Hari Cerah untuk Indonesia: Dolar Ambruk, Ekonomi AS Sedang Goyang
Dari pasar saham Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street kompak menghijau pada perdagangan Rabu atau Kamis waktu Indonesia.
Indeks Dow Jones Industrial Average naik pada hari Rabu setelah data ketenagakerjaan terbaru dari ADP membuat investor meningkatkan taruhan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga minggu depan.
Indeks yang berisi 30 saham tersebut menguat 471 poin, atau 1%. S&P 500 naik 0,5%, sementara Nasdaq Composite bertambah 0,4%.
Perusahaan pengolah data penggajian ADP melaporkan penggajian sektor swasta secara mengejutkan turun 32.000 pada November. Data ini lebih buruk dibandingkan survei Dow Jones yang memperkirakan kenaikan 40.000.
Meskipun angkanya melemah, para trader kemungkinan bertaruh bahwa penurunan lapangan kerja sektor swasta akan mendorong The Fed untuk memangkas suku bunga pada pertemuan terakhir tahun ini minggu depan.
"Pasar tenaga kerja, itu yang akan menjadi fokus orang-orang," kata Scott Welch, Chief Investment Officer Certuity, dalam wawancara dengan CNBC.
"Angkanya akan keluar seperti apa adanya, dan itu akan mengarah pada pemangkasan atau tidak, tapi saya menduga tidak diragukan lagi akan ada pemangkasan minggu depan." Imbuhnya.
Pasar memperkirakan kemungkinan 89% untuk pemangkasan suku bunga pada Rabu depan, jauh lebih tinggi dibanding peluang pada pertengahan November.
Investor memperkirakan bahwa tingkat suku bunga yang lebih rendah akan mendorong pertumbuhan kredit dan memberi suntikan bagi ekonomi AS. Hal ini mendorong saham-saham keuangan utama seperti Wells Fargo dan American Express menguat pada hari Rabu.
"Pasar bertumpu pada The Fed, dan jika mereka tidak memangkas, hasilnya tidak akan baik," tambah Welch.
Namun demikian, pada Rabu terdapat beberapa tanda bahwa ekonomi tetap stabil, karena data sektor jasa AS terbaru sedikit lebih baik daripada perkiraan.
Saham Microsoft turun lebih dari 1% setelah The Information melaporkan bahwa perusahaan menurunkan target kuota penjualan perangkat lunak yang terkait dengan kecerdasan buatan (AI). Sahamnya kemudian pulih dari posisi terendah setelah perusahaan membantah telah menurunkan kuota penjualan bagi tenaga pemasarannya.
Saham-saham lain yang terkait dengan tren AI, termasuk produsen chip Nvidia dan Broadcom, ikut melemah mengikuti Microsoft. Micron Technology juga tertekan, turun lebih dari 2%.
Sementara itu, harga Bitcoin terus menguat dan diperdagangkan di atas US$92.000, setelah mata uang kripto utama itu mencatat hari terburuknya sejak Maret pada hari Senin.
Saham Marvell Technology naik lebih dari 7% setelah Wall Street merespons proyeksi pertumbuhan pusat datanya. American Eagle Outfitters juga tampil menonjol, melonjak lebih dari 14% setelah menjadi peritel terbaru yang menaikkan proyeksi kinerja setahun penuh. Perusahaan pakaian tersebut mengatakan bahwa musim belanja akhir tahun dimulai dengan sangat kuat.
(evw/evw)