NEWSLETTER

IHSG Dibayangi Aksi Profit Taking, Rupiah Hadapi Gempuran Data Amerika

Susi Setiawati, CNBC Indonesia
04 September 2025 06:17
Financial Markets Wall Street
Foto: Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Pasar saham Amerika Serikat (AS) Wall Street mulai pulih pada perdagangan Rabu atau Kamis dini hari waktu Indonesia. Hal ini sejalan dengan optimisme pasar terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed). Kendati demikian tidak semua indeks membaik.

Pada perdagangan Rabu (3/9/2025), Dow Jones melemah 0,06% di level 45.270,89. Sementara itu, S&P 500 naik 0,51% di level 6.448,28 dan Nasdaq melesat 1,02% 21.497,73.

Saham-saham Wall Street pulih pada Rabu setelah saham konglomerat teknologi Alphabet menguat berkat putusan antimonopoli yang menguntungkan. Namun, penguatannya teredam karena investor mencerna data pasar tenaga kerja yang lebih lemah dari perkiraan dan aksi jual obligasi pemerintah global jangka panjang.

Alphabet (GOOGL.O) dan Apple (AAPL.O) memberikan dorongan terbesar bagi S&P 500 dan Nasdaq. Saham Alphabet naik 9,1% setelah putusan Selasa malam, yang memungkinkan Google mempertahankan kendali atas peramban Chrome dan sistem operasi seluler Android, sekaligus melarang kontrak eksklusif tertentu dengan produsen perangkat dan pengembang peramban.

Saham Apple naik 3,8% karena putusan tersebut juga mempertahankan pembayaran yang menguntungkan kepada produsen iPhone tersebut dari Google.

Sementara itu, beberapa pejabat The Fed mengatakan kekhawatiran pasar tenaga kerja terus memperkuat keyakinan mereka bahwa pemotongan suku bunga akan segera dilakukan.

Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan ia berpendapat bank sentral seharusnya melakukan pemotongan suku bunga pada pertemuan berikutnya. Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, menegaskan kembali pandangannya bahwa pemotongan suku bunga kemungkinan akan terjadi, meskipun ia tidak mengatakan seberapa cepat hal itu akan terjadi.

Secara historis, September merupakan bulan buruk bagi pasar saham. Namun, Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities di New York, mengatakan ia tidak berpikir bulan ini akan sesulit biasanya karena fakta bahwa The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga.

Kontrak berjangka suku bunga AS kini secara luas memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunga bulan ini, dengan peluang 96% untuk penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada akhir pertemuan kebijakan The Fed dua hari pada 17 September.

Namun, investor masih cemas menantikan laporan ketenagakerjaan bulanan hari Jumat. AS Rabu kemarin mengumumkan data JOLTS di mana lowongan pekerjaan di AS turun sebanyak 176.000 menjadi 7,18 juta pada Juli 2025, level terendah sejak September 2024 dan jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 7,4 juta.

Volume perdagangan di bursa AS pun mencapai 14,95 miliar lembar saham, dibandingkan dengan rata-rata 16,18 miliar lembar saham untuk sesi perdagangan penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

(saw/saw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular