
Makin Produktif, Ini Cerita Perempuan Prasejahtera Naik Kelas

Jakarta, CNBC Indonesia - Tak ada yang tak mungkin untuk menggapai cita-cita jika ada kemauan. Bahkan, bagi para perempuan yang berada jauh dari pusat kota.
BTPN Syariah terus membuka akses bagi para perempuan prasejahtera untuk lebih produktif, salah satunya di Nusa Tenggara Timur. Hingga akhir Januari 2021, bank berkode emiten BTPS ini telah memiliki 12.000 perempuan keluarga prasejahtera yang dibiayai.
BTPN Syariah terinspirasi dari kisah-kisah sukses nasabah sebelumnya di Indonesia Timur tersebut. "Kami coba mendukung perjuangan mereka mewujudkan niat baik untuk hidup yang lebih berarti," ujar Nurhaidah, Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Area Kupang kepada CNBC Indonesia.
"Di antaranya, cerita Mama Agustina dengan usaha budi daya rumput lautnya, lalu Mama Mince dengan usaha kain tenun yang apik sebagai produk kebanggaan nusantara terbaik di Indonesia Timur," imbuhnya.
BTPN Syariah melihat, ketekunan dan kegigihan mereka berdua menjadikan usahanya naik kelas, sehingga mereka patut menjadi nasabah inspiratif di mana mereka telah berhasil membangun perilaku unggul yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS) untuk dirinya
dan komunitasnya.
Namanya Agustina Markus. Ia merupakan nasabah BTPN Syariah yang awalnya mengembangkan warung makanan ringan. Setelah mendapatkan modal pembiayaan BTPS, Agustina mengembangkan usahanya menjadi warung sembako yang lebih besar pada 2015.
Sekarang, Agustina dengan perjuangannya telah berekspansi membantu suaminya dengan menjual ikan hingga ke luar daerah. Agustina pun sekarang memiliki 2 unit perahu dan banyak melibatkan warga sekitar untuk ikut bekerja.
Bahkan Agustina pun memiliki pick up untuk mempermudah proses penjualan ikan dan kini pun merambah juga ke budidaya rumput laut.
"Sudah 7 tahun saya jadi nasabah. Pinjaman tahun pertama cuma 2 juta, sampai tahun ke 7 sekarang sudah 52 juta. Saya kerja supaya bisa dekat sama keluarga. Selama saya bergabung di BTPN Syariah saya tidak mendapat kendala, selama covid-19 ini saya tidak mendapat kesulitan."
Sementara Mince Ollo, sang pengrajin tenun ini juga merupakan nasabah BTPN Syariah yang berkembang. Tenun sederhana yang awalnya dijual kini telah menjelma seiring dengan pendampingan dari BTPN Syariah. Mince kini bisa merangkai tenun tersebut menjadi vas bunga hias, tempat sendok hingga masker. Omzetnya pun maju pesat setelah bertransformasi dengan menenun kemudian mengolah hasilnya hingga membuat produk sendiri.
"Sudah 6 tahun saya bergabung. Total pinjaman Rp 7 juta & omzet Rp 30 juta setahun."
"Melalui BTPN Syariah saya bisa mengembangkan rumah saya. Dulu waktu saya ditinggal suami meninggal, rumah saya belum seperti ini. Saya senang untuk bergabung."
BTPN Syariah tidak hanya melakukan pemberdayaan kepada nasabah perempuan, BTPN Syariah juga memberikan kesempatan kepada perempuan-perempuan muda terlatih di NTT untuk berkarir sebagai community officer.
Mereka memiliki satu identitas sebagai #bankirpemberdaya, bankir yang juga memberikan pemberdayaan kepada keluara prasejahtera produktif.
"Peran utama para community officer ini selain melayani dengan penuh hati juga menjadi role model dalam membangun perilaku unggul nasabah, yaitu Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu (BDKS)," ungkap Nurhaidah kembali..
Pembiayaan prasejahtera produktif yang diberikan BTPN Syariah diberikan berkelompok dengan nama 'Tepat Pembiayaan Syariah'. Ini adalah pembiayaan tanpa jaminan yang diberikan untuk modal usaha bagi masyarakat prasejahtera produktif khususnya perempuan.
Pembiayaan berkelompok ini memiliki tujuan untuk membangun 4 karakter pada diri nasabah, yaitu Berani berusaha, Disiplin, Kerjasama dan Saling Bantu yang diharapkan prilaku tersebut dapat menyebar sehingga tercapai tatanan masyarakat yang memiliki kekuatan secara ekonomi di suatu daerah.
Pembiayaan ini diberikan sebagai modal usaha khusus kepada ibu-ibu prasejahtera yang ada di pedesaan atau pinggiran kota di berbagai daerah di Indonesia untuk memulai usaha atau meningkatkan usaha mikronya.
BTPN Syariah merupakan satu-satunya bank di Indonesia yang memfokuskan diri melayani keluarga prasejahtera produktif yang memiliki potensi target market lebih dari 40 juta jiwa, yang biasa disebut unbankable karena tidak memilki catatan keuangan dan dokumentasi legal.
BTPN Syariah melihat hal ini sebagai tantangan sekaligus peluang. Oleh karena itu BTPN Syariah membangun sarana dan prasarana yang sangat berbeda dengan perbankan pada umumnya untuk memastikan produk dan layanan efektif serta efisien melayani segmen tersebut.
(dru) Next Article Goks! Kuartal I-2021, Laba BTPN Syariah Setara 44% Laba 2020