
Angin Damai dari Gaza, Kabar Baik AS-China, Saatnya IHSG & Rupiah Jaya

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street akhirnya kompak menguat setelah hancur akhir pekan lalu.
Saham-saham melonjak pada Senin, memulihkan diri dari tekanan jual pada Jumat setelah Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa hubungan dagang dengan China "akan baik-baik saja."
Dow Jones Industrial Average ditutup naik 587,98 poin, atau 1,29%, ke 46.067,58.
Indeks S&P 500 melesat 1,56% menjadi 6.654,72, memulihkan 56% dari penurunan sebelumnya. Nasdaq Composite melonjak 2,21% menjadi 22.694,61, dengan saham teknologi yang sebelumnya tertekan memimpin kenaikan.
Oracle melonjak lebih dari 5%, sementara Nvidia naik hampir 3%. Broadcom naik hampir 10% setelah kemitraannya dengan OpenAI resmi diumumkan pada Senin pagi.
Lonjakan ini muncul setelah postingan Trump di Truth Social pada Minggu, yang memberi sinyal kepada investor bahwa presiden mungkin tidak akan menindaklanjuti ancamannya untuk menaikkan "tarif besar-besaran" terhadap China.
Komentar Jumat tersebut kembali menyoroti perang dagang AS-China, yang membuat saham jatuh dan menghapus nilai pasar senilai $2 triliun.
Trump menulis, "Jangan khawatir tentang China, semuanya akan baik-baik saja! Presiden Xi yang sangat dihormati baru saja mengalami momen buruk. Dia tidak ingin Depresi untuk negaranya, begitu juga saya. Amerika Serikat ingin membantu China, bukan menyakitinya."
Wakil Presiden JD Vance menyuarakan hal serupa selama akhir pekan. Dia mengatakan kepada Fox News bahwa AS akan bernegosiasi jika Beijing bersedia bersikap wajar meskipun menambahkan bahwa AS memiliki lebih banyak kartu.
"Tegangan dan ketidakpastian tetap ada, dan kami masih berpikir bahwa kesepakatan menyeluruh belum dekat, tetapi ini meredakan kekhawatiran tentang risiko tarif 100% atau kontrol ekspor yang mengganggu sementara pembicaraan berlanjut," kata Tobin Marcus, kepala kebijakan AS di Wolfe Research, kepada CNBC International.
Trump sepertinya memberi sinyal kepada investor bahwa mereka bisa aman membeli saat harga turun, dan mengingat rekam jejak mereka tahun ini yang melakukannya meski tampak berisiko, kami memperkirakan pasar akan menerima undangan ini.
Meskipun ada lonjakan pada Senin pagi, pasar saham menghadapi kekhawatiran lain. Penutupan pemerintah atau shutdown berlanjut ke minggu baru karena tenggat besar penggajian pada 15 Oktober semakin dekat.
Musim laporan keuangan dimulai minggu ini. Citigroup, Goldman Sachs, Wells Fargo, JPMorgan Chase, Bank of America, dan Morgan Stanley dijadwalkan mengumumkan hasilnya Selasa dan Rabu. Beberapa bank regional juga akan mempublikasikan laporan kuartalannya.
Pasar obligasi tutup pada hari Senin karena libur Columbus Day.
(emb/emb)