
Chairul Tanjung: Masjid dan Musala Bisa Jadi Coworking Space
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
06 July 2018 21:33

Jakarta, CNBC Indonesia- Pengusaha nasional Chairul Tanjung mendorong penguatan posisi umat Islam dalam sektor perekonomian Indonesia. Dia menilai saat ini umat Islam belum dapat memaksimalkan peran atas dunia usaha di dalam negeri.
Menurut Chairul, hal tersebut sangat disayangkan mengingat jumlah umat Islam yang begitu besar di Tanah Air. "Kita mayoritas dari jumlah, tapi minoritas dalam penguasaan masalah ekonomi," tutur Chairul dalam kegiatan Halal Bi Halal Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Masjid Istiqlal, Jumat (6/7/2018).
Hal pertama yang dia sebut dapat menigkatkan peran umat Islam dalam perekonomian nasional adalah penigkatan kualitas sumber daya manusia. Dunia saat ini tengah dalam era disrupsi, utamanya karena kehadiran internet.
Ada pembeda tuntutan untuk seseorang antara dulu dan sekarang. Chairul mengatakan bila dulu menjadi produktif dan efisien merupakan kunci untuk menang bersaing, kini ada banyak faktor lain yang menentukan.
"Produktif dan efisien hukumnya wajib, kalau tidak maka kita akan mati. Untuk menang dalam persaingan saat ini butuh pula inovasi kreativitas dan jiwa entrepreneurship," kata Chairul.
Mesjid sebagai Coworking Space
Menuangkan itu semua, kata dia, dapat dilakukan melalui masjid, musala, maupun surau. Itu utamanya dapat diaplikasikan oleh generasi muda, dengan gaya yang mirip dengan kehadiran coworking space saat ini.
Selain itu, dia menyebut pemanfaatan ekosistem pun menjadi hal yang juga penting. Artinya, umat Islam harus mampu menjadi satu kesatuan dan bertransaksi antara satu sama lain.
Dengan jumlah umat Islam di Indonesia saat ini, hal tersebut menjamin kekuatan atas 90% perekonomian dalam negeri. Salah satu hal yang telah dilakukan Chairul dalam mendukung itu adalah membuka diri untuk menghadirkan kerja sama melalui PT Trans Retail Indonesia.
"Hari ini ditandatangani kerjasama DMI dengan PT Trans Retail Indonesia, kami menginisiasi program bernama Antum. Itu merupakan singkatan Aliansi Transmart untuk Umat," cerita Chairul.
Nantinya, tiap masjid, musala, atau surau dapat menghadirkan minimarket di masing-masing lokasi dengan layanan tersebut.
Terakhir, Chairul menyatakan pentingnya dukungan pemerintah untuk meningkatkan kekuatan umat Islam dalam perekonomian nasional. Hal itu perlu dilakukan mengingat porsi umat Islam yang tidak begitu besar dalam perekonomian.
"Kami berharap pemerintah bisa beri dukungan dalam bentuk keberpihakan lebih nyata untuk gerakan ekonomi umat. Para ulama kami harap beri spirit untuk umat Islam berkeja lebih keras," tutup Chairul.
(gus/gus) Next Article BI: Banyak Negara Non Muslim Terapkan Sistem Keuangan Syariah
Menurut Chairul, hal tersebut sangat disayangkan mengingat jumlah umat Islam yang begitu besar di Tanah Air. "Kita mayoritas dari jumlah, tapi minoritas dalam penguasaan masalah ekonomi," tutur Chairul dalam kegiatan Halal Bi Halal Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Masjid Istiqlal, Jumat (6/7/2018).
Hal pertama yang dia sebut dapat menigkatkan peran umat Islam dalam perekonomian nasional adalah penigkatan kualitas sumber daya manusia. Dunia saat ini tengah dalam era disrupsi, utamanya karena kehadiran internet.
"Produktif dan efisien hukumnya wajib, kalau tidak maka kita akan mati. Untuk menang dalam persaingan saat ini butuh pula inovasi kreativitas dan jiwa entrepreneurship," kata Chairul.
Mesjid sebagai Coworking Space
Menuangkan itu semua, kata dia, dapat dilakukan melalui masjid, musala, maupun surau. Itu utamanya dapat diaplikasikan oleh generasi muda, dengan gaya yang mirip dengan kehadiran coworking space saat ini.
Selain itu, dia menyebut pemanfaatan ekosistem pun menjadi hal yang juga penting. Artinya, umat Islam harus mampu menjadi satu kesatuan dan bertransaksi antara satu sama lain.
Dengan jumlah umat Islam di Indonesia saat ini, hal tersebut menjamin kekuatan atas 90% perekonomian dalam negeri. Salah satu hal yang telah dilakukan Chairul dalam mendukung itu adalah membuka diri untuk menghadirkan kerja sama melalui PT Trans Retail Indonesia.
"Hari ini ditandatangani kerjasama DMI dengan PT Trans Retail Indonesia, kami menginisiasi program bernama Antum. Itu merupakan singkatan Aliansi Transmart untuk Umat," cerita Chairul.
Nantinya, tiap masjid, musala, atau surau dapat menghadirkan minimarket di masing-masing lokasi dengan layanan tersebut.
Terakhir, Chairul menyatakan pentingnya dukungan pemerintah untuk meningkatkan kekuatan umat Islam dalam perekonomian nasional. Hal itu perlu dilakukan mengingat porsi umat Islam yang tidak begitu besar dalam perekonomian.
"Kami berharap pemerintah bisa beri dukungan dalam bentuk keberpihakan lebih nyata untuk gerakan ekonomi umat. Para ulama kami harap beri spirit untuk umat Islam berkeja lebih keras," tutup Chairul.
(gus/gus) Next Article BI: Banyak Negara Non Muslim Terapkan Sistem Keuangan Syariah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular