NEWSLETTER

IHSG Dibayangi Aksi Profit Taking, Rupiah Hadapi Gempuran Data Amerika

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
04 September 2025 06:17
Bendera AS
Foto: AFP via Getty Images/SUZANNE CORDEIRO

Hari ini Kamis (4/9/2025), menjadi hari terakhir perdagangan bagi pasar keuangan Tanah Air pekan ini mengingat besok pada Jumat (5/9/2025) merupakan hari libur nasional untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Menjelang long weekend pasar keuangan biasanya rentan terhadap aksi taking profit. Jika pun naik, biasanya kenaikannya cukup terbatas.
Masih kaburnya investor asing juga menjadi sentimen buruk bagi IHSG. Asing sudah mencatat net sell selama enam hari beruntun dengan nilai Rp 5,49 triliun.

Namun masih terdapat beberapa rilis data ekonomi dari luar negeri yang dapat mendorong volatilitas pasar keuangan hari ini.

Pertemuan Kepala Negara di China

Presiden Prabowo Subianto bertolak ke China untuk memenuhi undangan Presiden China Xi Jinping. Keberangkatan Presiden dilakukan pada Selasa malam, melalui Lapangan Udara Halim Perdanakusuma.

Sebelumnya Prabowo sempat membatalkan rencana kunjungan kenegaraan tersebut, yang diungkapkan Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, melalui keterangan video, Sabtu.

Presiden menilai perlu memantau dan memimpin langsung proses penyelesaian berbagai situasi di tanah air sebelum melakukan perjalanan ke luar negeri.

Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira menyebut posisi China yang sangat penting dalam ekonomi Indonesia berperan dalam keputusan kehadiran Prabowo.

"Ya ini karena posisi China sebagai investor dan juga mitra dagang sangat signifikan bagi Indonesia. Dan, Ini juga coba meredam kunjungan Prabowo, bahwa kondisi Indonesia sangat terkendali," ujarnya menjawab CNBC Indonesia.

Meski demikian, menurut Bima, kesempatan ini justru bisa dimanfaatkan oleh Prabowo untuk bertemu Xi Jinping. Khususnya untuk memperbaiki kualitas kerja sama.

"Seperti dari sisi kualitas tenaga kerjaan, investasi-investasi China dihilirisasi, permasalahan terkait dengan lingkungan, limbahnya, masyarakat lokal di sekitar lokasi nikel, ini harus disampaikan oleh Prabowo ke Xi Jinping," jelasnya.

Sehingga hubungan kerja sama win-win, termasuk mendorong peningkatan nilai tambah pada hilirisasi. Jangan hanya sekedar berhenti pada smelter.

China akhirnya membangun investasi pabrik mobil listrik. Tetapi yang diharapkan kekosongan di tengah industri atau hollow in the middle, di mana antara smelter sampai menjadi kendaraan listrik itu butuh investasi antara. Itu investasi intermediary yang jauh lebih besar," katanya berharap China nantinya bisa bekerja sama baik dengan BUMN ataupun Danantara.

Pertumbuhan Ekonomi AS Melambat

Pada  Rabu (3/9/2025), terdapat rilis Estimasi model GDPNow untuk pertumbuhan PDB riil AS (tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman) pada kuartal III 2025.

The Fed Atlanta telah menyesuaikan hasil GDPNow kuartal III 2025 dari 3,5% menjadi 3,0%. Revisi ini muncul setelah data baru dari Biro Sensus AS dan Institute for Supply Management.

Pembaruan ini mengubah prediksi pertumbuhan pengeluaran konsumsi pribadi riil kuartal ketiga dan pertumbuhan investasi domestik swasta bruto riil.

Namun, terdapat peningkatan prediksi dampak investasi inventaris terhadap pertumbuhan PDB riil kuartal ketiga, meningkat dari 0,59 poin persentase menjadi 0,69 poin persentase.

Revisi ini menunjukkan bahwa ekonomi melambat lebih cepat dari yang diantisipasi, yang mengubah pandangan kami terhadap kebijakan The Federal Reserve untuk sisa tahun ini.

Para ekonomi saat ini melihat kemungkinan yang lebih tinggi bahwa The Fed akan menghentikan siklus kenaikan suku bunganya. Ekspektasi pasar untuk kenaikan suku bunga November telah turun dari 55% menjadi 35% dalam swap semalam setelah berita ini.

Mengingat hal ini, investor sebaiknya mempertimbangkan derivatif suku bunga yang akan diuntungkan oleh sikap The Fed yang lebih dovish.

Hal ini termasuk membeli futures SOFR Desember 2025, karena nilainya akan naik jika pasar memperhitungkan kenaikan suku bunga di masa mendatang. Data IHK terbaru per 15 Agustus menunjukkan inflasi inti turun menjadi 2,9%, yang memberikan ruang bagi bank sentral untuk mengambil jeda.

