Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali reli pada perdagangan Selasa atau Rabu dini hari waktu Indonesia. Wall Street berhasil ditutup menguat seiring spekulasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang semakin menguat.
Indeks Dow Jones menguat 1,43% di level 47.112,14. Begitu juga dengan S&P 500 naik 0,91% di level 6.765,88 dan Nasdaq terapresiasi 0,67% 23.025,59.
Wall Street melanjutkan reli pada perdagangan Selasa karena serangkaian data ekonomi tampaknya mendukung argumen bagi The Fed AS untuk menerapkan pemangkasan suku bunga ketiga dan terakhir tahun ini pada bulan Desember, sementara pelemahan di sektor teknologi membatasi penguatan Nasdaq.
Ketiga indeks saham utama AS ditutup di wilayah positif, dengan saham unggulan Dow Jones memimpin. Namun, melemahnya saham unggulan kecerdasan buatan Nvidia (NVDA.O) membatasi penguatan Nasdaq.
Nvidia merosot 2,6%, sementara indeks Philadelphia SE Semiconductor (SOX) menguat tipis 0,2%.
Sejumlah data ekonomi dirilis, sebagian besar mendukung pandangan bahwa Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) akan menurunkan suku bunga acuan Fed Fund sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter mendatang, tetapi laporan resmi belum tuntas karena penundaan terkait penutupan pemerintah yang berkepanjangan baru-baru ini.
Departemen Perdagangan dan Tenaga Kerja masing-masing menerbitkan laporan September tentang penjualan ritel dan harga produsen, yang menunjukkan pengeluaran melemah dan inflasi terus menurun.
Data terbaru dari Conference Board menunjukkan penurunan kepercayaan konsumen yang lebih buruk dari perkiraan, dengan ekspektasi jangka pendek anjlok hampir 12%.
"Sebelum Jumat, peluang pemangkasan suku bunga hanya 40%. Sekarang menjadi 80%. Saya belum pernah melihat volatilitas ekspektasi kebijakan Fed sebesar ini hanya dalam beberapa hari. Pasar benar-benar sangat fokus pada isu ini," ujar Ron Albahary, CIO LNW, dikutip dari CNBC International.
"Saya tidak bisa meramal masa depan, tetapi narasinya tampak mengarah pada pemangkasan suku bunga Fed pada 10 Desember, yang dapat mendukung reli Santa Claus." imbuhnya.
Pasar keuangan sepakat, dan saat ini memperkirakan kemungkinan hal itu terjadi sebesar 84,7%, dibandingkan dengan 50,1% seminggu yang lalu.
Probabilitas tersebut semakin menguat dalam beberapa hari terakhir menyusul pernyataan dovish dari Presiden The Fed New York, John Williams, dan Gubernur The Fed, Christopher Waller, di antara tokoh-tokoh lainnya.
Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengatakan ada kemungkinan besar Presiden AS Donald Trump akan mengumumkan calon pengganti Powell sebelum Natal, dengan penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, secara luas dianggap sebagai kandidat terdepan.
Meskipun data penjualan ritel yang lebih rendah dari perkiraan dan data kepercayaan konsumen yang suram menimbulkan kekhawatiran atas kesehatan konsumen, beberapa laporan pendapatan ritel yang umumnya positif membantu indeks ritel S&P 500 .SPXRT naik 2,0%.
Jaringan department store Kohl's (KSS.N) melonjak 42,5% dan peritel pakaian Abercrombie & Fitch (ANF.N) melonjak 37,5%, setelah perusahaan-perusahaan tersebut menaikkan proyeksi pendapatan tahunan mereka.
Namun, Burlington Stores (BURL.N) anjlok 12,2% setelah pendapatan kuartal ketiganya meleset dari perkiraan.
Saham Alphabet (GOOGL.O) naik 1,5% setelah Information melaporkan bahwa Meta Platforms (META.O) sedang berdiskusi untuk menggunakan chip AI Google di pusat datanya mulai tahun 2027 dan menyewa chip dari Google Cloud tahun depan. Meta Platforms naik 3,8%.
Saham Alibaba (BABA.N) yang terdaftar di AS merosot 2,3% bahkan setelah perusahaan e-commerce Tiongkok tersebut melampaui ekspektasi pendapatan kuartalan.
Emiten yang naik lebih banyak daripada yang turun dengan rasio 4,05 banding 1 di NYSE. Terdapat 181 titik tertinggi baru dan 45 titik terendah baru di NYSE.
Di Nasdaq, 3.355 saham naik dan 1.296 saham turun karena saham yang naik melebihi saham yang turun dengan rasio 2,59 banding 1.
(saw/saw)