Newsletter

RI Menanti Gebrakan Pidato Perdana Prabowo, IHSG Memburu Rekor 8000

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
15 August 2025 06:20
Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming di MPR RI. (Pool DPR/MPR RI)
Foto: Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming di MPR RI. (Pool DPR/MPR RI)
  • Pasar keuangan RI ijo royo-royo lagi, IHSG tembus rekor, rupiah menguat tajam, obligasi juga diburu investor.

  • Wall Street mulai koreksi setelah rilis inflasi produsen dan data pasar tenaga kerja.

  • Fokus utama pelaku pasar hari ini beralih pada pidato kenegaraan pertama Prabowo dan Nota Keuangan, serta bersiap menyambut IHSG 8000.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar keuangan Tanah Air ijo royo-royo pada perdagangan kemarin Kamis (14/8/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi tembus 8000 pada akhir pekan ini jelang perayaaan kemerdekaan HUT RI ke-80 tahun.

Selengkapnya mengenai sentimen pasar hari ini bisa dibaca pada halaman 3 artiikel ini.

IHSG berhasil meraih rekor tertinggi sepanjang masa baru pada penutupan kemarin di posisi 7.931,25. Dalam sehari menguat 0,43%, mengakumulasi tren positif selama lima hari beruntun.

Saham-saham blue chip dan emiten milik konglomerat masih menjadi motor utama pergerakan indeks kemarin.

Sebagai informasi, rekor tertinggi harga penutupan IHSG berada di level 7.905,39 pada 19 September 2024 silam, sedangkan untuk perdagangan intraday rekor IHSG sebelumnya terjadi pada tanggal yang sama di posisi 7.910,56.

Sebanyak 345 saham tercatat mengalami kenaikan, 282 terkoreksi dan 171 lainnya stagnan. Adapun total transaksi tercatat relatif ramai atau mencapai Rp18,68 triliun yang melibatkan 42 miliar saham dalam 2,14 juta kali transaksi. 

Nyaris seluruh sektor perdagangan menguat, dengan penguatan terbesar dibukukan oleh sektor teknologi, energi dan utilitas. Adapun sektor yang mengalami koreksi adalah sektor finansial dan properti.

IHSG menguat seiring kembalinya dana asing ke pasar modal. Kemarin, Kamis (14/8/2025), asing mencatat net buy senilai Rp 827,43 miliar di pasar reguler. Pada sepekan kemarin asing juga mulai kembali mencatat net buy, setelah sebelumnya selalu membukukan net sell.

Berkat kembalinya dana asing ke pasar Tanah Air, rupiah pun ikut menguat tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS).

Merujuk data Refinitiv pada kemarin, mata uang Garuda berakhir di posisi Rp16.106/US$.

Secara intraday rupiah sempat menembus level Rp16.080/US$ pada pembukaan perdagangan sebelum akhirnya koreksinya harus berkurang di penutupan. Penguatan rupiah kemarin sekaligus mencatatkan level terkuat rupiah sejak awal tahun.

Penguatan rupiah terjadi seiring dengan meningkatnya ekspektasi pelaku pasar bahwa The Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga acuannya pada September mendatang.

Berdasarkan CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan sebesar 25 basis poin di bulan tersebut telah meningkat menjadi 95,8%. Optimisme ini menguat setelah data inflasi AS pada Juli menunjukkan hasil yang lebih rendah dari perkiraan, disertai tanda-tanda pelemahan di pasar tenaga kerja AS.

Sejumlah Ekonom memproyeksikan tren penguatan rupiah masih berpeluang berlanjut di sisa tahun ini, yang didorong oleh sentiment global dan faktor domestik yang solid.

Ahmad Mikail, Senior Ekonom Sucor Sekuritas, mengatakan tren penguatan rupiah masih berpeluang berlanjut hingga menembus kisaran Rp15.500-Rp15.800 per dolar AS pada tahun ini. Keyakinan ini didasari proyeksi bahwa The Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuan hingga 150 basis poin sepanjang 2025.

Menurutnya, pelaku pasar Wall Street saat ini bahkan memperkirakan pemangkasan agresif sebesar 50 basis poin akan dilakukan langsung pada pertemuan September.

"Jika suku bunga di AS turun tajam, surplus ekspor kita yang selama ini diparkir di luar negeri akan kembali masuk ke Indonesia," ujarnya kepada CNBC Indonesia.

Selain itu,Rully Wisnubroto, Ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia, menilai faktor global menjadi pendorong utama penguatan rupiah saat ini. Ia menyoroti keyakinan pasar yang sudah mencapai 100% bahwa The Fed akan memangkas Fed Funds Rate pada September, baik sebesar 25 basis poin maupun 50 basis poin.

"Untuk akhir tahun, kami memprediksi rupiah berada di sekitar Rp16.150 per dolar AS," Ujar Rully.

Tren positif juga berlanjut ke pasar obligasi RI, tercermin dari yield surat utang tenor 10 tahun yang mengalami penurunan 0,03 basis poin (bps) ke posisi 6,40% pada penutupan kemarin Kamis.

Perlu dipahami, pada pasar obligasi pergerakan yield dan harga itu berlawanan arah. Jadi, ketika imbal hasil turun, maka harga sedang naik yang artinya investor banyak memburu surat utang Tanah Air.

Dari pasar saham AS, bursa Wall Street dituutp beragam pada perdagangan Kamis atau Jumat dini hari waktu Indonesia.

Pergerakan saham sempat jatuh tetapi investor kembali melakukan aksi buy the dip meskipun laporan inflasi produsen (PPI) menunjukkan hasil yang suram.

Indeks S&P 500 membukukan rekor penutupan tertinggi untuk hari ketiga berturut-turut, meskipun hanya naik tipis 0,03% menjadi 6.468,54.

Indeks Nasdaq Composite dan Dow Jones Industrial Average berakhir sedikit melemah. Indeks Nasdaq yang berbasis teknologi turun 0,01% ke 21.710,67, sedangkan Dow Jones melandai 11,01 poin (-0,02%) menjadi 44.911,26.

 

S&P 500 dan Nasdaq sempat turun 0,4% di titik terendah sebelum berbalik menguat, sementara Dow Jones sempat merosot lebih dari 200 poin. Tekanan di bursa muncul setelah rilis data PPI Juli yang memicu kekhawatiran bahwa pemangkasan suku bunga Federal Reserve belum tentu segera terjadi.

Harga grosir (wholesale prices) naik 0,9% dibanding bulan sebelumnya, jauh di atas ekspektasi ekonom yang disurvei Dow Jones sebesar 0,2%. Pada Juni, angka ini tercatat stagnan. Harga grosir sering dianggap sebagai indikator awal inflasi konsumen.

Namun, sebagian pelaku pasar mengabaikan lonjakan PPI ini karena laporan menunjukkan kenaikan tersebut didorong oleh lonjakan besar pada kategori "portfolio management" dan tarif tiket pesawat. Jika dua faktor ini dikeluarkan, angka PPI akan mendekati perkiraan konsensus.

Meski data inflasi lebih tinggi, CME FedWatch Tool memperkirakan sekitar 93% peluang pemangkasan suku bunga pada September. Namun, peluang pemangkasan 50 basis poin dihapus sepenuhnya.

"Sepertinya cukup jelas bahwa ini belum cukup untuk membuat The Fed membatalkan pemangkasan, atau memulai siklus pengetatan baru. Kita perlu melihat beberapa data seperti ini sebelum benar-benar menganggap inflasi sedang kembali meningkat,," kata Scott Ladner, Chief Investment Officer di Horizon Investments, kepada CBC International.

Meski indeks saham mendekati rekor tertingginya, Piper Sandler menilai reli masih punya ruang untuk berlanjut.

Menurut mereka, penguatan kembali saham berkapitalisasi menengah dan kecil (SMID-cap) membuat pasar bullish musim panas ini tetap hidup. Investor sebaiknya mencari peluang di sektor yang tren naiknya mulai terbentuk, seperti bioteknologi, siklikal, dan bank regional.

 

Pelaku pasar pada hari ini tampaknya semakin optimis menyambut IHSG bisa terbang ke 8000 jelang perayaan HUT RI ke 80 tahun.

Paling penting pada hari ini juga akan ada Sidang Bersama sampai Nota Keuangan 2026. Fokus pasar akan mencermati pidato kenegaraan pertama Presiden Prabowo Subianto hingga Nota Keuangan Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Sementara itu, dari eksternal ada data yang dinanti mulai dari ekspektasi inflasi AS dari Universitas Michigan, tingkat pengangguran di China, penjualan ritel Tiongkok dan AS sekaligus untuk periode Juli 2025.

Selain itu, ada beberapa data yang rilis semalam seperti klaim pengangguran mingguan AS dan inflasi produsen ada potensi mempengaruhi gerak pasar.

Adapun berikut rincian berbagai sentimen hari ini :

Update Data Ekonomi AS - Proyeksi Inflasi Michigan

Ada dua data ekonomi AS yang potensi bisa mempengaruhi gerak pasar hari ini.

Pertama, ada inflasi produsen AS untuk periode Juli 2025 yang melaju 3,3% secara tahunan (yoy), lebih panas dari perkiraan pasar sebesar 2,5%.

Kedua, klaim pengangguran mingguan untuk periode yang berakhir 9 Agustus bertambah 224.000. Nilai ini ternyata lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan bertambah 228.000.

Dua data ekonomi tersebut membuat bursa saham AS alias Wall Street koreksi. Pada pembukaan Kamis malam, Dow Jones turun 164,29 poin (0,37%), S&P 500 turun 16,84 poin (0,26%), dan Nasdaq turun 22,69 poin (0,10%).

Beralih pada hari ini, dari negeri Paman Sam ada dua data yang akan rilis yaitu retail sales periode Juli 2025 dan proyeksi inflasi menurut Universitas Michigan,

Dari retail sales dulu, menurut penghimpun data Tradingeconomics, untuk periode Juli 2025 diperkirakan akan ada pertumbuhan yang lebih baik sebesar 3,9% yoy dari bulan sebelumnya 3,5% yoy.

Kemudian terkait proyeksi inflasi menurut Universitas Michigan untuk periode Agustus 2025 diperkirakan akan lebih panas. Mereka memproyeksi inflasi bisa melaju 4,8% yoy dari bulan sebelumnya 4,5% yoy, sementara untuk versi inflasi konsumer lima tahun memanas 3,6% yoy dari 3,4% yoy.

Menanti Data Ekonomi China : Retail Sales - Tingkat Pengangguran

Beralih ke negeri sang Naga Asia, pada hari ini ada dua data yang setidaknya penting untuk diperhatikan.

Pertama, ada retail sales periode Juli 2025 diperkirakan tumbuh lebih lambat sekitar 4,6% yoy dari bulan sebelumnya yang tumbuh 4,8% yoy. Sebagai catatan, pertumbuhan retail sales bulan lalu terpantau lebih lambat dari yang diekspektasikan pasar bisa tumbuh 5,6% yoy.

Kedua, ada data tingkat pengangguran yang diekspektasikan naik jadi 5,1% dari sebelumnya 5% pada Juli 2025.

Sidang Pertama dan Nota Keuangan 2026, IHSG Siap Tembus 8000

Semua perhatian masyarakat, pelaku usaha, hingga investor pada akhir pekan ini akan tertuju pada event tahunan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya di mana Sidang Bersama dilakukan pada 16 Agustus maka tahun ini digelar pada Jumat pekan ini, 15 Agustus 2025, karena 16 Agustus bertepatan dengan Sabtu.

Event ini akan menjadi momen yang sangat Istimewa karena ini akan menjadi Sidang Bersama dan Pidato Kenegaraan yang pertama bagi Presiden Prabowo Subianto sebagai Presiden RI.

Sebagai catatan, Prabowo mengambilalih jabatan pada 23 Oktober 2024 sehingga Sidang Bersama tahun lalu Presiden Joko Widodo masih memimpin Indonesia.
Prabowo akan menyampaikan Pidato Kenegaraan pada pagi hari dan Pidato Pengantar/Keterangan Pemerintah Atas Rancangan Undang-undang (RUU) Tentang Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2026 dan Nota Keuangan pada siang harinya.

Melalui Pidato Kenegaraan, Presiden Prabowo akan menyampaikan focus pemerintahannya ke depan. Menarik ditunggu apakah Prabowo akan lebih membahas sisi pertahanan sesuai latar belakangnya atau tetap mengedepankan soal ekonomi.

Menarik ditunggu pula seberapa besar perhatian Prabowo terhadap program prioritasnya, seperti Makanan Bergizi Gratis (MBG).

Presiden Prabowo jugai akan menyampaikan Pidato Pengantar RAPBN 2026. Pidato ini menjadi perhatian besar baik dari pelaku pasar ataupun pengusaha karena akan menjadi arah bagi pembangunan Indonesia ke depan. Prabowo akan membeberkan target makro ekonomi mulai dari pertumbuhan, inflasi, nilai tukar rupiah, lifting minyak mentah dan gas, serta harga minyak mentah Indonesia/ICP untuk 2026.

Masyarakat, pelaku usaha, dan investor akhirnya akan mengetahui arah kebijakan Prabowo-Gibran, mulai dari belanja hingga pendapatan negara pada tahun kedua pemerintahannya. Kebijakan ini sangat ditunggu di tengah melemahnya ekonomi Indonesia tahun ini.

Publik menunggu apakah seberapa besa anggaran yang akan dialokasikan untuk Makanan Bergizi Gratis (MBG), infrastruktur, hingga subsidi energi.

Investor juga menunggu seperti apa kebijakan Prabowo untuk mencapai program prioritasnya, mulai dari ketahanan pangan & energi, kesehatan, hingga pertahanan semester.

Satu yang sangat ditunggu juga adalah besaran anggaran program perlindungan sosial mengingat porsi anggaran ini semakin membesar tiap tahun.

Sebelumnya, pada Juli 2025, pemerintah dan DPR RI menyepakati angka Asumsi Dasar Ekonomi Makro dan Target Pembangunan sebagai dasar penyusunan RAPBN 2026. Berikut targetnya:

Seiring dengan momen tersebut, pelaku pasar juga bersiap menyambut optimisme IHSG bisa menembus 8000.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) berharap IHSG bisa mencapai 8.000 di Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), pada 17 Agustus 2025 mendatang.

Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan, hingga saat ini BEI mencatat pertumbuhan jumlah investor mencapai 17,4 juta investor. Jumlahnya naik 5 kali dibandingkan 6 tahun lalu, terutama pada investor domestik retail.

Tokoh pengusaha dan ekonomi Indonesia juga membagikan optimisme dan mendukung Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bisa mencapai 8.000. IHSG diharap dapat menyentuh angka tersebut bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Indonesia.

Konglomerat sekaligus Wakil Presiden Komisaris PT AlamTri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Garibaldi 'Boy' Thohir mengatakan, momen rebound ini terjadi setelah konsolidasi konglomerat yang telah melakukan buyback saat pasar tertekan beberapa bulan lalu.

"Insya Allah bisa harus (8.000)," tambah Boy ketika ditanya optimismenya terkait IHSG.

Chief Investment Officer (CIO) BPI Danantara Pandu Sjahrir mengatakan saat ini pasar modal tengah dalam sentimen positif. Dengan itu, ia optimistis IHSG bisa mencapai 8.000 tepat saat perayaan kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 2025 mendatang.

"Kan 80 tahun Indonesia, kalau bisa 8.000, positif kan sekarang marketnya lagi positif banyak positif news juga," tutur Pandu.

