Sri Mulyani Pergi, IHSG Jatuh: Butuh Berapa untuk Bangkit?

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
09 September 2025 10:50
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (1/9/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar saham Tanah Air jatuh pada Senin (8/9/2025) setelah Presiden Prabowo Subianto melakukan reshuffle Kabinet Merah Putih. 

Salah satu menteri yang diganti adalah Menteri Keuangan Sri Mulyani.

Sri Mulyani akhirnya resmi tidak berstatus menjadi menteri keuangan setelah mengabdi selama 15 tahun untuk negara. Nama Purbaya Yudhi Sadewa pun mengisi posisi menteri keuangan yang baru.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto melakukan kocok ulang (reshuffle) terhadap personel Kabinet Merah Putih, termasuk menteri keuangan pada Senin (8/9/2025). Reshuffle kemarin merupakan yang pertama yang dilakukan Prabowo setelah memimpin Kabinet Merah Putih sejak 20 Oktober 2024.

Sosok Sri Mulyani terkenal mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran. Ia memperkuat institusi keuangan, termasuk Direktorat Jenderal Pajak dan Bea Cukai. Bahkan uahanya meningkatkan penerimaan pajak sangat penting untuk pembangunan nasional.

Pada masa krisis global 2008 dan pandemi Covid-19, Sri Mulyani menjadi figur penting dalam menjaga agar ekonomi Indonesia tetap bertahan.

Ia juga pernah menjabat Managing Director di Bank Dunia (World Bank), menunjukkan pengakuan global atas kompetensinya. Menjadikan Indonesia lebih dipercaya oleh investor asing dan lembaga internasional, karena mereka melihat stabilitas dan kredibilitas keuangan Indonesia.

Sehingga keluarnya Sri Mulyani dari posisi Menteri Keuangan RI mendorong kejatuhan pasar saham Tanah Air.

Hal ini tercermin pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang anjlok hingga 1,28% tepat pada sesi II menjelang Reshuffle Kabinet Merah Putih.

Pada hari ini, Selasa (9/9//2025), IHSG masih melemah hampir 1% di 6699,68.

Lantas, butuh waktu berapa lama IHSG bisa pulih kembali usai penurunan tajam tersebut?

5 Mei 2010

Pada 5 Mei 2010, Sri Mulyani mengajukan pengunduran dirinya sebagai menteri keuangan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), karena ditunjuk menjadi Managing Director (Direktur Pelaksana) Bank Dunia. Namanya diganti di tengah memanasnya konflik Bank Century.

Presiden SBY menyetujui pengunduran diri tersebut, dan digantikan oleh Agus Martowardojo pada 20 Mei 2010.

Sri Mulyani sendiri secara terbuka menyatakan bahwa ia mengundurkan diri karena desakan politik dan merasa tidak mendapatkan dukungan dalam sistem pada saat itu.

Saat itu, IHSG pada 5 Mei 2010 langsung anjlok 112,77 poin atau 3,81% di level 2.846,24 akibat sentimen mundurnya Sri Mulyani.

Untuk kembali rebound di jalur bullish, IHSG membutuhkan waktu sekitar 13 hari atau lebih dari 2 minggu untuk rebound tajam.

IHSG baru naik kencang pada 26 Mei 2010 dengan kenaikan 7,27% di level 2.696,78.

Kemudian Sri Mulyani kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dilantik pada 27 Juli 2016.

Pada era Jokowi, terdapat beberapa isu bahwa Sri Mulyani akan mundur dari jabatannya sebagai Menteri Keuangan.

17-19 Januari 2024

Pada Januari 2024 sekitar tanggal 17-19, beredar video hoaks di media sosial yang menyebut Sri Mulyani sudah mundur dari kabinet Jokowi. Faktanya, Kementerian Keuangan membantah, dan ia tetap menjabat hingga akhir periode Jokowi (Oktober 2024).

Dimana saat itu IHSG turun 0,58% di level 7.200,64 pada 17 Januari 2024, dan kembali jatuh pada 19 Januari 2024 dengan penurunan 0,35% di level 7.227,4.

Pada saat itu, IHSG sempat rebound cepat dengan tanda bullish pada 29 Januari 2024 dengan kenaikan 0,28% dan berlanjut pada 14 Maret di level 7.433,31.

Sayangnya sejak saat itu, IHSG kembali turun hingga terburuknya pad 19 Juni 2024 di level 6.726,92. IHSG baru menunjukkan tanda bullish dan berlanjut uptrend sejak 6 Agustus 2025 hingga Oktober 2024.

18 Maret 2025

Pada 18 Maret 2025, pasar modal Indonesia diguncang. IHSG sempat mengalami trading halt dengan anjlok hingga 7,11% pada perdagangan intraday sebelum akhirnya ditutup lebih rendah dengan penurunan 3,84%di level 6.223,38. Banyak analis dan pelaku pasar langsung mengaitkan gejolak ini dengan isu Sri Mulyani yang disebut bakal mundur.

Namun, Sri Mulyani cepat angkat bicara. Ia menegaskan tetap fokus menjaga APBN dan stabilitas fiskal. Klarifikasi juga datang dari Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad dan juru bicara kepresidenan, yang menekankan bahwa isu mundurnya tidak benar.

Waktu rebound IHSG saat itu pun lumayan membutuhkan sekitar 10 hari atau lebih dari 1 minggu. Tepatnya pada 10 April 2025, IHSG memberikan tanda pembalikan arah dan rebound menuju bullish dengan naik 4,79%. Dan IHSG bullish hingga pertengahan Agustus.


Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

CNBC INDONESIA RESEARCH

[email protected]

(saw/saw)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation