Harga Emas Rekor, Perak Tembus US$79: Bukan Pesta, Dunia Mulai Waspada
Harga perak ditutup di posisi US$ 79,15 per troy ons pada perdagangan Jumat. Harganya terbang 10,01% sehari. Kenaikan dalam sehari ini adalah yang tertinggi sejak 17 September 2008 atau 17 tahun lalu Harga kemarin juga menjadi rekor tertinggi sepanjang masa.
Harga perak sudah menguat lima hari beruntun dengan penguatan 20%.
Dalam sepekan harganya sudah terbang 17% dan melesat 174,1% sepanjang tahun ini.
Lonjakan harga perak ditopang oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve serta meningkatnya ketegangan geopolitik yang mendorong permintaan aset lindung nilai.
"Ekspektasi pelonggaran kebijakan The Fed lebih lanjut pada 2026, pelemahan dolar AS, serta meningkatnya ketegangan geopolitik mendorong volatilitas di pasar yang likuiditasnya tipis. Meski ada risiko aksi ambil untung menjelang akhir tahun, tren kenaikan tetap kuat," kata Peter Grant, wakil presiden dan ahli strategi logam senior di Zaner Metals.
Pasar memperkirakan akan ada dua kali pemangkasan suku bunga pada 2026, dengan pemangkasan pertama kemungkinan terjadi di pertengahan tahun. Spekulasi bahwa Presiden AS Donald Trump dapat menunjuk Ketua The Fed yang lebih dovish turut memperkuat ekspektasi kebijakan moneter yang lebih akomodatif.
"Level US$80 untuk perak sangat mungkin tercapai sebelum akhir tahun. Untuk emas, target berikutnya adalah US$4.686,61, dengan US$5.000 berpeluang tercapai pada paruh pertama tahun depan," tambah Grant.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]