NEWSLETTER

IHSG Diuji: Usai Demo Panas, Bisakah Rekor Bertahan?

Emanuella Bungasmara Ega Tirta, CNBC Indonesia
Jumat, 29/08/2025 06:14 WIB
Foto: Kericuhan demo mahasiswa di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/8/2025) merembet ke kawasan Senayan. (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
  • Pasar keuangan Indonesia ditutup di zona hijau, rupiah hingga IHSG sama-sama menguat
  • Wall Street pesta pora, indeks S&P kembali mencetak rekor
  • Aksi demo, APBN KiTa dan data dari Amerika Serikat akan menjadi penggerak pasar hari ini

Jakarta, CNBC Indonesia- Pasar keuangan Indonesia serempak ditutup positif kemarin. Bursa saham, obligasi, dan rupiah mengakhiri perdagangan dengan catatan positif.

Pasar keuangan Indonesia diharapkan kembali mencatatkan kinerja positif pada hari ini. Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artikel ini.

Pada perdagangan kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  mencetak rekor harga penutupan tertinggi sepanjang masa. Meski sempat menembus level 8.000 menjelang akhir sesi I hari kemarin, indeks berakhir menguat 0,20% atau naik 15,9 poin ke level 7.952,09 Kamis kemarin  (28/8/2025)

Capaian pada akhir perdagangan ini merupakan rekor penutupan perdagangan tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH), mengalahkan rekor sebelumnya dicatatkan pada perdagangan Rabu (20/8/2025) pekan lalu.

Sementara itu, rekor perdagangan intraday juga berhasil di cetak, kala IHSG sempat menyentuh angka 8.022,76 pada perdagangan sesi pertama.

Sebanyak 377 saham naik, 288 turun, dan 140 tidak bergerak. Nilai transaksi mencapai Rp 16,63 triliun. Sebanyak 44,48 miliar saham berpindah tangan dalam 2,08 juta kali transaksi. Asing mencatat  net sell sebesar Rp 278,6 miliar.

Dari pasar obligasi, imbal hasil Surat Berharga Negara (SBN) tenor 10 tahun melandai ke 6, 302% pada perdagangan kemarin. Imbal hasil ini adalah yang terendah sejak Agustus 2023 atau dua tahun.

Imbal hasil yang melandai ini mencerminkan tingginya minat investor untuk membeli. Saat permintaan naik maka harga SBN akan menguat dan imbasnya imbal hasil melandai.

Beralih ke pasar valuta asing, setelah melemah pada penutupan sehari sebelum, rupiah akhirnya berhasil menguat tipis terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kemarin Kamis (28/8/2025)

Melansir dari Refinitiv, rupiah berhasil ditutup di zona penguatan walau hanya terapresiasi 0,09% di posisi Rp16.340/US$ atau sama dengan harga pembukaan pagi tadi.

Hal ini menjadi pembalikan, setelah pada perdagangan sebelumnya rupiah ditutup melemah 0,40% di level Rp16.355/US$.

Sementara itu, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 15.00 WIB terpantau melemah 0,07% di level 98,16.

Penguatan rupiah kemarin terjadi seiring melemahnya indeks dolar AS yang sedang dalam posisi defensif setelah meningkatnya spekulasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada bulan depan.


(emb/emb)
Pages