Momen Heboh di DPR, Prabowo Bicara Semua Tepuk Tangan & Bersorak

evw, CNBC Indonesia
15 August 2025 16:57
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan paparan dalam Rapat Paripurna RUU APBN Tahun Anggaran 2026 dan Nota Keuangan di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)
Foto: Presiden Prabowo Subianto menyampaikan paparan dalam Rapat Paripurna RUU APBN Tahun Anggaran 2026 dan Nota Keuangan di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Jumat (15/8/2025). (Tangkapan Layar Youtube/DPR RI)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto, menyampaikan Pidato Pengantar Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 di Gedung MPR/DPR RI, Jumat (15/8/2025). Dalam pidatonya, sejumlah poin penting yang memicu tepuk tangan meriah dari pada peserta dan undangan rapat. 

Dalam pidato kenegaraan perdananya tersebut, Prabowo menegaskan tekat untuk menekan defisit APBN hingga nol dan melakukan reformasi besar-besaran pada tata kelola BUMN. 

Berikut dua poin penting yang mendapatkan tepuk tangan meriah selama rapat. 

APBN Tanpa Defisit 

Presiden Prabowo menyatakan tekadnya untuk menekan defisit APBN seminimal mungkin bahkan bercita-cita dapat mencapai APBN tanpa defisit sama sekali pada masa pemerintahannya. 

"Ditopang pembiayaan yang prudent, inovatif, dan berkelanjutan, pemerintah yang saya pimpin benjanji di hadapan majelis ini untuk terus melaksanakan efisiensi, sehingga defisit ini kita tekan sekecil mungkin. Harapan saya, cita-cita saya, suatu saat apakah dalam 2027 atau 2028 saya ingin beridir di depan podium ini menyampaikan bahwa kita berhasil punya APBN yang tidak ada defisitnya sama sekali," ujar Prabowo yang langsung mendapat tepuk tangan. 

Prabowo juga menegaskan pentingnya keberanian politik untuk menghapus kebocoran anggaran. 

"kira harus berani dan bertekad menghilangkan kebocoran, menekan segala bentuk kebocoran. Untuk itu, saya meminta dukungan politik yang ada," tegasnya. 

Hapus Tantiem Komisaris dan Direksi BUMN

Sorotan lain datang saat Prabowo membahas reformasi pengelolaan BUMN. Ia menegaskan telah memerintahkan Badan Pengelola Investasi untuk menertibkan struktur komisaris dan direksi di BUMN, termasuk menghapus pembayaran tantiem yang dinilai tidak wajar. 

"Tadinya pengelolaan secara tidak masuk akal, perusahaan rugi, komisaris banyak banget. Saya potong setengah, komisaris paling banyak enam orang, kalau bisa empat atau lima dan saya akan hilangkan tantiem," ujar Prabowo. 

Presiden Prabowo juga mengakui bahwa ia tidak mengerti apa arti dari tantiem itu. 

Prabowo pun menegaskan, "untuk direksi tidak memerlukan tantiem kalau perusahaannya sedang rugi dan kalaupun untung harus yang benar tidak dengan akal-akalan. Jika komisaris atau direksi merasa keberatan, bisa segera berhenti," ujar prabowo. 

Kebijakan tegas Prabowo tersebut menandai arah pemerintahan yang fokus pada efisiensi anggaran serta pengelolaan keuangan negara yang lebih transparan. 

Dengan kombinasi belanja negara yang diarahkan untuk program prioritas dan reformasi tata kelola BUMN, Prabowo berharap APBN dapat menjadi instrumen pembangunan yang benar-benar membawa manfaat bagi rakyat, sekaligsu menjaga kesehatan fiskal negara. 

CNBC INDONESIA RESEARCH 

[email protected]

(evw/evw)
Tags


Related Articles

Most Popular
Recommendation