Rebalancing indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia yang mulai efektif pada Selasa (25/11/2025), mendorong kenaikan IHSG.
Beberapa sentimen positif pun mulai tanda-tanda merger antara GoTo dengan Grab juga mendorong euforia pasar saham. Selengkapnya mengenai sentimen dan proyeksi pasar hari ini dapat dibaca pada halaman 3 pada artikel ini. Investor juga dapat mengintip agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini baik dalam negeri dan luar negeri pada halaman 4.
Pada perdagangan Senin (24/11/2025), IHSG ditutup melesat 1,85% di level 8.570,25. Penutupan ini menjadi kenaikan tertinggi sepanjang masa alias All Time High (ATH) dan mengantar IHSG ke evel psikologis baru 8.500.
Sebanyak 343 saham naik, 297 turun, dan 172 tidak bergerak. Nilai transaksi hari ini sangat ramai atau mencapai 42,15 triliun, melibatkan 49,89 miliar saham dalam 2,55 juta kali transaksi.
Sejak pagi IHSG berada di zona hijau. Indeks dibuka naik 0,52% dan menutup sesi 1 dengan kenaikan 0,84%, sebelum akhirnya ditutup 1,85% pada sesi 2.
Ramainya transaksi saham hari dikarenakan adanya rebalancing Indeks MSCI Indonesia pada penutupan perdagangan bursa.
MSCI mengimplementasikan perubahan evaluasi indeks saham Global Standard, Small Cap, dan Micro Cap pada penutupan bursa Senin (24/11/2025), dengan rincian sebagai berikut:
Tercatat total transaksi di Barito Renewables Energy (BREN) mencapai Rp 7,01 triliun, Bumi Resources Minerals (BRMS) Rp 4,82 triliun dan Kalbe Farma (KLBF) Rp 2,32 triliun.
Nyaris semua sektor perdagangan bergerak di zona hijau hari ini, dengan penguatan tertinggi dicatatkan oleh sektor properti, utilitas dan energi. Sementara itu hanya sektor kesehatan yang tercatat mengalami koreksi.
Emiten blue chip dengan kapitalisasi pasar raksasa tercatat menjadi penggerak utama kenaikan IHSG secara signifikan.
Saham Telkom Indonesia (TLKM) melesat 5,71% ke Rp 3.700 per saham, menyumbang kenaikan indeks hingga 22 poin. Lalu disusul oleh DSSA dan AMMN dengan kontribusi masing-masing 21 dan 20 indeks poin.
Kemudian ada Bank Mandiri (BMRI) yang hari ini melesat 3,03% ke Rp 5.100 per saham dengan kenaikan 12,48 indeks poin.
Barito Renewables energy (BREN) dan Bumi Resources Minerals (BRMS) yang baru ke MSCI Indonesia Global Standard juga ikut menjadi penopang kinerja IHSG.
Adapun saham GoTo Gojek Tokopedia (GOTO) yang sempat melaju kencang pada sesi satu ditutup naik terbatas atau naik 1,565 ke Rp 65 per saham.
Saham GOTO pada perdagangan intraday sempat naik 6,25% ke level 68, seiring dengan pengumuman perusahaan mengenai rencana pergantian Patrick Walujo sebagai Chief Executive Officer (CEO). Patrick yang telah mengisi kursi CEO GOTO sejak Juni 2023 akan digantikan oleh Hans Patuwo.
Kabar pergantian kursi bos GOTO tersebut muncul seiring dengan kabar merger perusahaan dengan Grab. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengonfirmasi bahwa ada pembicaraan soal rencana penggabungan antara Grab dan GoTo di tengah pembahasan penyempurnaan Peraturan Presiden (Perpres) tentang ojek online (ojol).
Beralih ke rupiah, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Senin (24/11/2025) tidak berubah alias stagnan di posisi Rp16.690/US$1. Pada perdagangan intraday, rupiah sempat menyentuh level Rp16.715/US$1 sebelum akhirnya kembali ke posisi awal penutupan pada perdagangan akhir pekan lalu.
Sentimen eksternal masih menjadi katalis yang mempengaruhi pergerakan rupiah pada perdagangan pertama pekan ini. Dolar AS menguat setelah investor terus mencermati arah kebijakan moneter Bank Sentral AS (The Fed). Indeks dolar AS mempertahankan posisi mendekati level tertingginya dalam enam bulan, seiring proyeksi pemangkasan suku bunga The Fed yang masih berfluktuasi.
Pernyataan Presiden The Fed New York, John Williams, menjadi salah satu pemicu pergerakan pasar.
Williams menyebut bahwa pemangkasan suku bunga dalam waktu dekat masih mungkin dilakukan, terutama karena pelemahan pasar tenaga kerja kini dinilai menjadi risiko yang lebih besar ketimbang inflasi yang masih berada di atas target.
Hal ini mendorong ekspektasi pelaku pasar, di mana probabilitas penurunan suku bunga 25 basis poin pada Desember naik menjadi sekitar 69%, melonjak dari 44% pada pekan sebelumnya.
Namun, pandangan internal The Fed masih terbelah. Presiden The Fed Boston, Susan Collins, menegaskan bahwa ia belum mengambil keputusan terkait langkah pemotongan suku bunga pada pertemuan mendatang. Ketidakselarasan komentar pejabat The Fed membuat volatilitas dolar tetap tinggi.
Penguatan indeks dolar AS menunjukkan bahwa pelaku pasar kembali memburu aset berdenominasi dolar, sehingga membuat tekanan terhadap pergerakan mata uang emerging markets, termasuk rupiah.
Adapun dari pasar obligasi Indonesia, pada perdagangan Senin (24/11/2025) imbal hasil obligasi tenor 10 tahun melemah tipis ke 6,0967%.
Sebagai informasi, imbal hasil obligasi yang menguat menandakan bahwa para pelaku pasar sedang membuang surat berharga negara (SBN). Begitu pun sebaliknya, imbal hasil obligasi yang melemah menandakan bahwa para pelaku pasar sedang kembali mengumpulkan surat berharga negara (SBN).
Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street kembali ditutup happy ending pada awal pekan ini, Senin waktu AS atau Selasa dini hari waktu Indonesia.
Wall Street ditutup menguat berkat reboundnya saham-saham teknologi, sehingga meningkatnya spekulasi penurunan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed).
Pada perdagangan Senin (24/11/2025), Dow Jones menguat 0,44% di level 46.448,27 Begitu juga dengan S&P 500 naik 1,55% di level 6,705.12 dan Nasdaq terapresiasi 2,69% 22.872,005.
Saham-saham Wall Street ditutup menguat pada hari Senin, melanjutkan reli hari Jumat karena meningkatnya kemungkinan The Fed akan menurunkan suku bunga acuannya pada bulan Desember, membantu investor mengabaikan kekhawatiran tentang valuasi teknologi yang terlalu tinggi.
Indeks-indeks AS memulai pekan yang dipersingkat akibat liburan dengan kenaikan yang solid, dengan penguatan pada kelompok "Magnificent Seven" yang terdiri dari saham-saham momentum terkait kecerdasan buatan, menempatkan Nasdaq yang didominasi saham teknologi di posisi terdepan.
Serangkaian laporan ekonomi, yang dirilis terlambat setelah penutupan pemerintah selama enam minggu terakhir, mengisyaratkan pelemahan pasar tenaga kerja dan inflasi yang terus meningkat, yang telah memperkuat optimisme investor bahwa The Fed akan menerapkan pemangkasan suku bunga ketiga dan terakhirnya di tahun 2025 pada akhir pertemuan moneter bulan Desember.
Sementara itu, komentar dovish dari Gubernur The Fed Christopher Waller, Presiden The Fed New York John Williams, dan Presiden The Fed San Francisco Mary Daly sedikit memperkuat optimisme tersebut, meskipun para pembuat kebijakan lain menyuarakan pendapat yang berbeda.
"Publik mulai berpikir bahwa penurunan suku bunga akan terjadi pada Desember," menurut Robert Pavlik, manajer portofolio senior di Dakota Wealth di Fairfield, Connecticut.
Pasar keuangan memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 85%, naik dari 42,4% seminggu yang lalu, menurut perangkat FedWatch CME.
Rilis data ekonomi akan berlanjut minggu ini, dengan penjualan ritel, harga produsen, dan pesanan baru untuk barang tahan lama bergabung dengan indikator independen seperti harga rumah Case-Shiller, laporan kepercayaan konsumen dari Conference Board, dan data penjualan rumah tertunda dari National Association of Realtors.
Musim pelaporan kuartal ketiga akan segera berakhir. Hingga Jumat, hampir 95% perusahaan di S&P 500 telah melaporkan kinerja keuangan, 83% di antaranya menghasilkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan. Analis kini memperkirakan pertumbuhan pendapatan agregat kuartal ketiga sebesar 14,7% untuk konstituen indeks acuan, sebuah peningkatan signifikan dibandingkan estimasi 8,8% pada 1 Oktober.
Musim belanja liburan di AS dimulai minggu ini, dimulai dengan libur Thanksgiving pada Kamis.
Kesehatan konsumen, yang memikul sekitar 70% perekonomian AS, akan dinilai untuk melihat tanda-tanda pelemahan di tengah meningkatnya pengumuman PHK dan laporan survei yang lemah. Meskipun demikian, Federasi Ritel Nasional (National Retail Federation/NRF) memperkirakan penjualan liburan akan mencapai US$1 triliun untuk pertama kalinya.
Laba dari perusahaan yang berorientasi pada konsumen seperti Best Buy (BBY.N) diperkirakan akan dirilis akhir pekan ini.
Rebalancing MSCI Indonesia berhasil menjadi booster bagi IHSG ditengah sepinya data ekonomi Tanah Air yang rilis pada pekan ini. Efektifnya saham-saham MSCI Indonesia di periode November menjadi katalis terbaik yang akhirnya mendorong investor asing memborong saham-saham tersebut.
Selain itu, tanda-tanda merger antara GoTo dengan Grab pun sudah mulai tercium oleh investor usai pergantingan kepemimpinan. Kenaikan saham GOTO pun menjadi booster bagi sektor teknologi yang akhirnya mendorong laju IHSG.
Hari ini juga akan terdapat rilis data ekonomi dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS), yang dapat menjadi booster tambahan bagi pasar saham.
IHSG Tembus 8.500 Berkat MSCI
Laju IHSG menembus rekor tertinggi baru sepanjang masa alias All Time High (ATH) kembali berhasil dicapai pada perdagangan kemarin Senin (24/11/2025), dengan kenaikan IHSG mencapai 1,85% di level 8.570,25.
Melesatnya IHSG tak lepas dari peran Morgan Stanley Capital International (MSCI) yang resmi merilis hasil index review periode November 2025 pada Kamis (6/11/2025). Seluruh penyesuaian dalam tinjauan ini akan diberlakukan usai penutupan pasar pada Senin (24/11/2025) dan efektif diperdagangkan mulai Selasa (25/112025).
Dalam rebalancing terbaru tersebut, dua emiten Indonesia berhasil naik kelas ke MSCI Global Standard Index: PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) dan PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN). Keduanya mengisi posisi yang sebelumnya ditempati PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dengan BRMS secara khusus melompat dari kelompok MSCI Indonesia Small Cap Index.
Sementara itu, KLBF harus turun ke kategori Small Cap bersama lima emiten lain: PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT MNC Digital Entertainment Tbk (MSIN), PT Rukun Raharja Tbk (RAJA), serta PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI). Di sisi lain, PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) dan PT Ultrajaya Milk Industry & Trading Company Tbk (ULTJ) justru tereliminasi dari daftar Small Cap.
Menjelang tanggal efektif MSCI, saham-saham yang baru masuk indeks biasanya menunjukkan penguatan karena kebutuhan rebalancing portofolio dari investor global. Hal ini terlihat jelas pada beberapa emiten:
• BREN menikmati dorongan dari kombinasi sentimen positif: masuknya ke MSCI, fokus global terhadap energi terbarukan, serta ekspansi kapasitas yang memperkuat prospek pertumbuhan jangka panjang, menjadikannya target akumulasi investor asing.
• RAJA terdorong oleh momentum sektor energi dan distribusi gas, utilitas infrastruktur yang meningkat, serta perbaikan likuiditas yang membuatnya lebih atraktif bagi institusi.
• WIFI mendapatkan support dari faktor teknikal dan spekulasi pasar mengenai peluang konsolidasi di industri digital, mendorong minat investor ritel.
• BRMS meraih keuntungan ganda: efek masuk MSCI dan tren penguatan harga emas global yang memperbaiki prospek operasional, sehingga memicu aliran beli.
Historis menunjukkan bahwa saham-saham yang masuk ke MSCI Global Standard Index, seperti BREN dan BRMS, sering kali mencatatkan abnormal return positif dan peningkatan likuiditas sejak periode pengumuman hingga berlaku efektif. Pola kenaikan biasanya dimulai sejak fase spekulasi pra-pengumuman, lalu semakin menguat setelah konfirmasi resmi dirilis.
Tanda Merger GoTo-Grab
Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sempat mencatatkan kenaikan 6,25% di level Rp68, sebelum akhirnya ditutup 1,56% di level Rp65 pada perdagangan Senin (24/11/2025).
Kenaikan saham ini seiring dengan kabar perombakan jajaran direksi perusahaan, termasuk pergantian Chief Executive Officer (CEO).
Adapun kapitalisasi pasar perusahaan teknologi dengan ekosistem digital terbesar di RI mencapai Rp 77,42 triliun.
Tercatat antrean pembelian mencapai 67,29 juta dengan harga tertinggi pada level 64, yakni 10,04 juta. Antrean jual mencapai 68,68 juta dengan harga tertinggi pada 70, yakni 13,68 juta.
Adapun diketahui, pendiri perusahaan modal swasta (PE) terkemuka di Asia Tenggara Northstar Patrick Walujo akan segera mengakhiri masa jabatannya di GOTO memimpin perusahaan teknologi dengan ekosistem digital terbesar di RI tersebut nyaris dua setelah tahun menjadi CEO.
Lewat siaran resminya, GOTO mengumumkan rencana perubahan kepemimpinan. Hans Patuwo telah dinominasikan menjadi Chief Executive Officer (CEO).
Pengangkatan ini akan diajukan untuk mendapatkan persetujuan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) mendatang, yang dijadwalkan pada tanggal 17 Desember 2025. Hans akan menggantikan Patrick Walujo, yang mengundurkan diri dari jabatannya setelah menjabat sebagai Direktur Utama sejak Juni 2023.
Selain itu posisi Direksi, perombakan juga dilakukan pada dewan Komisaris Komisaris Pablo Malay dan Winato Kartono juga telah menyerahkan surat pengunduran diri.
Andre Soelistyo dan Santoso Kartono telah dinominasikan untuk mengisi posisi tersebut. Keduanya memiliki pengalaman strategis serta pemahaman mendalam mengenai teknologi dan investasi yang akan memperkuat fungsi pengawasan dan tata kelola perusahaan sebagai bagian dari Dewan Komisaris.
Berbagai sentimen yang mewarnai saham GOTO memang terjadi belakangan ini, seperti kabar potensi merger dengan konpetitornya, Grab.
Namun, kabar tersebut telah dibantah oleh manajemen GOTO yang menegaskan bahwa agenda RUPSLB tidak berkaitan dengan rencana tindakan korporasi apapun, termasuk merger.
Perseroan menyebut agenda rapat merupakan bagian dari praktik tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) dan tidak perlu menimbulkan kekhawatiran.
Perseroan menegaskan agenda resmi RUPSLB akan disampaikan pada hari ini (25/11/2025) setelah dilakukan proses penelaahan menyeluruh oleh Direksi, Dewan Komisaris, serta komite-komite terkait.
Perseroan menekankan bahwa seluruh jajaran manajemen berkomitmen bertindak profesional serta mengutamakan kepentingan perusahaan dan pemangku kepentingan.
Perseroan menambahkan bahwa pemberitaan mengenai merger atau isu korporasi lainnya tidak memiliki relevansi terhadap kegiatan operasional maupun kelangsungan usaha. Fokus utama GOTO saat ini adalah menjalankan strategi bisnis yang mampu menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham.
Rupiah Ambruk ke Level Terendah Terhadap Yuan China
Nilai tukar rupiah telah mencatatkan rekor terlemahnya sepanjang masa terhadap mata uang Negeri Tirai Bambu, yuan China (CNY).
Melansir data Refinitiv, rupiah ditutup di level Rp2.357/CNY pada perdagangan 13 November 2025, yang menjadi level penutupan terlemah dalam sejarah, atau setidaknya sejak data tersedia pada 2007.
Pada awal 2025, kurs rupiah terhadap yuan masih berada di sekitar Rp2.204/CNY. Namun hingga penutupan perdagangan terakhir, Jumat (21/11/2025), rupiah melemah ke level Rp2.348/CNY. Dengan demikian, sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd), rupiah telah terdepresiasi 6,53% terhadap yuan.
Melemahnya rupiah terhadap yuan juga terjadi seiring dengan penguatan yuan China terhadap mata uang utama dunia, terutama dolar Amerika Serikat (AS).
Data Refinitiv menunjukkan, yuan telah terapresiasi sekitar 2,64% terhadap dolar AS sepanjang tahun berjalan. Di awal 2025, kurs yuan masih berada di level CNY 7,29/US$, sebelum perlahan menguat hingga mencapai CNY 7,10/US$ pada penutupan perdagangan Jumat (21/11/2025).
Penguatan yuan sepanjang 2025 tidak hanya dipicu oleh kebijakan jangka pendek bank sentral China (PBoC), tetapi juga merupakan bagian dari strategi jangka panjang China dalam mengurangi ketergantungannya pada dolar AS dan memperluas penggunaan yuan dalam perdagangan global.
Upaya ini telah berlangsung sejak krisis keuangan global 2008-2009, ketika langkah agresif The Federal Reserve mencetak uang menimbulkan kekhawatiran terhadap nilai aset China yang saat itu mencapai US$1,9 triliun.
Sebagai respons, China mulai membangun fondasi penggunaan yuan dalam perdagangan lintas negara. Dari sebuah program percobaan pada 2009, internasionalisasi yuan kini sudah meningkat drastis.
Yuan kini digunakan untk menyelesaikan 30% dari total perdagangan barang China, dan jika dihitung seluruh pembayaran lintas negara termasuk investasi dan pembelian obligasi. Pangsa penggunaan yuan pun mencapai 53% pada 2023 atau telah melampaui transaksi berbasis dolar untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Bahkan, yuan sempat melampaui euro sebagai mata uang kedua yang paling banyak digunakan dalam pembiayaan perdagangan global, berdasarkan data SWIFT. Porsi yuan dalam cadangan devisa global juga mencapai rekor tertinggi sebesar 2,4% pada kuartal II-2025, menurut International Monetary Fund (IMF).
Momentum ini membuat permintaan global terhadap yuan meningkat. Dalam beberapa tahun terakhir, China memanfaatkan posisinya sebagai importir komoditas terbesar dunia untuk mendorong kontrak minyak, batu bara, besi, dan berbagai komoditas lain diselesaikan menggunakan yuan.
Banyak negara berkembang-termasuk Rusia, Angola, Ethiopia, hingga Indonesia mulai menggunakan instrumen utang berdenominasi yuan, karena biaya pendanaan yang lebih murah dibanding dolar.
Dengan landasan yang semakin kuat-baik dari sisi perdagangan, investasi, hingga infrastruktur keuangan yuan menjadi salah satu mata uang yang paling tangguh di Asia sepanjang 2025.
Namun, internasionalisasi yuan ini tetap dilakukan secara terkendali. Beijing menolak membuka penuh arus modal dan tetap menjaga yuan sebagai mata uang yang tidak sepenuhnya bebas diperdagangkan. China memilih strategi "regionalisasi yuan" ketimbang "dedolarisasi global," untuk menjaga stabilitas domestik sambil memperluas penggunaan yuan di Asia dan negara-negara Global South.
Langkah pragmatis ini membuat PBoC mampu mempertahankan kekuatan yuan, meski ekonomi China tengah menghadapi tantangan seperti melemahnya konsumsi domestik dan krisis properti.
Sentimen investor terhadap yuan juga tetap cukup solid, terutama menjelang pertemuan Politbiro dan Central Economic Work Conference (CEWC) yang diperkirakan akan menetapkan arah kebijakan ekonomi China untuk 2026, termasuk kemungkinan stimulus baru untuk menstabilkan sektor properti.
Dengan kombinasi kebijakan yang kuat dari PBoC, peningkatan penggunaan yuan dalam perdagangan global, serta strategi jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada dolar, yuan akhirnya bergerak lebih solid dibanding rupiah di sepanjang 2025.
Indeks Harga Produsen AS September 2025
Pada hari ini, Selasa (25/11/2025), Amerika Serikat (AS) akan merilis data indeks harga produsen (IHP) periode September 2025. Sebelumnya, harga grosir secara mengejutkan turun tipis pada bulan Agustus, memberikan ruang bagi The Federal Reserve untuk menyetujui pemangkasan suku bunga pada pertemuannya bulan ini, menurut laporan Biro Statistik Tenaga Kerja.
Indeks harga produsen, yang mengukur biaya input untuk berbagai barang dan jasa, terkoreksi atau deflasi 0,1% (Mtm) di September, dari inflasi 0,7% di Agustus. Untuk angka setahun (year on year/YoY), IHP utama mengalami kenaikan atau inflasi 2,6%.
IHP inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi yang fluktuatif, juga terkontraksi atau deflasi 0,1% (mtm) tetapi mencatat kenaikan atau inflasi 2,8% (YoY).
Meskipun inflasi masih jauh di atas target 2% The Fed, para pejabat telah menyatakan keyakinannya bahwa pelonggaran tekanan perumahan dan upah akan mendorong harga turun, meskipun hanya secara bertahap.
The Fed telah menolak penurunan suku bunga tahun ini karena para pejabat memantau dampak tarif agresif Presiden Donald Trump terhadap impor AS. Tarif secara historis bukanlah penyebab inflasi yang bertahan lama, tetapi sifat luas dari langkah-langkah Trump telah menimbulkan kekhawatiran bahwa episode ini bisa berbeda.
Produk tembakau, yang terdampak tarif, melonjak 2,3% pada bulan Agustus. Biaya pengelolaan portofolio, faktor signifikan dalam kenaikan di bulan Juli, naik 2% setelah naik 5,8% pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, Trump telah mendesak The Fed untuk menurunkan suku bunga, bersikeras bahwa tarif tidak akan bersifat inflasi dan perekonomian membutuhkan suku bunga yang lebih rendah, baik untuk memacu pertumbuhan maupun untuk membatasi biaya pembiayaan utang nasional yang membengkak.
Kilang Pertamina Dijaga TNI
Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengungkapkan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) akan menjaga kilang-kilang milik PT Pertamina (Persero). Penjagaan tersebut akan dimulai bulan depan.
Hal itu disampaikan Sjafrie selepas mengikuti rapat kerja yang digelar secara tertutup dengan Komisi I DPR di Gedung DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2025). Mulanya Sjafrie membahas soal penambahan kekuatan Batalyon Teritorial Pembangunan di sejumlah wilayah tanah air.
"Menjaga industri strategis yang mempunyai kaitan dengan kedaulatan negara. Sebagai contoh, kilang dan terminal Pertamina, ini juga bagian yang tidak terpisahkan daripada gelar kekuatan kita," ujarnya.
Ia lantas menjelaskan maksud dari penjagaan kilang Pertamina itu. Sjafrie mengatakan penempatan prajurit di sana termasuk pengamanan instalasi strategis.
"Tugas-tugas pengamanan instalasi strategis, khususnya yang dimiliki oleh Pertamina, ini juga bagian dari OMSP (Operasi Militer Selain Perang) dan ada di dalam revisi Undang-Undang TNI yang 14 pasal itu," kata Sjafrie.
Ia menyebut pengamanan itu dimulai pada bulan Desember melibatkan Angkatan Darat yang dipantau oleh Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI.
"Untuk bisa mengetahui hal-hal yang mungkin perlu kita ketahui sebagai suatu ancaman yang potensial, yang mungkin muncul sehingga kita bisa mengantisipasi pengamanan secara fisik," ujar Sjafrie.
Berikut sejumlah agenda ekonomi dalam dan luar negeri pada hari ini:
-
Presiden menghadiri upacara peringatan Hari Guru nasional di Jakarta
-
Konferensi pers Direktur Utama PT KAI di Stasiun Gambir, Kota Jakarta Pusat
-
APINDO mengundang rekan-rekan jurnalis dalam kegiatan Economic & Labour Insight yang akan dilanjutkan dengan Media Briefing untuk membahas isu pengupahan, kondisi perekonomian terkini, serta dinamika dunia usaha di kantor DPN APINDO, Kota Jakarta Selatan
-
Gaikindo Jakarta Auto Week di ICE BSD City, Kabupaten Tangerang
-
Kementerian ESDM akan menyelenggarakan Grand Launching Indonesia's Oil and Gas Exploration yang akan diselenggarakan di Hotel Sheraton Gandaria City, Kota Jakarta Selatan
-
Komisi VI DPR menggelar RDPU dengan Ketua Umum Perhapi, Ketua IAGI, Ketua Asosiasi Prometindo, dan Ketua Umum Ikatan Alumni Teknik Geologi ITB di ruang rapat Komisi VI DPR
-
Rapat Paripurna DPR dengan salah satu agenda penetapan Anggota Dewan Energi Nasional periode 2025-2030
-
Microsoft Cloud & AI Innovation Summit di The Ritz-Carlton Jakarta, Pacific Place, Kota Jakarta Selatan
-
Sosialisasi Dari Peta Gumber dan Bahaya Gempa Indonesia Terkini ke Ketahanan Infrastruktur: Strategi Mitigas Risiko Gempa di Auditorium Lantai 2, Perpustakaan Nasional, Kota Jakarta Pusat
-
IHH Healthcare Singapore menggelar Health Talk yang akan membahas topik kesehatan seperti onkologi, neurologi, dan kardiologi di Royal Glasshouse, Park Hyatt Jakarta, Kota Jakarta Pusat
- Indeks Harga Produsen AS September 2025
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:
- Tanggal cum HMETD PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI)
RUPS PT Yupi Indo Jelly Gum Tbk (YUPI)
RUPS PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX)
RUPS PT NFC Indonesia Tbk (NFCX)
Tanggal Pembayaran Dividen Tunai Interim Selamat Sempurna Tbk (SMSM)
Tanggal Pembayaran Dividen Tunai Interim Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC)
Tanggal ex Dividen Tunai Interim PT Surya Pertiwi Tbk (SPTO)
Tanggal ex Dividen Tunai Interim Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI)
Tanggal ex Dividen Tunai Interim PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR)
Tanggal cum Dividen Tunai Interim Wintermar Offshore Marine Tbk (WINS)
Tanggal cum Dividen Tunai Interim PT Idea Indonesia Akademi Tbk (IDEA)
Tanggal Pembayaran Dividen Saham Suparma Tbk (SPMA)
Tanggal cum Dividen Tunai Interim Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO)
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional:
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]