
Cerita 4 Menteri yang Terbantukan oleh Surat 'Utang' Syariah
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
21 December 2018 11:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau Sukuk Negara memberikan banyak andil dalam pembangunan infrastruktur. Sukuk tersebut langsung dialihkan ke berbagai macam proyek sehingga peruntukannya cukup jelas ketimbang obligasi negara lainnya.
Hal tersebut dirasakan langsung oleh Kementerian yang memang banyak memerlukan pembiayaan dalam pembangunan proyek infrastruktur.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Kementerian PUPR diberikan alokasi anggaran melalui SBSN sejak 2015.
"Kalau kita lihat, di 2015 dari Rp 81 triliun itu (kebutuhan pembiayaan) Rp 3,5 triliun itu SBSN atau 4,3%. Menurut saya, program SBSN saya sangat terbantu karena dipantau langsung progressnya oleh Kemenkeu," ungkap Basuki dalam acara SBSN di Dhanapala, Kemenkeu, Jumat (21/12/2018).
"Artinya, kita dimonitor betul progress-nya. Sehingga, saya ikut terbantu untuk memonitor dan melakukan pengawasan mulai sejak pengadaan barang dan jasa," imbuh Basuki.
Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di tempat yang sama mengatakan SBSN merupakan sebuah fasilitas pembiayaan yang cukup baik.
"Kita harus masuk dalam satu planning yang pasti, sehingga uang itu harus benar-benar terserap. Bagi kami, ada 19% atau Rp 7,99 triliun dari anggaran Kemenhub yang dari SBSN," tutur Budi Karya.
"Kami sangat terbantu, rata-rata di kereta api. Karena kita juga cari format yang tingkat kepastiannya tinggi yaitu kereta api," imbuh Budi Karya.
Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi juga merasakan hal yang sama. Nasir menyampaikan pembiayaan via SBSN digunakan untuk membangun maupun merevitalisasi gedung universitas.
"Ternyata setelah saya perhatikan itu luar biasa dampak positifnya. [...] Dari pengalaman saya, saya ingin mendorong semua gedung perguruan tinggi yang mangkrak bisa selsai. Kalau bisa pakai SBSN 50-100%, terima kasih Ibu Menteri (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati)," ungkap Nasir.
Sementara, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memanfaatkan SBSN dengan pembangunan sarana dan prasarana di beberapa taman nasional.
"Jadi manfaat yang paling penting buat KLHK dengan SBSN ini adalah pengakuan bahwa taman nasional kita sudah jadi sesuatu yang sangat penting, dan di dalamnya ada infrastruktur yang harus dipersiapkan. Karena dia jadi bagian penting destinasi wisata untuk pertumbuhan ekonomi," paparnya.
(dru/dru) Next Article Sri Mulyani Cari 'Utangan' Syariah Rp 8 T Lewat SBSN
Hal tersebut dirasakan langsung oleh Kementerian yang memang banyak memerlukan pembiayaan dalam pembangunan proyek infrastruktur.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan Kementerian PUPR diberikan alokasi anggaran melalui SBSN sejak 2015.
"Artinya, kita dimonitor betul progress-nya. Sehingga, saya ikut terbantu untuk memonitor dan melakukan pengawasan mulai sejak pengadaan barang dan jasa," imbuh Basuki.
Sementara, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di tempat yang sama mengatakan SBSN merupakan sebuah fasilitas pembiayaan yang cukup baik.
"Kita harus masuk dalam satu planning yang pasti, sehingga uang itu harus benar-benar terserap. Bagi kami, ada 19% atau Rp 7,99 triliun dari anggaran Kemenhub yang dari SBSN," tutur Budi Karya.
"Kami sangat terbantu, rata-rata di kereta api. Karena kita juga cari format yang tingkat kepastiannya tinggi yaitu kereta api," imbuh Budi Karya.
Mohamad Nasir, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi juga merasakan hal yang sama. Nasir menyampaikan pembiayaan via SBSN digunakan untuk membangun maupun merevitalisasi gedung universitas.
![]() |
"Ternyata setelah saya perhatikan itu luar biasa dampak positifnya. [...] Dari pengalaman saya, saya ingin mendorong semua gedung perguruan tinggi yang mangkrak bisa selsai. Kalau bisa pakai SBSN 50-100%, terima kasih Ibu Menteri (Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati)," ungkap Nasir.
Sementara, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memanfaatkan SBSN dengan pembangunan sarana dan prasarana di beberapa taman nasional.
"Jadi manfaat yang paling penting buat KLHK dengan SBSN ini adalah pengakuan bahwa taman nasional kita sudah jadi sesuatu yang sangat penting, dan di dalamnya ada infrastruktur yang harus dipersiapkan. Karena dia jadi bagian penting destinasi wisata untuk pertumbuhan ekonomi," paparnya.
(dru/dru) Next Article Sri Mulyani Cari 'Utangan' Syariah Rp 8 T Lewat SBSN
Most Popular