Usai BI Rate-Risalah Fed, Hari Ini BI & Purbaya Umumkan Kabar Genting

Dari pasar saham Amerika Serikat (AS), bursa Wall Street akhirnya bangkit pada perdagangan Rabu atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Ini adalah kenaikan pertama setelah bursa jatuh daam empat hari beruntun sebelumnya.

Indeks S&P menguat 0,38% dan ditutup pada 6.642,16, sementara Nasdaq Composite naik 0,59% menjadi 22.564,23. Dow Jones Industrial Average menanjak 47 poin, atau 0,1%, dan berakhir di 46.138,77.

Alphabet menjadi salah satu pemenang hari itu, naik sekitar 3% dan mencetak rekor tertinggi. Sahamnya menguat di tengah optimisme terhadap generasi baru AI miliknya, Gemini 3, yang diluncurkan pada Selasa.

Sementara itu, anggota lain dari "Magnificent Seven", Nvidia, juga naik sekitar 3% menjelang laporan kinerja kuartal ketiganya yang dijadwalkan rilis setelah penutupan pasar.

Baca: Bursa Berubah Wajah! Inilah Pemenang & Pecundang Revolusi LQ45

Investor telah mengambil keuntungan dari saham teknologi mereka dalam beberapa hari terakhir, mencerminkan kekhawatiran yang meningkat bahwa euforia AI telah mendorong valuasi Nvidia dan para hyperscaler lainnya ke tingkat yang tidak berkelanjutan.

"Orang-orang mulai bertanya, sebagaimana mestinya, 'Kalian berkomitmen menggelontorkan triliunan dolar ke pusat data dan kapabilitas AI serta hal lainnya, kapan kami akan melihat hasilnya?'" ujar Scott Welch, Chief Investment Officer di Certuity, kepada CNBC.

"Tidak ada yang salah dengan perdagangan AI, tapi itu tidak berarti akan langsung 'to the moon' besok. Belum pernah dalam sejarah ada pengalaman ketika pasar naik setinggi ini tanpa terkoreksi." Imbuhnya.

Pada Selasa, Dow dan S&P 500 membukukan penurunan empat hari berturut-turut, dengan S&P 500 mencatat penurunan terpanjang sejak Agustus. Nasdaq yang sarat saham teknologi mencatat lima hari negatif dalam enam sesi. Bitcoin sempat turun di bawah $90.000 pada Selasa sebelum pulih, sementara harga emas naik dari posisi terendah satu minggu.

(gls/gls)

Pages

Next