
Perkembangan Teknologi
Twitter Desak Semua Pengguna Ubah Password
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
04 May 2018 13:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Twitter Inc mendesak 330 juta lebih penggunanya mengubah kata sandi (password) setelah terjadi sebuah kesalahan yang menyebabkan beberapa password pengguna disimpan dalam teks yang terbaca sistem komputer internal, tidak disamarkan oleh proses 'hashing'.
Jejaring sosial tersebut mengungkapkan masalah ini dalam postingan blog dan serangkaian cuitan pada Kamis sore (3/5/2018). Twitter telah menyelesaikan masalah tersebut. Penyelidikan internal tidak menemukan indikasi ada kata sandi yang dicuri atau disalahgunakan oleh orang dalam.
"Kami memperbaiki bug dan tidak ada indikasi pelanggaran atau penyalahgunaan oleh siapa pun. Sebagai tindakan pencegahan, pertimbangkan untuk mengubah kata sandi Anda di semua layanan di mana Anda menggunakan kata sandi ini." kata Chief Executive Jack Dorsey dalam cuitannya.
Dalam postingan blog tidak dikatakan berapa banyak kata sandi yang terdampak masalah tersebut. Seorang sumber yang akrab dengan perusahaan mengatakan perusahaan memberitahukan jumlah yang terdampak 'substansial' dan mereka terekspos selama beberapa bulan.
Dilansir dari Reuters, pengungkapan ini dilakukan saat para pembuat undang-undang dan regulator di seluruh dunia meneliti cara menyimpan dan mengamankan data konsumen, setelah terjadi serangkaian insiden keamanan di Equifax Inc, Facebook Inc, dan Uber Technologies.
Uni Eropa pada akhir bulan ini akan mulai memberlakukan undang-undang privasi baru yang ketat, Peraturan Perlindungan Data Umum, yang mencakup denda tinggi untuk pelanggar.
Jejaring sosial tersebut mengungkapkan masalah ini dalam postingan blog dan serangkaian cuitan pada Kamis sore (3/5/2018). Twitter telah menyelesaikan masalah tersebut. Penyelidikan internal tidak menemukan indikasi ada kata sandi yang dicuri atau disalahgunakan oleh orang dalam.
Dilansir dari Reuters, pengungkapan ini dilakukan saat para pembuat undang-undang dan regulator di seluruh dunia meneliti cara menyimpan dan mengamankan data konsumen, setelah terjadi serangkaian insiden keamanan di Equifax Inc, Facebook Inc, dan Uber Technologies.
Uni Eropa pada akhir bulan ini akan mulai memberlakukan undang-undang privasi baru yang ketat, Peraturan Perlindungan Data Umum, yang mencakup denda tinggi untuk pelanggar.
Next Page
Pernah Terjadi di 2010
Pages
Most Popular