Bangkitnya Segmen Ultra Mikro Jadi Pendorong Kinerja BTPS

Syariah - Rahajeng KH, CNBC Indonesia
07 September 2021 13:25
BTPS, Bank BTPN Syariah Foto: BTPS, Bank BTPN Syariah

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) mengungkapkan perbaikan ekonomi dan segmen ultra mikro menjadi salah satu pendorong kinerja perusahaan. Hingga akhir tahun ini, perusahaan fokus menurunkan Non performing financing (NPF) hingga di bawah 2% dan meningkatkan kinerja dari aspek lainnya.

"Upaya vaksinasi dan pengendalian pandemi berdampak pada segmen ultra mikro, kondisinya tidak seburuk pada gelombang pertama dan dampak pengendalian ini membuat iklim usaha dan terjaga dibandingkan tahun lalu," kata Direktur BTPS Fachmy Ahmad, Selasa (7/9/2021).

Hingga akhir tahun ini perusahaan juga masih melanjutkan restrukturisasi bagi nasabah yang membutuhkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Fachmy mengatakan 99% dari portofolio penyaluran pendanaan BTPS adalah segmen UMKM terutama ultra mikro, dan akan tetap menjadi fokus perusahaan.

Saat ini tren restrukturisasi dan di bawah 17%, angka ini diperkirakan terus menurun hingga akhir tahun seiring perbaikan ekonomi. Dia mengakui setelah puncak kasus pada Juli lalu, membuat sisa tahun menjadi lebih menantang dibandingkan awal tahun.

"NPF di semester 2 ini lebih menantang dan target kami bisa menjaga NPF lebih baik ke depannya. Tapi kami optimistis restrukturisasi akan terus menurun hingga akhir tahun ini," kata dia.

Emiten bank syariah ini juga fokus pada digitalisasi untuk meningkatkan penetrasi layanan keuangan nasabah UMKM. Hingga akhir tahun ada beberapa solusi digital yang akan diluncurkan oleh BTPS.

Fachmy mengatakan perusahaan mengoptimalkan proses automasi pelayanan, dimana seluruh tim di lapangan telah menggunakan aplikasi untuk meningkatkan inklusi nasabahnya.

"Segmen nasabah inklusi adalah segmen yang unik, mereka tidak hanya butuh aplikasi yang canggih dan menjaga transaksi mereka. Mereka membutuhkan sentuhan yang humanis, yang menjadi teladan mereka dan membentuk perilaku yang unggul," jelas Fachmy.

Dia menegaskan bukan kecanggihan teknologi saja yang mereka butuhkan, namun bagaimana teknologi tersebut dapat mereka manfaatkan semaksimal mungkin dengan pola edukasi yang tepat.

"Inilah yang kami sebut High Tech High Touch, yang secara intens dilakukan," kata dia.

Hingga semester I-2021, Perseroan mencatatkan telah mengumpulkan Dana Pihak Ketiga Rp 10,61 triliun menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 10,05 triliun, dengan menjaga Rasio pembiayaan bermasalah (Non Performing Financing/NPF) sebesar 2,4%. Sementara Rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) di posisi 52%. Adapun total aset tumbuh 14% menjadi Rp 17,41T, dan mencatatkan Laba bersih setelah pajak (NPAT) mencapai Rp 770 miliar.


[Gambas:Video CNBC]

(rah/rah)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
Artikel Terkait
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading