidak akan jalan.Pendiri Code for Indonesia Prasetyo Andy Wicaksono

"Modal utama timnya, cari expertise siapa yang kira-kira jadi team founder, advisor, atau mentor. Dari situ kan jadi lebih paham problem-nya apa, jadi ketahuan solusi apa yang cocok. Jangan sampai startup bikin solusi, fancy, yang canggih-canggih, tapi enggak relevan dengan apa yang dibutuhkan oleh orang di Indonesia karena timnya enggak sesuai," jelas Paw kepada CNBC Indonesia.

Sementara untuk modal yang berupa uang, Yansen menambahkan kalau membuat startup tidak harus dengan dana besar. Jika startup yang didirikan berbasis teknologi, tim akan perlu mempunyai laptop. Namun jika laptop tidak punya, bisa cari jalan lain dengan main ke laboraturium komputer kampus atau pinjam teman. Ingat, selalu ada jalan bila ada kemauan.

"Modalnya mulai dari otot kerja, otak kerja, hatinya juga harus berfungsi, itu susah. Kalau sekadar uang tapi tidak mau kerja, tidak mau mikir, tidak mau bekerja dengan orang lain, tidak akan jalan. Dari situ kita fokus ke hal yang kita bisa. Kalau tidak bisa, kita cari partner yang punya kemampuan berbeda," kata Yansen.


(prm) Next Article Yuk, Intip Langkah-langkah Bangun Startup yang Sukses!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular