BPR dan BPRS: Memberdayakan Masyarakat, Mengokohkan Ekonomi Umat
BPR Syariah Al Hijrah Thayibah
Bank Perekonomian Rakyat Syariah (BPRS) Al-Hijrah Tayyibah, yang berakar dari Unit Usaha Simpan Pinjam Syariah (UUSPS) BMT Al-Hijrah Kanjabung yang didirikan pada tahun 2009 untuk memenuhi kebutuhan permodalan peternak, telah bertransformasi menjadi lembaga keuangan syariah penuh.
Setelah sukses menerapkan prinsip syariah dan melikuidasi unit konvensionalnya, BPRS Al-Hijrah mengakuisisi PT BPR Karisma Kusuma Lawang pada tahun 2021 dan resmi beroperasi sebagai BPRS Al-Hijrah Tayyibah pada Januari 2024.
BPRS ini berkomitmen menjadi mitra penyedia modal bagi pengusaha desa sesuai syariah, dengan visi menjadi BPRS nasional yang menyejahterakan dan menyebarkan manfaat sesuai nilai-nilai Islam, didukung oleh pengembangan "brand awareness", penetrasi pasar, dan akselerasi digitalisasi.
Kinerja keuangan di tahun pertama operasional menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa dengan predikat tingkat kesehatan "Sangat Sehat". Total aset bank melonjak 701,98% (YoY) menjadi Rp70,50 miliar pada akhir 2024.
Pertumbuhan paling signifikan terlihat pada penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang naik fantastis sebesar 61.048,32% menjadi Rp60,05 miliar dari tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp98,2 juta.
Di sisi penyaluran dana, bank berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp41,77 miliar atau tumbuh 541,62% dibandingkan tahun 2023. Keberhasilan strategi operasional ini membawa bank mencetak laba bersih sebesar Rp1,28 miliar, tumbuh 885,17% secara tahunan dan mencapai 160% dari target rencana bisnis. Didukung akselerasi digital dan manajemen risiko yang kuat, BPRS Al-Hijrah terus berkomitmen menebar manfaat luas bagi entitas masyarakat sesuai nilai-nilai Islam.
BPR Syariah Harta Insan Karimah
Dengan pengalaman 31 tahun sejak didirikan pada 8 September 1993, PT BPRS Harta Insan Karimah telah membangun fondasi kuat di perbankan syariah. Perusahaan menjaga pertumbuhan kinerja yang sehat dan berkelanjutan dengan mengembangkan sektor pembiayaan berdasarkan prinsip kehati-hatian (prudential banking). Fokus utamanya adalah memberikan pelayanan yang cepat dan Islami kepada nasabah.
Foto: instagram PT BPR Syariah Harta Insan KarimahPT BPR Syariah Harta Insan Karimah |
BPRS Harta Insan Karimah juga memiliki beberapa cabang di daerah Jakarta, Tangerang, dan juga Bekasi yang sudah berdiri kurang lebih mencapai lebih dari 10 tahun di daerah masing-masing.
Hal ini berguna untuk meningkatkan penambah dari portofolio DPK nasabah dan meningkatkan market share di daerah pinggir Jakarta. Strategi yang diterapkan berhasil membuat perusahaan menciptakan rasio keuangan dengan pertumbuhan yang dikategorikan solid.
Pada laporan keuangan tahunan 2024 BPR mencatatkan pertumbuhan pembiayaan dari Rp537,18 milyar ke Rp580,46 milyar tumbuh sebesar 8,06%.
Dari sisi DPK juga mengalami pertumbuhan dari Rp145,56 milyar ke Rp154,68 milyar naik sebesar 6,26%. CAR juga terjaga, berada di 19,32%. NPF juga terlihat terjaga dengan baik hingga saat ini yang berada di angka 4,97%.
Dapat dilihat pada laporan tahunan 2024 dari sisi total aset, bank telah mencapai Rp745,0 miliar yang sebelumnya berada di Rp711,9 miliar pada tahun sebelumnya hingga menciptakan peningkatan sebesar 4,65% secara YoY.
Rasio CAR (KPMM) juga terjaga di atas angka 15%, hal ini tetap menunjukkan kondisi permodalan yang kuat walaupun rasio pembiayaan terhadap simpanan (FDR) berada di kisaran 87,42%. Selain itu, BPRS HIK berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp8,4 miliar pada penutupan buku tahun 2024, tumbuh 14,2% dari tahun sebelumnya.
BPR Syariah Patriot (Perseroda)
PT Bank Perekonomian Rakyat Syariah Patriot Bekasi (Perseroda) didirikan pada 30 November 2005 dengan nama awal PD BPRS Kota Bekasi dan mulai beroperasi pada 31 Agustus 2006. Badan usaha ini dimiliki oleh Pemerintah Kota Bekasi, dengan jumlah kepemilikan saham sebesar 99,34% di bawah naungan portofolio pemerintah Kota Bekasi.
Seiring waktu, perusahaan ini mengalami beberapa kali perubahan nama, menjadi PT. BPRS Pemerintah Kota Bekasi pada tahun 2009, kemudian PT. BPRS Patriot Bekasi pada 2013.
Status badan hukumnya juga berubah menjadi Perseroan Daerah pada tahun 2020, dan terakhir nama perusahaan disesuaikan menjadi PT Bank Perekonomian Rakyat Syariah Patriot Bekasi (Perseroda) pada tahun 2024.
Foto: BPRS PatriotBPRS Patriot |
Berdasarkan laporan tahunan 2024, total aset BPRS Patriot Bekasi (Perseroda) mengalami peningkatan mencapai Rp584,05 miliar dari Rp536,97 miliar pada tahun sebelumnya, atau tumbuh sebesar 8,77% secara YoY. Laba bersih juga mencatatkan kenaikan yang signifikan dari Rp8,26 miliar menjadi Rp10,84 miliar pada akhir tahun buku 2024.
Aset BPRS Patriot Bekasi tercatat di angka Rp584,05 miliar. Rasio NPF neto berada di level 2,64%, sementara rasio CAR (Kewajiban Penyediaan Modal Minimum) tercatat sebesar 23,55%. Kondisi ini menunjukkan posisi bank yang tetap tangguh dalam mengelola kualitas aset dan kecukupan modal guna menjaga likuiditas serta melindungi dana nasabah secara optimal.
BPR Syariah Amanah Ummah
Bank Perekonomian Rakyat Syariah Amanah Ummah didirikan di Kabupaten Bogor atas prakarsa K.H. Sholeh Iskandar (Alm.), seorang ulama yang prihatin terhadap ketertinggalan ekonomi umat Islam di tengah sistem kapitalis dan ribawi. Beliau melihat adanya kesenjangan antara praktik ibadah ritual dengan muamalah (ekonomi), sehingga merasa perlu adanya lembaga keuangan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, terutama UMKM, secara syariah.
Setelah mensosialisasikan gagasannya dan mendapat respon positif, serta melakukan eksperimen melalui "Koperasi Ihwanul Muslimin", beliau terinspirasi oleh berdirinya BPR syariah di Bandung. Hal ini memantapkan langkahnya untuk mendirikan lembaga serupa di Bogor. Pada Februari 1991, dibentuklah tim untuk menyusun proposal pendirian BPR yang kemudian diajukan ke Departemen Keuangan pada Juli 1991.
Foto: BPRS Amanah UmmahBPRS Amanah Ummah |
Dari data laporan tahun 2024, tercatat bahwa BPRS Amanah mengalami peningkatan dari segi aset ke Rp530,82 milyar yang sebelumnya berada di angka Rp452,98 milyar atau naik sebesar 17,18%.
Laba bersih juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 1,54% secara YoY dari Rp5,22 milyar ke Rp5,31 milyar. Dari sisi lain, DPK juga mengalami peningkatan secara signifikan dari Rp408,07 milyar ke angka Rp485,29 milyar atau naik secara eksponensial sebesar 18,92%.
Penyaluran pembiayaan juga mengalami peningkatan secara YoY dari Rp327,08 milyar ke Rp374,03 milyar. Di bawah kepemimpinan H. Hendi Sofyan, BPRS Amanah mengalami peningkatan performa perbankan yang optimal.
BPR Syariah HIK Parahyangan
BPRS HIK Parahyangan menyediakan ragam produk syariah yang komprehensif, meliputi simpanan, deposito, dan berbagai segmen pembiayaan untuk ASN, pensiun, UMKM, kepemilikan rumah, hingga haji dan umrah . Kinerja keuangan perusahaan menunjukkan pertumbuhan yang optimal dari sisi aset, pembiayaan, dan dana pihak ketiga (DPK).
Keberhasilan bank ini divalidasi oleh berbagai penghargaan yang telah diraih secara konsisten, diantaranya penghargaan untuk kinerja keuangan sangat baik selama lima tahun berturut-turut (2019-2023), BPRS dengan inovasi digital terbaik, pembiayaan UMKM terbaik, dan tata kelola perusahaan syariah terbaik.
BPRS HIK Parahyangan mengalami peningkatan yang signifikan pada dari segi aset, yaitu meningkat dengan CAGR sebesar 18,4% per tahunnya sejak 2012, atau tumbuh mencapai 659% dalam 12 tahun terakhir.
Dilihat pada CAR, saat ini perusahaan berada pada posisi 16,75% dan FDR sebesar 92,79% dengan project financing meningkat sebesar 9,10% dan pembiayaan KPR sebesar 11,93 serta pembiayaan pengembang sebesar 11,38%.Diiringi dengan adanya peningkatan deposito juga naik sebesar 8,20% secara YoY, hal ini membuat BPRS memiliki kemampuan lebih untuk memberikan penyaluran pembiayaan ke depan.
Foto: BPRS HIK ParahyanganBPRS HIK Parahyangan |
Foto: instagram PT BPR Syariah Harta Insan Karimah
Foto: BPRS Patriot
Foto: BPRS Amanah Ummah
Foto: BPRS HIK Parahyangan