MARKET DATA
Newsletter

Amerika Sudah Beri Kabar Baik, RI Belum Tenang Karena Jepang

Gelson Kurniawan,  CNBC Indonesia
19 December 2025 06:10
Financial Markets Wall Street
Foto: Pixabay

Dari pasar saham Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street akhirnya menghijau pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia.

Bursa Wall street bangkit setelah ambruk selama empat hari berturut-turut didorong oleh data inflasi yang lebih ringan dari perkiraan sehingga memperbaiki prospek penurunan suku bunga pada 2026, serta panduan kinerja (guidance) yang sangat kuat dari produsen chip Micron Technology.

Indeks S&P melonjak 0,79% dan ditutup di 6.774,76, sementara Nasdaq Composite naik 1,38% ke 23.006,36. Dow Jones Industrial Average menanjak 65,88 poin atau 0,14%, mengakhiri perdagangan di 47.951,85.

Laporan indeks harga konsumen (CPI) November akhirnya dirilis setelah terlambat dan menjadi yang pertama sejak shutdown AS berakhir bulan lalu.

Data menunjukkan inflasi tahunan mencapai 2,7%. Angka ini lebih rendah dari perkiraan 3,1% para ekonom yang disurvei Dow Jones. Tingkat inflasi inti (core CPI) 12 bulan, yang tidak memasukkan makanan dan energi, tercatat 2,6%, juga di bawah proyeksi Dow Jones sebesar 3%.

Laporan ini semula dijadwalkan rilis pada 10 Desember, namun ditunda. AS sebelumnya membatalkan rilis laporan inflasi Oktober pada akhir November akibat shutdown sehingga pembacaan Kamis ini tidak memiliki seluruh titik data yang biasanya ada dalam laporan CPI standar.

Karena tidak adanya data pembanding Oktober, para ekonom mungkin tidak akan terlalu menafsirkan hasil ini sebagai awal tren penurunan inflasi. Sebagian bahkan mengemukakan kekhawatiran terkait perhitungan inflasi perumahan. Meski demikian, saham tetap memperpanjang penguatannya setelah laporan tersebut, seiring klaim pengangguran awal juga tercatat lebih rendah dari perkiraan ekonom.

"Angka owner's equivalent rent itu dan semuanya kembali hampir ke level pra-Covid dalam hal laju kenaikan," kata David Waddell, CEO dan kepala strategi investasi di Waddell & Associates, kepada CNBC.

Dalam sesi perdagangan Kamis, Micron menjadi pemenang menonjol dengan lonjakan sekitar 10% setelah perusahaan semikonduktor tersebut menyampaikan proyeksi pendapatan yang kuat untuk kuartal berjalan. Micron turut menghidupkan kembali perdagangan bertema kecerdasan buatan (AI) yang sempat melemah dalam beberapa sesi terakhir.

"Laporan Micron mengindikasikan bahwa belanja akan sangat besar dan akan terus besar dalam 12-18 bulan ke depan," ujar Chris O'Keefe, manajer portofolio utama di Logan Capital Management.

"Akan ada pemenang dan pecundang, dan itu perlu disaring, tetapi jika melihat kinerja laba, saya tidak akan menyerah pada tema AI," tambahnya," imbuhnya.

(gls/gls)


Most Popular
Features