Newsletter

Data Penting AS & China Menyerbu RI Pekan Ini, IHSG-Rupiah Waspada!

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
22 September 2025 06:15
Purbaya Akan Alihkan Anggaran MBG Jika Tidak Terserap
Foto: CNBC Indonesia

Rekor IHSG pada akhir pekan lalu memang menegaskan masih tingginya sentimen positif terhadap bursa saham Indonesia. Namun,  pekan ini pasar memasuki wilayah yang nampak lebih rapuh.

Minimnya sentimen domestik baik dari sisi data ekonomi membuat perhatian investor otomatis beralih ke faktor eksternal.

Dalam kondisi seperti ini, arah kebijakan Bank Rakyat China (PBoC) dan data inflasi Amerika Serikat akan menjadi jangkar utama yang menentukan stabilitas IHSG sekaligus keberlanjutan tekanan pada rupiah.

Berikut sejumlah sentimen yang diperkirakan akan menggerakkan pasar pekan ini:

Konferensi Pers APBN KiTa

Hari ini, Senin (22/9/2025) Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa akan menggelar konferensi pers APBN KiTa Edisi September 2025 untuk menjabarkan kinerja belanja pemerintah dan pendapatan Januari-Agustus 2025.

Ini adalah konferensi pers APBN KiTa pertama Purbaya sebagai menteri keuangan setelah menggantikan Sri Mulyani. Konferensi APBN seharusnya digelar pekan lalu tetapi ditunda karena ada reshuffle kabinet.

Menarik disimak apa saja gebrakan kebijakan Purbaya, sejauh mana realisasi belanja pemerintah, pendapatan hingga defisit anggaran.

Mengingat ini adalah konferensi pers APBN KiTa pertama Purbaya, menarik disimak bagaimana Purbaya akan mengelola APBN hingga akhir tahun ini.

Uang Beredar RI Agustus

Pada Selasa (23/9/2025), Bank Indonesia (BI) akan merilis data uang beredar (M2) periode Juli 2025. Sebelumnya, likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Juli 2025 tumbuh lebih tinggi.

Pertumbuhan M2 pada Juli 2025 sebesar 6,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan Juni 2025 sebesar 6,4% (yoy) sehingga tercatat Rp9.569,7 triliun. Perkembangan tersebut didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 8,7% (yoy) dan uang kuasi sebesar 4,8% (yoy).



Perkembangan M2 pada Juli 2025 terutama dipengaruhi oleh aktiva luar negeri bersih dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat (Pempus).

Aktiva luar negeri bersih pada Juli 2025 tumbuh sebesar 7,3% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 3,9% (yoy) sehingga tercatat sebesar Rp2.004,1 triliun. Tagihan bersih kepada Pempus terkontraksi sebesar 6,2% (yoy), lebih kecil dari kontraksi Juni 2025 sebesar 8,2% (yoy). Sementara itu, penyaluran kredit pada Juli 2025 tumbuh sebesar 6,6% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya tumbuh sebesar 7,6% (yoy).

Suku Bunga China

Hari ini, Senin (22/9/2025), bank sentral China (PBoC) dijadwalkan mengumumkan kebijakan suku bunga pinjaman (LPR) untuk September. Konsensus memperkirakan bank sentral China akan menahan LPR satu tahun di 3,00% dan lima tahun di 3,50%.

Pilihan wait and see ini mencerminkan dilema PBoC, perlambatan ekonomi terlihat jelas dari Agustus, di mana produksi industri hanya tumbuh 5,2% secara tahunan dan penjualan ritel naik tipis 3,4%.

Di sisi lain, relaksasi lebih lanjut bisa menambah beban utang dan melemahkan yuan. Stabilitas yuan memang relatif terjaga di kisaran USD/CNY 7,11-7,12, namun investor global melihat angka-angka aktivitas riil tersebut sebagai tanda bahwa perekonomian terbesar di Asia ini sedang kehilangan momentum.

Bagi pasar Indonesia, implikasinya tidak kecil. Permintaan komoditas dari China menjadi penentu vital kinerja ekspor dan investasi di Tanah Air.

PMI AS September

Pada Selasa (23/9/2025), Amerika Serikat (AS) akan mengumumkan PMI Global S&P, Manufaktur hingga Jasa periode September 2025.

Sebelumnya, PMI Komposit AS Global S&P direvisi turun menjadi 54,6 pada Agustus 2025, dari pembacaan awal 55,4 dan di bawah level tertinggi tujuh bulan di bulan Juli di 55,1.

Pertumbuhan yang lebih lambat terutama mencerminkan moderasi dalam aktivitas sektor jasa AS (PMI di 54,5 vs 55,7 di bulan Juli), bahkan ketika output manufaktur meningkat pada laju tercepatnya sejak Mei 2022 (PMI di 53 vs 49,8). Total volume bisnis baru meningkat pada tingkat terkuat tahun ini sejauh ini, dan ini menghasilkan putaran pertumbuhan lapangan kerja yang solid. Tekanan harga tetap tinggi, meskipun sedikit mereda sejak Juli.

Kemudian, pada PMI Manufaktur AS Global S&P berada di angka 53,0 per Agustus 2025, sedikit turun dari estimasi awal 53,3 tetapi naik dari 49,8 pada Juli. Angka ini menandakan peningkatan terkuat dalam kondisi operasional sejak Mei 2022.

Produksi naik pada laju tercepat dalam lebih dari tiga tahun, sementara pesanan baru meningkat selama delapan bulan berturut-turut. Perusahaan-perusahaan memperluas perekrutan untuk mengurangi kendala kapasitas, dan persediaan barang jadi tumbuh pada laju tercepat dalam lebih dari setahun.

Selain itu, PMI Layanan AS Global S&P turun menjadi 54,5 pada bulan Agustus 2025 dari level tertinggi tahun ini di 55,7 pada bulan sebelumnya, direvisi lebih rendah dari estimasi awal 55,4, tetapi tetap sedikit di atas ekspektasi pasar awal di 55,4.

Volume bisnis baru tumbuh pada laju tertajam kedua sejak awal tahun dengan perusahaan mengutip peningkatan umum dalam permintaan, terutama di antara layanan keuangan, yang mengimbangi perlambatan penyedia layanan konsumen yang terbebani oleh tarif baru. Peningkatan bisnis baru mendorong perusahaan untuk terus menambah staf mereka selama enam bulan berturut-turut.

Inflasi PCE Amerika Serikat

Pada akhir pekan, Jumat (26/9/2025), AS akan merilis data inflasi pengeluaran pribadi warga AS atau dikenal PCE periode Agustus 2025.

Inflasi PCE mencapai 2,6% (YoY) dan 0,2% (MtM) pada Juli 2025. Inflasi inti PCE mencapai 2,9% (YoY).
The Fed menggunakan indeks harga PCE sebagai alat peramalan utamanya. Meskipun memantau kedua angka tersebut, para pembuat kebijakan menganggap inflasi inti PCE sebagai indikator yang lebih baik untuk tren jangka panjang karena tidak termasuk angka-angka gas dan bahan makanan yang fluktuatif.

Pidato Jerome Powell dan Petinggi The Fed

Pada Selasa (23/9/2025), Chairman The Fed Jerome Powell akan berbicara di Jamuan Makan Siang 2025 Economic Outlook Greater Providence Chamber of Commerce, Warwick, Rhode Island

Sementara itu, pejabat The Fed lainnya Michelle W. Bowman akan berbicara doo di Konvensi Tahunan ke-134 Kentucky Bankers Association (virtual).

Pidato keduanya akan menjadi perhatian pasar karena bisa menjadi sinyal bagi arah pemangkasan The Fed ke depan.

 

(emb/emb)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular