
Perkembangan Teknologi
Saingi Tinder, Facebook Akan Rilis Aplikasi Kencan Online
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
02 May 2018 11:51

San Jose, CNBC Indonesia - CEO Facebook Mark Zuckerberg pada hari Selasa (2/5/2018) mengatakan perusahaannya berencana merilis layanan kencan online untuk menjodohkan jutaan orang di jejaring sosial terbesar dunia tersebut. Strategi itu juga bertujuan agar penggunanya menghabiskan lebih banyak waktu di platform tersebut.
Layanan yang telah digarap selama sekitar satu dekade dan akan segera diluncurkan oleh Facebook ini dapat membantu membangun kembali popularitas Facebook di kalangan pengguna usia muda dan membuat orang lebih sering mengunjungi situs tersebut, yang merupakan dua tantangan utama bagi perusahaan.
"Ada 200 juta orang di Facebook yang mencantumkan data diri mereka sebagai lajang, jadi jelas ada sesuatu yang harus dilakukan di sini," kata Zuckerberg kepada para pengembang perangkat lunak di konferensi tahunan Facebook, F8.
Saham Facebook naik 1,1%, ditutup di US$173,86 (Rp 2,4 juta) per saham setelah munculnya pemberitaan tersebut yang juga memicu penjualan saham-saham penyedia layanan kencan online yang telah ada sebelumnya.
Saham Match Group anjlok 22% sementara perusahaan induknya IAC turun tajam hampir 18%. Spark Networks yang memiliki JDate dan Christian Mingle juga terkoreksi 4%, Reuters melaporkan.
Sejak pertama kali diluncurkan pada Februari 2004, pengguna Facebook sudah memiliki opsi untuk dapat mencantumkan status hubungan mereka di jejaring sosial tersebut.
Zuckerberg mengatakan layanan tersebut dibuat dengan penekanan pada privasi, subyek yang sensitif bagi orang-orang yang menggunakan situs kencan tersebut, dan juga bagi perusahaan karena tengah berusaha melepaskan diri dari berbagai skandal di platform-nya.
"Layanan kencan dapat meningkatkan waktu yang dihabiskan orang di Facebook dan menjadi 'masalah besar' bagi para pesaing seperti Match Group Inc," kata James Cordwell, seorang analis di Atlantic Equities. Match, perusahaan pemilik aplikasi kencan seluler populer Tinder dan OkCupid, menyebut perusahaannya sendiri sebagai 'pemimpin global dalam dunia kencan online' di situsnya.
Facebook pada bulan Januari mengatakan waktu yang dihabiskan oleh pengguna telah turun sekitar 50 juta jam sehari pada akhir tahun 2017, setelah diterapkannya perubahan yang dirancang untuk mengurangi tampilnya video pasif dan juga untuk membendung penyebaran hal-hal yang bersifat sensasional.
Zuckerberg menunjukkan sebentuk jantung di sudut kanan atas aplikasi Facebook saat ditampilkan di layar pada konferensi F8. Bentuk jantung itu dapat ditekan dan akan membawa pengguna ke profil kencan mereka jika mereka telah memasangnya.
Pasangan yang potensial akan direkomendasikan berdasarkan preferensi kencan, misalnya hal-hal yang sama dan teman-teman pengguna.
Cetak biru ini dikembangkan di sekitar acara-acara lokal dan antarsesama pengguna yang memungkinkan pengguna untuk mencari pengguna lain dan mengirim pesan kepada mereka.
Tampaknya aplikasi ini tidak memiliki fitur untuk 'menggeser' ke kiri atau kanan untuk dapat memilih pasangan yang potensial dan memberi sinyal ketertarikan seperti yang ada di Tinder dan layanan lainnya yang sudah ada. Namun, layanan ini menyediakan dua tombol untuk 'melewatkan' dan untuk menunjukkan 'ketertarikan' pada sesama pengguna.
Zuckerberg mengatakan ada fitur opsional untuk menemukan hubungan jangka panjang dan "bukan hanya hubungan satu malam".
Dalam sebuah presentasi yang berbeda, Chief Product Officer Facebook Chris Cox mengatakan rincian lebih lanjut akan diumumkan dalam beberapa bulan ke depan.
