
Arab Saudi Sudah Resesi 1 Tahun Lebih, Kurs Riyal Apa Kabar?

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar riyal Arab Saudi menguat melawan rupiah pada perdagangan Rabu (11/11/2020). Meski demikian, riyal sebenarnya sedang tertekan, terbukti sudah mengalami pelemahan 6 hari beruntun sebelum Rabu ini, apalagi Arab Saudi sudah mengalami resesi selama lebih dari 1 tahun.
Melansir data Refinitiv, riyal menguat 0,21% ke Rp 3.751/SAR di pasar spot. Sementara dalam 6 hari sebelumnya, total pelemahan lebih dari 4% dan berada di level terlemah dalam 5 bulan terakhir.
Badan Pusat Statistik Arab Saudi kemarin melaporkan produk domestik bruto (PDB) kuartal III-2020 mengalami kontraksi (tumbuh negatif) 4,2% year-on-year (YoY), setelah mengalami kontraksi 7% YoY di kuartal sebelumnya.
Kontraksi PDB Arab Saudi sudah terjadi dalam 5 kuartal beruntun, artinya Negeri Raja Salman tersebut sudah mengalami resesi lebih dari 1 tahun.
Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) memprediksi PDB Arab Saudi akan mengalami kontraksi 5,4% di tahun ini.
Sebelum pandemi penyakit virus corona (Covid-19) menghantam, perekonomian Arab Saudi sudah mengalami tekanan akibat ambrolnya harga minyak mentah. Maklum saja, sektor perminyakan berkontribusi sebesar 42% dari total PDB Arab Saudi, melansir data dari Forbes.
Di sisi lain, rupiah sedang perkasa sejak pekan lalu akibat aliran modal yang masuk ke dalam negeri setelah sentimen investor global membaik merespon hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) serta vaksin virus corona dari Pfizer.
Data Bank Indonesia menunjukkan pada periode 2-5 November 2020, transaksi nonresiden di pasar keuangan domestik membukukan beli neto Rp3,81 triliun. Rinciannya, beli neto di pasar SBN sebesar Rp3,87 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp 60 miliar.
Sementara data dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan sepanjang pekan lalu, investor asing melakukan aksi beli (net buy) sebesar Rp 1,2 triliun. Aksi beli masih berlangsung di pekan ini, sebesar Rp 189 miliar di hari Senin, Rp 1,73 triliun kemarin, dan Rp 1,5 triliun hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(pap/pap)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Meski Dilanda Demo, Rupiah Menguat 3 Hari vs Riyal Arab Saudi