Lowongan Pekerjaan JOLTS AS Turun

Survei Lowongan Pekerjaan dan Perputaran Tenaga Kerja (JOLTS) menunjukkan lowongan pekerjaan di AS menurun pada  Juli, menambah bukti bahwa pasar tenaga kerja Amerika sedang mendingin.

Lowongan pekerjaan di AS turun sebanyak 176.000 menjadi 7,18 juta pada Juli 2025, level terendah sejak September 2024 dan jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 7,4 juta.

Perusahaan-perusahaan layanan kesehatan dan bantuan sosial mengurangi lowongan pekerjaan sebesar 181.000 dan perusahaan-perusahaan ritel sebesar 110.000.

Data JOLTS juga menunjukkan bahwa PHK sedikit meningkat. Jumlah warga Amerika yang berhenti dari pekerjaan mereka, sebuah tanda keyakinan akan kemampuan mereka untuk mendapatkan gaji, peluang, atau kondisi kerja yang lebih baik di tempat lain tidak berubah dari bulan Juni di angka 3,2 juta.

Pada Jumat, Departemen Tenaga Kerja akan merilis angka pengangguran dan non-farm payroll untuk Agustus.

PMI Jasa China Ekspansif

PMI Jasa Umum China meningkat menjadi 53,0 pada Agustus 2025, naik dari 52,6 pada Juli dan di atas ekspektasi 52,5. Angka ini menandai ekspansi tercepat di sektor jasa sejak Mei 2024. Pesanan baru tumbuh pada laju terkuat sejak Mei 2024, didukung oleh peningkatan tajam dalam bisnis ekspor baru, yang meningkat pada laju tercepat dalam enam bulan.

Namun, penyedia jasa memangkas tingkat kepegawaian pada Agustus setelah menambah lapangan kerja pada Juli, dengan alasan tidak adanya penggantian karyawan yang mengundurkan diri, PHK, dan kekhawatiran biaya. Sementara itu, penumpukan pekerjaan meningkat lebih cepat, menunjukkan peningkatan tekanan pada kapasitas operasional.

Dari sisi harga, biaya input naik sedikit, didorong oleh upah dan harga bahan baku yang lebih tinggi. Sementara itu, harga jual menurun, karena perusahaan mengurangi biaya untuk mendukung penjualan di tengah persaingan yang ketat.

Terakhir, sentimen tetap positif, dengan keyakinan tidak berubah dari Juli, di tengah harapan bahwa kondisi pasar yang membaik dan rencana pertumbuhan internal akan membantu merangsang aktivitas bisnis.

Neraca Dagang AS Juli

Pada hari ini Kamis (4/9/2025), dari negeri Paman Sam, Amerika Serikat (AS) akan merilis data neraca perdagangan beserta ekspor dan impor periode Juli 2025.

Sebelumnya, defisit perdagangan AS menyempit menjadi US$60,2 miliar pada Juni 2025, terendah sejak September 2023, dibandingkan dengan selisih US$71,7 miliar yang direvisi pada Mei dan proyeksi kekurangan sebesar US$61,6 miliar.

PMI Jasa AS Agustus

Masih di hari yang sama Kamis (4/9/2025), juga akan terdapat rilis PMI Komposit S&P Global AS periode Agustus 2025 dan PMI Jasa AS dengan periode yang sama.

Sebelumnya, PMI Komposit S&P Global AS naik menjadi 55,1 pada Juli 2025, melampaui estimasi awal 54,6 dan pembacaan Juni 52,9.

Angka terbaru ini menandakan ekspansi bulanan yang kuat dalam aktivitas bisnis, menandai laju pertumbuhan tercepat sejak Desember 2024, terutama didorong oleh sektor jasa, sementara output manufaktur meningkat pada tingkat yang lebih moderat.

Pesanan baru tumbuh lebih cepat, mendukung peningkatan moderat dalam lapangan kerja.

Di sisi inflasi, harga jual naik pada tingkat tercepat sejak Agustus 2022, mencerminkan tekanan permintaan yang lebih kuat.

Meskipun optimisme berkelanjutan tentang output masa depan, kepercayaan bisnis sedikit melemah, turun ke level terendah dalam tiga bulan.

Sementara itu, PMI Jasa AS diperkirakan akan sedikit lebih rendah menjadi 55,4 pada Agustus 2025 dari level tertinggi year-to-date (ytd) di 55,7 pada bulan sebelumnya, tetapi tetap jauh di atas konsensus pasar di 54,2, memperpanjang periode ekspansi tajam dalam aktivitas jasa swasta AS.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular