
IHSG Cetak Rekor ATH, Bos Bursa: Kado dari Investor untuk RI

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencetak rekor harga tertinggi, atau all time high ke level 7.965,98 hari ini. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun buka suara terkait hal ini.
Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, rekor harga IHSG ini merupakan kado dari investor pasar modal untuk Indonesia. Terlebih, pada Minggu, (17/8/2025) Indonesia akan merayakan HUT ke-80.
"Intinya kalau indeks 8.000, ataupun kondisi sekarang yang belum 8.000 pun, itu adalah kado investor untuk Indonesia," pungkas Jeffrey kepada wartawan ditemui di Gedung BEI, Jakata, Kamis, (15/8/2025).
"Itu adalah refleksi optimisme dan refleksi kepercayaan investor. Jadi itulah bentuk kado investor untuk Indonesia," tambahnya.
Sebagaimana diketahui, IHSG melesat pada perdagangan sesi pertama hari ini Kamis (14/8/2025) dan mencatatkan rekor harga tertinggi baru.
IHSG terbang 0,93% atau naik 73,07 poin ke 7.965,98 dan menjadi rekor perdagangan tertinggi intraday. Adapun pada perdagangan hari ini, IHSG sempat bertengger di posisi tertinggi di 7.973,98.
Saham-saham blue chip dan emiten milik konglomerat masih menjadi motor utama pergerakan indeks hari ini.
Sebagai informasi, rekor tertinggi harga penutupan IHSG berada di level 7.905,39 pada 19 September 2024 silam, sedangkan untuk perdagangan intraday rekor IHSG sebelumnya terjadi pada tanggal yang sama di posisi 7.910,56.
Sebanyak 336 saham tercatat mengalami kenaikan, 263 terkoreksi dan 198 lainnya stagnan. Adapun total transaksi tercatat relatif ramai atau mencapai 10,14 triliun yang melibatkan 23,39 miliar saham dalam 1,22 juta kali transaksi.
Nyaris seluruh sektor perdagangan menguat, dengan penguatan terbesar dibukukan oleh sektor teknologi, energi dan utilitas. Adapun sektor yang mengalami koreksi hari ini adalah sektor finansial dan properti.
DCI Indonesia (DCII) yang sempat menjadi beban IHSG usai suspensi dibuka dan masuk ke papan pemantauan khusus, hari ini kembali tercatat menjadi penggerak utama dengan sumbangsih 32,96 indeks poin usai saham milik kongsi Toto Sugiri dan Salim ini menyentuh batas auto rejection atas atau naik 10% ke Rp 336.675 per saham.
Kenaikan IHSG sendiri tidak terlepas karena kembalinya asing masuk ke pasar. Hal ini turut menjadi penopang kenaikan IHSG. Pada hari kemarin asing mencatat net buy senilai Rp 1,52 triliun di pasar reguler. Pada sepekan kemarin asing juga mulai kembali mencatat net buy, setelah sebelumnya selalu membukukan net sell.
(fsd/fsd)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Momen IHSG Ambruk Pagi Tadi & Membaik Setelah Pengumuman Danantara