 

Berikut sejumlah agenda dan rilis data yang terjadwal untuk hari ini:

  • Pidato pejabat the Fed Barkin

  • Retail Sales AS periode Juli 2025

  • Ekspektasi inflasi oleh Universitas Michigan

  • Retail Sales China periode Juli 2025

  • Sidang Bersama dan Nota Keuangan 2026

  • Konferensi pers Nota Keuangan dengan menghadirkan 10 menteri

    Berikut susunan Sidang Bersama & Nota Keuangan

  • AGENDA POKOK SIDANG

    09.00 - 09.05
    Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

    09.05 - 09.08
    Mengheningkan Cipta dipimpin oleh Ketua MPR RI

    09.08 - 09.36

    • Pembukaan Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI - DPD RI Tahun 2025 oleh Ketua MPR RI
    • Pembacaan Doa
    • Pidato Pengantar Sidang Tahunan MPR RI Tahun 2025 oleh Ketua MPR RI

    09.36 - 09.56
    Pidato Pengantar Sidang Bersama DPR RI - DPD RI Tahun 2025 oleh Ketua DPR RI

    09.56 - 10.00
    Penayangan Video Capaian Kepemimpinan Presiden Republik Indonesia

    10.00 - 10.45
    Pidato Presiden Republik Indonesia dalam rangka Penyampaian Laporan Kinerja Lembaga-Lembaga Negara dan Pidato Kenegaraan Presiden Republik Indonesia dalam rangka HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia

    10.45 - 10.48
    Ketua DPR RI melanjutkan Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI - DPD RI Tahun 2025

    10.48 - 10.55
    Persembahan Lagu-lagu Nusantara

    10.55 - 11.00
    Penutupan Sidang Tahunan MPR RI dan Sidang Bersama DPR RI - DPD RI Tahun 2025 oleh Ketua DPR RI

    11.00 - 11.05
    Menyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya

    PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN RI DALAM RANGKA PENYAMPAIAN PENGANTAR/KETERANGAN ATAS RUU TENTANG APBN TAHUN ANGGARAN 2026 BESERTA NOTA KEUANGAN DAN DOKUMEN PENDUKUNGNYA

    14.28 - 14.30
    Presiden RI, Wakil Presiden RI, Pimpinan DPR RI memasuki Ruang Rapat Paripurna;

    14.30 - 14.35
    Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diiringi Symphony Praditya Wiratama Universitas Pertahanan;

    14.35 - 14.42
    Pembukaan Rapat Paripurna oleh Ketua DPR RI dan Pembacaan Doa;

    14.42 - 14.57
    Pidato Ketua DPR RI dalam Rangka Pembukaan Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025-2026;

    14.57 - 15.42
    Pidato Kenegaraan Presiden RI dalam rangka Penyampaian Pengantar/Keterangan atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya;

    15.42 - 15.57
    Penyampaian RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya dari Presiden RI kepada Ketua DPR RI, dilanjutkan dengan penyampaian Surat Pertimbangan DPD RI atas RUU tentang APBN beserta Nota Keuangan dan Dokumen Pendukungnya dari Ketua DPR RI kepada Ketua DPD RI, dilanjutkan dengan Penandatanganan Berita Acara;

    15.57 - 16.02
    Penutupan Rapat Paripurna oleh Ketua DPR RI;

    16.02 - 16.07
    Lagu Kebangsaan Indonesia Raya diiringi Symphony Praditya Wiratama Universitas Pertahanan;

    16.07
    Rapat Paripurna DPR RI selesai, Presiden RI dan Wakil Presiden RI didampingi Pimpinan DPR RI meninggalkan Ruang Rapat Paripurna.

Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini:

  • Hari terakhir exercise waran ASII di harga Rp4262 dan waran BBCA di harga Rp8600 per lembar.

  • Hari pertama excercise waran BAIK di Rp400 per lembar

  • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) OASA dan MLBI

  • Public Expose MLBI

  • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggelar expo tahunan bertajuk BNI wondrX 2025

 

Berikut untuk indikator ekonomi RI :

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.

 

 


(tsn/tsn) Next Article Semua Mata Tertuju ke Thamrin, Sanggupkah BI Bangkitkan IHSG & Rupiah?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular