
Turun Lagi, Waspada Pergerakan Liar Harga Koin Emas Dinar

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga koin dinar produksi PT Aneka Tambang (Antam) Tbk. turun lagi pada perdagangan Senin (14/12/2020). Tekanan bagi logam mulai sepertinya masih akan panjang, sebab harga emas dunia masih bergerak fluktuatif.
PT Antam menjual koin dinar dengan kemurnian 91,7% mulai dari pecahan 1/4 dinar hingga 4 dinar, sementara kemurnian 99,99% mulai pecahan 1/4 dinar hingga 2 dinar. Selain itu PT Antam juga menjual koin dirham yang berbahan dasar perak dengan kemurnian 99,95% pecahan 1 dan 2 dirham.
Koin dinar dan dirham dapat digunakan untuk pembayaran zakat, alat investasi atau simpanan, serta menjadi mahar.
Melansir data dari situs resmi milik PT Antam, logammulia.com, koin 1 dinar dengan kemurnian 99,99 gram hari ini dibanderol Rp 3.884.500, turun 0,22% dibandingkan harga Sabtu pekan lalu. Kemudian koin 1 dinar dengan kemurnian 91,7% juga turun 0,22%% ke ke 3.573.719. Koin 1 dinar memiliki berat 4,25 gram.
Sementara, koin dirham yang berbahan dasar perak hari ini dibanderol Rp 91.510, tidak berubah dalam beberapa hari perdagangan. Koin 1 dirham ini memiliki berat 2,975 gram.
Harga emas dunia pada pekan lalu berfluktuasi, sempat melesat dan menyentuh level US$ 1.875/troy ons setelahnya malah ambrol 1,7%. Dalam sepekan, emas akhirnya cuma mampu menguat tipis 0,08% di US$ 1.836/troy ons.
Masih belum jelasnya kemana emas dunia akan melangkah terlihat dari hasil survei mingguan yang dilakukan Kitco. Sebanyak 15 analis di Wall Street yang disurvei menunjukkan sebanyak 6 orang atau 40% memprediksi emas akan bearish (tren menurun) di pekan ini. Artinya dalam 3 pekan terakhir, sentimen yang dominan dalam survei tersebut selalu berubah-ubah.
Pada pekan lalu, mayoritas memprediksi bullish (tren naik), sepekan sebelumnya bearish.
Sementara di pekan ini, sebanyak 5 orang atau 33% memberikan outlook bullish, dan sisanya netral.
Survei yang dilakukan terhadap pelaku pasar atau yang disebut Main Street, dengan 1.507 partisipan menunjukkan sebanyak 54% memberikan proyeksi bullish, 28% bearish, dan 17% netral.
Belum pastinya kapan stimulus fiskal jilid II di Amerika Serikat (AS) akan cair membuat harga emas "kehabisan bensin" untuk kembali menguat. Stimulus fiskal dan moneter merupakan "bahan bakar" utama emas menguat sepanjang pekan tahun ini.
Di pekan ini, bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) akan mengumumkan kebijakan moneter. Ada kemungkinan The Fed akan menambah nilai program pembelian aset (quantitative easing/QE) sebab hingga saat ini stimulus fiskal di AS masih belum cair dan pasar tenaga kerja AS kembali memburuk.
Banyak analis juga memprediksi harga emas berisiko bergerak liar, sebab menjelang libur Natal dan Tahun Baru, volume perdagangan akan menurun, dan bisa memicu volatilitas tinggi. Pergerakan liar emas dunia tentunya akan diikuti oleh logam mulia di dalam negeri, termasuk koin dinar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 2021 Baru Sepekan, Harga Koin Dinar Sudah Merosot 1,4%