
Dua Alternatif untuk Memperkuat Modal BNI Syariah
gita rossiana, CNBC Indonesia
13 February 2018 09:33

Jakarta, CNBC Indonesia - PT BNI (Persero) Tbk (BBNI) menyiapkan rencana besar untuk memperkuat modal anak usahanya, PT BNI Syariah. Upaya untuk memperkuat permodalan tersebut dilakukan agar bisa berekspansi secara global.
Hal tersebut disampaikan Direktur Keuangan dan Risiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo, yang menjelaskan cara-cara yang akan dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan melepas kepemilikan saham melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Selain IPO, BNI juga punya opsi lain untuk memperkuat modal anak usahanya tersebut, dengan cara mencarikan mitra strategis. "Kami berencana BNI Syariah melakukan IPO dan atau mencari mitra strategis khususnya permodalan," ujar dia kepada CNBC Indonesia melalui pesan singkat, Senin Malam (12/2/2018).
Pada awal tahun 2018 lalu, BNI sudah menunjukkan komitmennya untuk mendukung BNI Syariah. Bentuk komitmen adalah dengan menyuntikkan modal sebesar Rp 1 triliun.
Di sisi lain, Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati mengungkapkan, memang ada beberapa wacana yang sedang dipertimbangkan untuk kemajuan BNI Syariah. Namun karena BNI Syariah merupakan anak usaha BNI yang merupakan perusahaan negara, sehingga pembahasannya agak panjang.
Sebelumnya, dalam acara paparan kinerja kuartal III-2017, Pelaksana Tugas Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengungkapkan, saat ini BNI Syariah berada di level BUKU II dengan modal inti sebesar Rp 2,75 triliun. Oleh karena itu, perseroan masih membutuhkan tambahan modal sebesar Rp 2,25 triliun untuk bisa melenggang ke BUKU III.
BNI Syariah juga menggunakan opsi suntikan modal dari induk untuk bisa memperkuat modal. Namun tidak hanya opsi suntikan modal saja yang akan ditempuh anak usaha dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tersebut. Mitra strategis juga masuk daftar aksi anorganik yang akan ditempuh oleh BNI Syariah. Pasalnya, untuk bisa masuk bursa saham Indonesia, perseroan harus meningkatkan valuasi dan hal tersebut tidak bisa dilakukan sendiri.
“Dengan adanya mitra strategis kami bisa mendapatkan transfer knowledge sehingga bisa meningkatkan bisnis dan juga customer based,”jelas dia.
Menggandeng mitra strategis ini akan dilakukan dalam dua tahun mendatang (2019). Firman berharap, kehadiran mitra strategis bisa meningkatkan PBV BNI Syariah 3,4 atau 5 kali.
(hps) Next Article Tingkatkan Modal, Unit Syariah Bisa Pilih Tiga Alternatif
Hal tersebut disampaikan Direktur Keuangan dan Risiko Kredit BNI Rico Rizal Budidarmo, yang menjelaskan cara-cara yang akan dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan. Salah satu cara yang ditempuh adalah dengan melepas kepemilikan saham melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia.
Selain IPO, BNI juga punya opsi lain untuk memperkuat modal anak usahanya tersebut, dengan cara mencarikan mitra strategis. "Kami berencana BNI Syariah melakukan IPO dan atau mencari mitra strategis khususnya permodalan," ujar dia kepada CNBC Indonesia melalui pesan singkat, Senin Malam (12/2/2018).
Di sisi lain, Direktur Bisnis BNI Syariah Dhias Widhiyati mengungkapkan, memang ada beberapa wacana yang sedang dipertimbangkan untuk kemajuan BNI Syariah. Namun karena BNI Syariah merupakan anak usaha BNI yang merupakan perusahaan negara, sehingga pembahasannya agak panjang.
Sebelumnya, dalam acara paparan kinerja kuartal III-2017, Pelaksana Tugas Direktur Utama BNI Syariah Abdullah Firman Wibowo mengungkapkan, saat ini BNI Syariah berada di level BUKU II dengan modal inti sebesar Rp 2,75 triliun. Oleh karena itu, perseroan masih membutuhkan tambahan modal sebesar Rp 2,25 triliun untuk bisa melenggang ke BUKU III.
BNI Syariah juga menggunakan opsi suntikan modal dari induk untuk bisa memperkuat modal. Namun tidak hanya opsi suntikan modal saja yang akan ditempuh anak usaha dari PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk tersebut. Mitra strategis juga masuk daftar aksi anorganik yang akan ditempuh oleh BNI Syariah. Pasalnya, untuk bisa masuk bursa saham Indonesia, perseroan harus meningkatkan valuasi dan hal tersebut tidak bisa dilakukan sendiri.
“Dengan adanya mitra strategis kami bisa mendapatkan transfer knowledge sehingga bisa meningkatkan bisnis dan juga customer based,”jelas dia.
Menggandeng mitra strategis ini akan dilakukan dalam dua tahun mendatang (2019). Firman berharap, kehadiran mitra strategis bisa meningkatkan PBV BNI Syariah 3,4 atau 5 kali.
(hps) Next Article Tingkatkan Modal, Unit Syariah Bisa Pilih Tiga Alternatif
Most Popular