Sri Mulyani Sebut Pesantren Bisa Jadi Contoh Hadapi Covid-19

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
22 October 2020 13:57
Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam acara
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati ingin pesantren dan santri bisa menjadi contoh bagi banyak masyarakat dalam menghadapi Covid-19. Di mana, para santri diharapkan bisa tetap berkreasi di tengah situasi yang sulit saat ini.

Ia pun mengimbau agar para santri bisa berkolaborasi dengan masyarakat untuk membantu pemulihan ekonomi nasional. Apalagi, pesantren memiliki peran penting dalam mendorong ekonomi kerakyatan.

"Saya berharap santri dan pesantren jadi sumber inspirasi terhadap daya tahan dan daya mampu berkreasi dalam cobaan Covid-19. Ini salah satu wujud jihad dalam memberdayakan dan meningkatkan kapasitas perekonomian kita," ujarnya dalam peringatan Hari Santri 2020 yang berlangsung secara virtual, Kamis (22/10/2020).

Bendahara negara ini menjelaskan, dukungan pemerintah untuk pesantren dalam meningkatkan perekonomiannya adalah melalui digitalisasi UMKM. Dengan digitalisasi ini, UMKM milik para santri diharapkan bisa membentuk ekosistem yang mandiri serta ekonomi yang kompetitif.

Ia pun optimis jika dukungan terus dilakukan pemerintah, maka para santri ini bisa memproduksi produk halal secara besar-besaran, sehingga Indonesia nantinya tidak hanya sebagai menjadi konsumen produk halal saja.



"Kami juga menghadirkan digitalisasi UMKM secara nyata. Upaya ini diharapkan dapat mewujudkan pesantren dan masyarakat sekitar pesantren sebagai ekosistem mandiri, sejahtera dan kegiatan ekonomi kompetitif, orientasi ekspor dan meningkatkan pangsa produk halal," jelasnya.

Untuk dukungan kepada pesantren di tengah pandemi Covid-19 ini, Sri Mulyani menjelaskan pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 2,6 triliun. Dari total anggaran itu, dialokasikan sebesar Rp 2,38 triliun untuk pendidikan keagamaan.

"Bantuan tersebut adalah untuk membantu operasi pendidikan dari lembaga pesantren dan Madrasah Diniyah, Takmiliyah, lembaga pendidikan Alquran sebesar Rp 2,38 triliun," kata dia.

Selain itu, anggaran juga dialokasikan sebesar Rp 211,7 miliar untuk pembelajaran online atau daring bagi pesantren selama tiga bulan.

Pemerintah juga memberikan bantuan untuk berupa insentif bagi guru, ustaz, dan pengasuh pondok pesantren melalui bantuan sosial. Kemudian ada juga bantuan pembangunan atau perbaikan prasarana seperti tempat wudhu, wastafel hingga tempat cuci tangan di 100 pesantren yang tersebar di 10 Provinsi.

"Ada juga bantuan dari berbagai anggaran kementerian/lembaga (K/L) yang mencapai lebih dari Rp 991 miliar," tegasnya.


(miq/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Intip Pesantren di Tangerang yang Sudah Belajar Tatap Muka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular