Newsletter

Bunga Dipangkas, Tapi RI Masih Gelisah: Kabar Besar Menanti Hari Ini!

Elvan Widyatama, CNBC Indonesia
21 August 2025 06:20
Bendera Amerika tergantung di luar Bursa Efek New York di New York
Foto: Ilustrasi Trading (Stok Market)

Dari pasar saham Amerika Serikat, bursa Wall Street lagi-llagi berakhir beragam pada perdagangan Rabu atau Kamis dini hari waktu Indonesia.

Indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite melemah tertekan oleh penurunan luas di sektor teknologi. Investor juga mencermati laporan laba ritel yang beragam serta rilis risalah rapat terbaru Federal Reserve.

Indeks S&P 500 turun 0,24% dan ditutup di level 6.395,78, sementara Nasdaq yang sarat saham teknologi melemah 0,67% ke 21.172,86.

Perdagangan Rabu menandai hari keempat pelemahan beruntun bagi S&P 500 dan hari negatif kedua bagi Nasdaq.

Indeks Dow Jones Industrial Average menjadi pengecualian, naik 16,04 poin atau 0,04% ke 44.938,31.

Investor terus melakukan aksi ambil untung di saham-saham teknologi besar dan semikonduktor, menimbulkan kekhawatiran tentang valuasi yang terlalu tinggi serta kekuatan tren perdagangan berbasis kecerdasan buatan dalam jangka panjang.

Nvidia berakhir sedikit lebih rendah, sementara Advanced Micro Devices (AMD) dan Broadcom masing-masing turun sekitar 1%. Saham Palantir melemah sekitar 1%, dan Intel anjlok sekitar 7%. Raksasa teknologi seperti Apple, Amazon, Alphabet, dan Meta Platforms juga kompak melemah.

"Tidak mengejutkan melihat sebagian investor mengambil keuntungan di saham teknologi, yang sudah mengalami reli sangat kuat beberapa bahkan naik lebih dari 80% sejak titik terendah awal April. Volume perdagangan biasanya juga cukup tipis di akhir Agustus sehingga memicu fluktuasi harga lebih lebar dari yang didasari fundamental," kata Carol Schleif, Chief Market Strategist di BMO Private Wealth.

Dari sisi laporan laba, saham Target anjlok 6% setelah melaporkan penurunan penjualan lebih lanjut serta menunjuk CEO baru yang akan mulai menjabat pada 1 Februari. Sementara itu, saham Lowe's sedikit menguat setelah laba perusahaan peritel perbaikan rumah tersebut melampaui ekspektasi.

Risalah rapat The Fed bulan Juli yang dirilis Rabu menunjukkan para pejabat bankir sentral khawatir atas kondisi pasar tenaga kerja dan inflasi, meski sebagian besar sepakat bahwa terlalu dini untuk memangkas suku bunga.

(evw/evw)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular