OJK: Kinerja Perbankan Syariah Lebih Baik dari Konvensional

Syariah - Lynda Hasibuan, CNBC Indonesia
25 February 2021 15:42
Heru Kristiyana, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK dalam acara Launching Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia (RP2I) 2020-2025. (Tangkapan Layar Youtube Jasa Keuangan) Foto: Heru Kristiyana, Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan OJK (Tangkapan Layar Youtube Jasa Keuangan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan bahwa kinerja keuangan industri perbankan syariah di tengah pandemi covid-19 lebih baik dibandingkan dengan capaian industri konvensional. 

Penyaluran pembiayaan perbankan syariah menembus Rp 394,6 triliun atau tumbuh 8,08% selama 2020. Sementara pembiayaan yang disalurkan industri perbankan pada periode yang sama sebanyak Rp5.482,5 triliun atau terkontraksi sebesar minus 2,7%

"Di dalam masa pandemi ini dibandingkan dengan perbankan nasional kita bahwa pembiayaan yang diberikan perbankan syariah masih tumbuh dengan sangat membanggakan cukup tinggi. Hal itu tentunya saya mengapresiasi kerja keras dari seluruh pemangku kepentingan termasuk perbankan yang di tengah pandemi kita masih mencatatkan pertumbuhan yang sangat baik," ujar Kepala Eksekutif Pengawasan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana dalam peluncuran Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia (RP2SI) 2020-2025.

Heru Kristiyana, mengatakan bahwa roadmap Pengembangan Perbankan Syariah ini merupakan suatu hal yang sangat penting. Upaya roadmap ini merupakan pelaksanaan dari Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia 2021-2025 (MSPJKI) yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu.

"Roadmap ini menunjukan bahwa OJK memberikan perhatian khusus karena punya cita-cita keinginan untuk menuju pusat ekonomi dan syariah di dunia. Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah ini merupakan suatu hal yang sangat penting bagian dari masterplan Pengembangan Perbankan Indonesia yang telah diluncurkan beberapa waktu lalu," kata Heru dalam launching dan press confrence Roadmap Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia (RP2SI) 2020-2025, Kamis (25/2/2021).

Dia menambahkan bahwa adanya peluncuran roadmap ini sebagai komitmen OJK agar cita-cita untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi Syariah dunia bisa terwujud.

Selain itu, di tengah situasi yang tidak menentu karena pandemi Covid-19, ini menjadi tantangan tersendiri terhadap layanan keuangan perbankan, termasuk perbankan syariah, seperti pola transaksi dari physical ke virtual yang kini sudah sangat berkembang dengan masif.

Heru pun berharap agar tantangan ini segera diselesaikan seperti berkolaborasi dengan berbagai pihak. Ini bisa menjadi kunci untuk ekonomi Indonesia semakin positif dan Indonesia bisa keluar dari permasalahan pandemi covid-19 selama 2020.

"Kami berharap tentunya berbagai kolaborasi OJK tentunya bersama penggiat syariah terwujud. Ini agar ekonomi kita pada kuartal selanjutnya bisa tumbuh positif. Ekonomi syariah Indonesia sedang bangus," papar dia.

Pada kesempatan yang sama, Heru Kristiyana mengatakan bahwa ada beberapa pekerjaan rumah (PR) yang harus dipenuhi lembaga keuangan syariah khususnya perbankan syariah agar menjadi raksasa di sektor keuangan.

"Adanya tuntutan dari bank syariah, ada cita-cita mendorong perbankan syariah memiliki pangsa pasar yang hingga kini masih sulit diwujudkan. Ini PR kita agar masyarakat melek keuangan dan perbankan syariah," kata Heru.

Dia menuturkan bahwa ada tantangan lainnya seperti pemodalan, terbatasnya SDM industri keuangan syariah, daya saing produk dan layanan keuangan syariah serta rendahnya riset dan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah.

Sementara itu ada 3 pilar agar market share bank syariah bisa mendominasi. Pertama, penguatan identitas perbankan syariah, sinergi ekosistem ekonomi syariah, dan penguatan proses, pengaturan dan pengawasan.

"Berbagai tantangan tersebut kita ingin menyampaikan bahwa kondisi ini harus segera diatasi. Sehingga nasabah bisa memilih produk yang mereka harapkan dengan dengan kualitas terbaik. Semoga ini menjadi percepatan guna melanjutkan pilar selanjutnya," papar dia.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Kinerja Keuangan Syariah Salip Konvensional, Aset Rp 1.770 T


(dob/dob)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading