Industri Halal Dunia Bakal Sentuh US$ 1,8 T

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
14 November 2019 12:39
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bercerita potensi ekonomi halal secara global akan meningkat signifikan.
Foto: Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo dalam acara Asia's Trade and Economic Prioruties 2020. (CNBC Indonesia/Efrem Siregar)
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo bercerita potensi ekonomi halal secara global akan meningkat signifikan. Pada 2023 industri makanan halal akan mencapai US$ 1,8 triliun.

Pasalnya, lanjut Perry penduduk muslim akan meningkat di seluruh dunia. Saat ini, kata Perry terdapat 1,8 miliar penduduk muslim di seluruh dunia. Pada 2030, penduduk muslim akan bertambah 2,2 miliar.

"Oleh karena itu permintaan barang dan jasa produk halal juga akan semakin meningkat dan besar di masa mendatang. Itu potensi yang harus kita lihat dan perbesar lagi," ujar Perry saat menjadi pembicara INHALIFE Conference di JCC, Kamis (14/11/2019).

Lebih lanjut, Perry menjelaskan bahwa penduduk muslim yang semakin banyak akan meningkatkan produk makanan, fashion, dan jasa-jasa bersertifikat halal di seluruh dunia.

Ekonomi halal secara global akan berpotensi karena memiliki nilai jual yang tinggi dan dihasilkan dari ekonomi global dan tidak hanya muslim saja, tapi semua masyarakat dengan pemeluk kepercayaannya masing-masing.

"Berdasarkan Laporan Ekonomi Islam Global 2019-2020, di akhir 2023 industri makanan halal akan bernilai US$ 1,8 triliun. Bayangkan ada berapa besar nilainya," ucapnya.

Oleh karenanya, Perry menekankan bahwa ekonomi halal tidak hanya berpusat pada agama saja, tapi juga nilai kualitas yang tinggi dalam menghasilkan produk halal.

(dru) Next Article Tiga Pilar BI Dongkrak Ekonomi dan Keuangan Syariah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular