
Sri Mulyani Pamer: Surat Utang Syariah Global RI Termasuk Top
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
21 December 2018 11:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk yang merupakan surat utang berbasis syariah laku keras di dunia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memamerkan global sukuk yang diterbitkan di luar Indonesia termasuk yang top.
"Di dunia kita termasuk yang top. Untuk mengeluarkan US$ 1,25 miliar green sukuk. Itu kita juga diawasi. Mereka melihat tidak hanya syariahnya, tapi level of doingnya," kata Sri Mulyani di acara SBSN di Dhanapala, Jumat (21/12/2018).
Sementara SBSN yang diterbitkan di dalam negeri, menurut Sri Mulyani, jika melihat volumenya pada 2015 hanya Rp 7,1 triliun. Di 2019, Sri Mulyani mengalokasikan pembiayaan melalui SBSN sebesar Rp 28 triliun.
"Kalau dibanding total belanja tahun depan untuk belanja proyek infrastruktur yang mencapai Rp 400 triliun itu bagus. Kalau pengalaman bapak ibu bagus, ya nanti porsinya bisa digedekan. Di dunia kita sudah termasuk yang top," kata Sri Mulyani.
"Kalau SBSN makin besar, maka kita akan makin menarik para ahli keuangan syariah. Dan ahli keuangan syariah ditambah dengan ahli proyek, yang melihat kualitas dari proyeknya," tutur Sri Mulyani.
(dru/dru) Next Article Tahun Depan Kemenkeu Terbitkan Lagi Green Sukuk Global
"Di dunia kita termasuk yang top. Untuk mengeluarkan US$ 1,25 miliar green sukuk. Itu kita juga diawasi. Mereka melihat tidak hanya syariahnya, tapi level of doingnya," kata Sri Mulyani di acara SBSN di Dhanapala, Jumat (21/12/2018).
Sementara SBSN yang diterbitkan di dalam negeri, menurut Sri Mulyani, jika melihat volumenya pada 2015 hanya Rp 7,1 triliun. Di 2019, Sri Mulyani mengalokasikan pembiayaan melalui SBSN sebesar Rp 28 triliun.
![]() |
"Kalau dibanding total belanja tahun depan untuk belanja proyek infrastruktur yang mencapai Rp 400 triliun itu bagus. Kalau pengalaman bapak ibu bagus, ya nanti porsinya bisa digedekan. Di dunia kita sudah termasuk yang top," kata Sri Mulyani.
(dru/dru) Next Article Tahun Depan Kemenkeu Terbitkan Lagi Green Sukuk Global
Most Popular