Cox mengatakan telah memikirkan tentang peluncuran fitur kencan Facebook sejak tahun 2005, ketika dia bergabung dengan perusahaan.
Namun, perusahaan baru mulai serius mempertimbangkan menambahkan layanan kencan ini pada tahun 2016 ketika Zuckerberg memposting di halaman Facebooknya foto pasangan yang telah bertemu di Facebook.
Ribuan orang menanggapi postingan Zuckerberg dengan cerita serupa, tentang pertemuan mereka dengan pasangannya di Facebook.
"Hal itulah yang membuat kami melakukannya," katanya.
Pengguna akan dapat melakukan percakapan dengan pasangan potensial mereka dengan cara mengomentari salah satu foto mereka, namun untuk alasan keamanan yang tidak dirincikan Cox, percakapan tersebut hanya akan berupa teks. Hal ini untuk mengantisipasi adanya tindakan tukar pesan yang berisi foto bugil yang tidak diinginkan banyak pihak, yang merupakan kekhawatiran yang sering terjadi di berbagai layanan kencan.
Para eksekutif Facebook dengan cepat menyoroti fitur-fitur lain untuk keselamatan dan privasi, serta mencatat bahwa aktivitas kencan ini tidak akan muncul di News Feed utama Facebook.
Kekhawatiran tentang privasi di Facebook telah meningkat sejak terungkapnya skandal penyalahgunaan data jutaan penggunanya oleh konsultan politik Cambridge Analytica pada bulan Maret.
Sebelum mendirikan Facebook, Zuckerberg membuat situs web bernama Facemash yang memungkinkan orang memilih seorang wanita yang lebih menarik dari dua pilihan yang ada. Zuckerberg, 33, menyebut situs itu sebagai lelucon sekolah ketika ia masih muda.
Dilansir dari Reuters, Debra Aho Williamson, seorang analis di eMarketer mengatakan layanan kencan tersebut bisa menjadi tantangan tersendiri apabila Facebook tidak dapat memenuhi janjinya untuk menawarkan layanan kencan dengan perlindungan privasi dan keamanan.
Ia juga menambahkan bahwa ia yakin aplikasi itu akan menambah lebih banyak jumlah data pengguna yang bisa dikumpulkan dan dimanfaatkan oleh Facebook.
Pada hari Selasa Zuckerberg juga mengatakan Facebook sedang membangun kontrol privasi 'sejarah yang jelas' untuk menghapus riwayat browsing, mirip dengan opsi membersihkan cookie di browser.
(prm) Next Article Tinder Uji Coba Layanan Video Chat
Layanan yang telah digarap selama sekitar satu dekade dan akan segera diluncurkan oleh Facebook ini dapat membantu membangun kembali popularitas Facebook di kalangan pengguna usia muda dan membuat orang lebih sering mengunjungi situs tersebut, yang merupakan dua tantangan utama bagi perusahaan.
"Ada 200 juta orang di Facebook yang mencantumkan data diri mereka sebagai lajang, jadi jelas ada sesuatu yang harus dilakukan di sini," kata Zuckerberg kepada para pengembang perangkat lunak di konferensi tahunan Facebook, F8.
Saham Match Group anjlok 22% sementara perusahaan induknya IAC turun tajam hampir 18%. Spark Networks yang memiliki JDate dan Christian Mingle juga terkoreksi 4%, Reuters melaporkan.
Sejak pertama kali diluncurkan pada Februari 2004, pengguna Facebook sudah memiliki opsi untuk dapat mencantumkan status hubungan mereka di jejaring sosial tersebut.
Zuckerberg mengatakan layanan tersebut dibuat dengan penekanan pada privasi, subyek yang sensitif bagi orang-orang yang menggunakan situs kencan tersebut, dan juga bagi perusahaan karena tengah berusaha melepaskan diri dari berbagai skandal di platform-nya.
"Layanan kencan dapat meningkatkan waktu yang dihabiskan orang di Facebook dan menjadi 'masalah besar' bagi para pesaing seperti Match Group Inc," kata James Cordwell, seorang analis di Atlantic Equities. Match, perusahaan pemilik aplikasi kencan seluler populer Tinder dan OkCupid, menyebut perusahaannya sendiri sebagai 'pemimpin global dalam dunia kencan online' di situsnya.
Facebook pada bulan Januari mengatakan waktu yang dihabiskan oleh pengguna telah turun sekitar 50 juta jam sehari pada akhir tahun 2017, setelah diterapkannya perubahan yang dirancang untuk mengurangi tampilnya video pasif dan juga untuk membendung penyebaran hal-hal yang bersifat sensasional.
Zuckerberg menunjukkan sebentuk jantung di sudut kanan atas aplikasi Facebook saat ditampilkan di layar pada konferensi F8. Bentuk jantung itu dapat ditekan dan akan membawa pengguna ke profil kencan mereka jika mereka telah memasangnya.
Pasangan yang potensial akan direkomendasikan berdasarkan preferensi kencan, misalnya hal-hal yang sama dan teman-teman pengguna.
Cetak biru ini dikembangkan di sekitar acara-acara lokal dan antarsesama pengguna yang memungkinkan pengguna untuk mencari pengguna lain dan mengirim pesan kepada mereka.
Tampaknya aplikasi ini tidak memiliki fitur untuk 'menggeser' ke kiri atau kanan untuk dapat memilih pasangan yang potensial dan memberi sinyal ketertarikan seperti yang ada di Tinder dan layanan lainnya yang sudah ada. Namun, layanan ini menyediakan dua tombol untuk 'melewatkan' dan untuk menunjukkan 'ketertarikan' pada sesama pengguna.
Zuckerberg mengatakan ada fitur opsional untuk menemukan hubungan jangka panjang dan "bukan hanya hubungan satu malam".
Dalam sebuah presentasi yang berbeda, Chief Product Officer Facebook Chris Cox mengatakan rincian lebih lanjut akan diumumkan dalam beberapa bulan ke depan.
Cox mengatakan telah memikirkan tentang peluncuran fitur kencan Facebook sejak tahun 2005, ketika dia bergabung dengan perusahaan.
Namun, perusahaan baru mulai serius mempertimbangkan menambahkan layanan kencan ini pada tahun 2016 ketika Zuckerberg memposting di halaman Facebooknya foto pasangan yang telah bertemu di Facebook.
Ribuan orang menanggapi postingan Zuckerberg dengan cerita serupa, tentang pertemuan mereka dengan pasangannya di Facebook.
"Hal itulah yang membuat kami melakukannya," katanya.
Pengguna akan dapat melakukan percakapan dengan pasangan potensial mereka dengan cara mengomentari salah satu foto mereka, namun untuk alasan keamanan yang tidak dirincikan Cox, percakapan tersebut hanya akan berupa teks. Hal ini untuk mengantisipasi adanya tindakan tukar pesan yang berisi foto bugil yang tidak diinginkan banyak pihak, yang merupakan kekhawatiran yang sering terjadi di berbagai layanan kencan.
Para eksekutif Facebook dengan cepat menyoroti fitur-fitur lain untuk keselamatan dan privasi, serta mencatat bahwa aktivitas kencan ini tidak akan muncul di News Feed utama Facebook.
Kekhawatiran tentang privasi di Facebook telah meningkat sejak terungkapnya skandal penyalahgunaan data jutaan penggunanya oleh konsultan politik Cambridge Analytica pada bulan Maret.
Sebelum mendirikan Facebook, Zuckerberg membuat situs web bernama Facemash yang memungkinkan orang memilih seorang wanita yang lebih menarik dari dua pilihan yang ada. Zuckerberg, 33, menyebut situs itu sebagai lelucon sekolah ketika ia masih muda.
Dilansir dari Reuters, Debra Aho Williamson, seorang analis di eMarketer mengatakan layanan kencan tersebut bisa menjadi tantangan tersendiri apabila Facebook tidak dapat memenuhi janjinya untuk menawarkan layanan kencan dengan perlindungan privasi dan keamanan.
Ia juga menambahkan bahwa ia yakin aplikasi itu akan menambah lebih banyak jumlah data pengguna yang bisa dikumpulkan dan dimanfaatkan oleh Facebook.
Pada hari Selasa Zuckerberg juga mengatakan Facebook sedang membangun kontrol privasi 'sejarah yang jelas' untuk menghapus riwayat browsing, mirip dengan opsi membersihkan cookie di browser.
(prm) Next Article Tinder Uji Coba Layanan Video Chat
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular