Lengkap! Ini Daftar Asumsi Makro RAPBN 2026: Pertumbuhan - Rupiah

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto telah menyampaikan Pidato Pengantar Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Dalam RAPBN tersebut, pemerintah mengusulkan tujuh asumsi makro.
RAPBN 2026 akan menjadi APBN pertama yang diajukan secara resmi oleh pemerintahan Prabowo setelah memangku jabatan pada Oktober 2024.
Pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,4% mengindikasikan pemerintahan target yang sangat pesimis dan agresif. Bila merujuk pada data historis, target pertumbuhan adalah yang tertinggi sejak 5,5%.
Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan ekonomi kuartal II-2025 tumbuh sebesar 5,12% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi pada triwulan sebelumnya sebesar 4,87% (yoy). Realisasi ini adalah yang tertinggi dalam dua tahun terakhir.
Target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% ini termasuk sangat tinggi jika mengingat rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 4,2% dalam 10 tahun terakhir.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan berada di kisaran Rp16.500/US$, suku bunga Surat Berharga Negara (SBN) 10 tahun berada di 6,9%.
Sebagai catatan, rata-rata nilai tukar rupiah sepanjang tahun ini ada di posisi Rp 16.384/US$1.
Harga minyak mentah Indonesia (ICP) diperkirakan berada pada US$70 per barel. Lifting minyak diperkirakan mencapai 610 ribu barel per hari dan gas bumi mencapai 0,984 juta barel setara minyak per hari.
Sebagai catatan, RAPBN 2026 akan dibahas di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) selama 30 hari kerja dan disyahkan di Sidang Paripurna.
